Penulis: Lianhua Yanhua
Kamu (SHC) berkata:
Konon katanya Yanhua adalah istri dari kehidupan lampau Sheng-yen Lu, seorang selir kaisar. Lagi Sheng-yen Lu memberitahu dia, dia adalah Padmakumara Kuning, beberapa hari yang lalu saya melihat Zhenfo Zong bertambah lagi seorang Acarya Padmakumara Kuning, bukankah ini sangat menggelikan?
Menanggapi untuk benar-benar membuktikan: Tidak peduli kamu bermarga Chen atau Huang, apa yang saya dengar adalah kamu ada kaitan dengan Padmakumara, itu tidak salah! Saya bisa salah menuliskan namamu, itu membuktikan saya dengan kamu jarang berhubungan.
Di sini, saya harus memberi hormat padamu, ternyata apa yang kamu dengar itu begitu berharganya, ternyata apa yang kamu dengar bisa dijadikan dasar fakta, dan dengan demikian menyimpulkan kesimpulan yang kamu inginkan. Sungguh di sini saya harus menghormat kamu tiga kali lagi. Dapat dipastikan, pendukungmu juga pasti mengagumi kecerdasanmu yang tiada duanya di dunia ini sampai bersujud lima titik tubuh menyentuh bumi, kalau tidak, bagaimana bisa mereka mengikutimu, dan terus saja menjadikan tulisanmu sebagai titik berat paling penting untuk menumbangkan Mahaguru Lu? Kamu bisa sesuka hati menuliskan nama seseorang, sesuka hati menuliskan apa yang kamu dengar, pada dasar yang tidak perlu minta verifikasi, jadilah pernyataan implisit dan mendapatkan kesimpulan yang pasti.
Penjelasan tentang Padmakumara Kuning dari Mahaguru Lu pun tidak kamu mengerti, kamu sudah bisa menertawakan orang lain, saya lihat kamu sungguh hidup dalam duniamu sendiri. Kamu adalah Tuhan atas duniamu sendiri, tetapi kamu tidak bisa menganggap dirimu sendiri sebagai Tuhan bagi orang lain!
Yang lebih membuatku kagum adalah, setelah kamu membadut di tengah khalayak ramai, tak diduga kamu masih bisa dengan tenang berkata: Saya bisa salah menulis namamu, itu membuktikan saya dengan kamu jarang berhubungan. Sungguh cerdas! Sungguh cerdas. Kamu sungguh cerdas dan sungguh benar, ternyata yang salah itu begitu benar, lalu semuanya jadi benar.
Baiklah, kamu (SHC) berkata: Kamu dan saya jarang berhubungan. Tetapi kamu ternyata begitu detail mengetahui pengalaman hidup dan rumor tentang diriku, masalahku kamu ingat begitu jelas, bahkan bisa memaparkan fotoku, terakhir kamu berkata: ‘Saya tidak akrab denganmu, jadi saya bisa salah menulis namamu!’
Pembelaanmu adalah dengan menutupi distorsi dan pemutarbalikan fakta olehmu terhadap orang lain, bahkan masih menjelaskan pada kami --- mencari tahu urusan pribadi orang lain dan mendengarkan desas-desus adalah kegemaran pribadimu, tidak peduli dengan masalah sebenarnya orang lain, bahkan sampai menginap di keluarga orang lain. Di sini saya juga ingin menyadarkan para pendukung SHC, dia mungkin tidak begitu kenal dengan kalian! Dua tahun kemudian, saat bertanya siapa yang pernah mewawancarai dia, mungkin dia akan berkata, itu si Huang Yao Zhong, atau Hei Yao Zhong, pokoknya ada kata Zhong itu sudah membuktikan saya tidak salah! Membuktikan saya dengan kalian jarang berhubungan!
Kita jangan mengira sudah berakhir sampai di sini, saya masih akan terus bersembahsujud padanya, dalam artikel ‘kejadian yang tidak pantas yang dia saksikan dengan mata kepala sendiri dan mendengar hal yang tak terbayangkan’ ia menulis: apa yang saya tuliskan semuanya merupakan fakta, fakta yang sebenar-benarnya, saya tidak mempunyai bukti apa-apa, akan tetapi, seandainya kalian diangkat menjadi ‘Acarya’, sungguh seperti yang Sheng-yen Lu katakan, telah ‘beryukta dan mencapai siddhi’ baru memenuhi syarat sebagai Acarya, maka kalian seharusnya bisa melakukan ramalan jitu sehingga setiap kata dan kalimat saya terbukti benar.
Begitu kata ini keluar, nampaknya pengemis di seluruh dunia akan mengangkatmu sebagai Guru Leluhur, setiap dari mereka akan dapat mengarang cerita pengalaman hidup menyedihkan tentang dirinya, lalu berkata pada orang yang lewat, apa yang saya katakan tidak ada bukti, tetapi sungguh-sungguh benar adanya! Kalau kalian tidak percaya padaku, bisa mencari peramal jitu. Orang lewat pasti akan langsung terkagum-kagum --- pingsan. Dengan metode yang tidak dapat menjadi metode pembuktian, melakukan verifikasi bukti atau keberadaan fakta, ini mungkin bakat yang hanya ada pada SHC baru terpikirkan. Bolehkah saya pinjam metodemu, terlebih dahulu menyebarkan gosipmu, lalu suruh pendukungmu pergi melakukan ramalan jitu, bolehkah? Jawab!
Masih ada lagi, kalau Mahaguru Lu itu palsu, bagaimana mungkin para Acarya dan murid-muridnya mampu melakukan ramalan jitu, bagaimana kamu meminta mereka membuktikan padamu: sebaliknya, kalau mereka mempunyai kemampuan meramal jitu, belum membuktikan Mulaguru mereka adalah seorang Siddha yang sebenarnya, maka segala yang kamu katakan adalah bohong dan fitnah belaka!
Kamu (SHC) berkata:
(Kamu sungguh lugu! Menulis surat cinta diperlihatkan padamu? Rahasiaku dengan Mahaguru Lu, kalau saya tidak katakan, Gurudhara tidak katakan, hanya Langit dan Bumi saja yang tahu. Lepas dari apakah isi suratku penuh dengan kata-kata cinta yang membara atau tidak, kamu telah membuktikan saya SHC dan Sheng-yen Lu mempunyai hubungan yang sangat tidak biasa.)
Di sini, mengapa kamu tidak mengatakan ramalan jitu juga mampu mengetahui fakta sesungguhnya?
Berdasarkan pernyataanmu, kamu bahkan bisa sesuka hati membiarkan saya orang yang jarang berhubungan denganmu melihat dan mengusap punggungmu yang berkaitan dengan masalah besar dan penting itu, memperlihatkan padaku surat cintamu ini sangat tidak lazim! (satu lagi, saya beritahukan satu kabar baik, selain saya, masih ada orang lain yang beruntung melihatmu menulis surat cinta! Bertambah lagi satu saksi!)
Tetapi dari kata-katamu, setelah diperhatikan, hanya ada satu maksud: kamu telah menyangkal telah memperlihatkan surat cinta kepadaku, tetapi tidak menyangkal telah menulis surat cinta, bahkan masih mengisyaratkan kamu telah menulis surat cinta! Tidak hati-hati, satu kata mengungkapkan seluruh kebenaran!
Tetapi meskipun kamu menulis surat cinta, itu juga tidak membuktikan kamu dengan Mahaguru Lu mempunyai hubungan yang tidak biasa, keduanya tidak mempunyai hubungan sebab akibat. Menulis surat cinta bisa jadi merupakan khayalan kosong, nalar ini tidak mungkin kamu tidak mengerti, Kamu sengaja membuat kesimpulan ini, bukankah telah berpikir suatu hari nanti, setelah surat cintamu diumumkan pada dunia, kamu masih bisa mengambil ini sebagai alasan kamu dan Mahaguru Lu telah berselingkuh?! Sayangnya, logikamu tidak cukup! Kesimpulanmu tidak cukup kuat, ingin menolongmu juga tidak bisa tertolong!
Saya berkata:
Lalu, kalau bukan demi untuk belajar dan melatih diri, sebenarnya saat itu apa tujuan kamu terus mendekati Mahaguru Lu??? (Berobat)
Ini adalah jawaban SHC atas pertanyaanku: Berobat!
Dalam tanggapanmu, sudah tidak dapat untuk tidak mengakui bahwa di Seattle kamu terus berusaha mendekati Mahaguru Lu memang pada dasarnya bukan untuk melatih diri, karena perbuatanmu telah membuktikan kamu bukan seorang sadhaka. Lalu apakah kamu telah lupa dalam salah satu artikel dalam tulisan curahan kepedihan hatimu ‘Mengungkapkan Wajah Asli Pendiri Zhenfo Zong Dharmaraja Lian Sheng Sheng-yen Lu’: ‘Hari-hari tinggal di Seattle, saya ingat ajaran Acarya dan biksu lhama, kita bersadhana bersama-sama, yang disebut penuh dengan Dharmasukha adalah setiap hari bersama-sama memasak nasi dan sayur serta mengiris buah, perasaan dalam pencapaian semacam itu tak terlukiskan dengan kata-kata; kita makan bersama, belajar Dharma bersama, bekerja bersama, bermain bersama, mempersembahkan tarian bersama, itu adalah semacam Dharmasukha dalam proses pelatihan diri.
Di sini, saya ingin bertanya, kamu ke Seattle, sebenarnya ingin melatih diri atau ingin berobat, kata-kata itu kebohongan? Mohon kamu segera jawab!
Yang lain lagi, karena Ling Shen Ching Tze Temple Seattle dipimpin oleh orang bejat dan para murid jahat seperti yang kamu katakan, bagaimana ada yang seperti yang kamu katakan, Dharmasuka dan perasaan dalam pencapaian semacam itu yang tak terlukiskan dengan kata-kata? Di sini, mohon jelaskan sebentar kontradiksi awal dengan akhir mu itu! Tiba lagi ke satu sesi ujian kemampuan menyangkalmu.
Hei SHC! SHC, jangan lagi kamu menggunakan kebohongan untuk menutupi kebohongan lainnya, itu terlalu melelahkan, itu akhirnya seperti menutupi bangkai. Kamu telah menganggap penjelasan dan jawabanku sebagai kebohongan tak berujung, oh bukan, hanya merupakan ilusi belaka. Kepada karangan panjang lebarmu itu, saya pilihkan satu judul yang enak didengar, yaitu ‘Catatan Dalam Mimpi’ atau, yang agak kurang enak didengar, yaitu ‘Pengakuan Pikiran Bejat dan Hati Kotor Ku’.
Tambahan:
Kamu bertanya:
Mengapa biksu Lian Xu tidak mengijinkanmu menyentuh makanan Sheng-yen Lu?
Mengapa Acarya Lian Ning tidak mengijinkanmu mengatur konsultasi?
Acarya Lian Bao mengantarkan saya dan kamu pergi makan bersama Sheng-yen Lu dan Gurudhara, tahukah kamu mengapa?
Saya jawab:
Pertanyaanmu bisa ditanyakan kepada orang yang terlibat langsung. Karena saya dan kamu mempunyai penjelasan yang berbeda.
Mengenai perihal mentraktir Mahaguru Lu dan Gurudhara, itu saya yang mengundang terlebih dahulu, mengapa kamu terlibat, karena kamu bilang padaku kamu juga mau ikut, barulah saya ajak kamu, memberimu kesempatan itu!
Kamu sangat pandai mengarang cerita, dan ceritanya sampai keterlaluan, cerpen-cerpen pun mengaku kalah sama kamu!
0 Comment:
Post a Comment