┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ★ 「一念無明」與「無始無明」
┊ ┊ ☆ Satu Pikiran Avidya dan Avidya Tanpa Awal
┊ ★ Om Guru Liansheng Siddhi Hum
☆ Namo Suvarnaprabha Sutra - Om Sarasvatyai Svaha
Source : Enlightenment Magazine T267
開示/蓮鳴上師
Dharmadesana Acarya Lian-ming
Translated by Lianhua Jun Shian
Dalam bhavana kita harus memperhatikan tiga poin : Bodhicitta, tekad lokuttara (non duniawi) dan pandangan benar jalan tengah.
Di dalam agama Buddha ada dua aliran pemikiran yaitu Cittamatra (kesadaran) dan
Madhyamika (jalan tengah),┊ ┊ ┊ ★ 「一念無明」與「無始無明」
┊ ┊ ☆ Satu Pikiran Avidya dan Avidya Tanpa Awal
┊ ★ Om Guru Liansheng Siddhi Hum
☆ Namo Suvarnaprabha Sutra - Om Sarasvatyai Svaha
Source : Enlightenment Magazine T267
開示/蓮鳴上師
Dharmadesana Acarya Lian-ming
Translated by Lianhua Jun Shian
Dalam bhavana kita harus memperhatikan tiga poin : Bodhicitta, tekad lokuttara (non duniawi) dan pandangan benar jalan tengah.
Di dalam agama Buddha ada dua aliran pemikiran yaitu Cittamatra (kesadaran) dan
Cittamatra adalah yogacara, sedangkan Madhyamika dibabarkan oleh Bodhisattva Nagarjuna, yaitu kontemplasi jalan tengah,
Cittamatra mengatakan bahwa pada kesunyataan semua ada satu substansi sejati, ini disebut Tathata.
Madhyamika adalah Sekte Kesunyataan Mahayana, yang satu adalah “eksistensi” dan yang satu adalah “sunya”.
Dalam Buddhisme , pembahasan mengenai sunya dan eksistensi , selama 2500 tahun ini, selalu merupakan hal yang berlawanan. Jika sadhaka dapat mengkontemplasikannya berdasarkan metode Empat Kerangka Pikiran (Catur-smrti-upasthana : Kontemplasi pada tubuh, perasaan, pikiran dan dharma. ) maka akan merealisasi pandangan benar jalan tengah ; Setelah memperoleh pandangan benar, maka akan memurnikan semua karma-warana sadhaka.
Adanya karma-warana adalah dikarenakan kita mempunyai kegelapan batin (avidya).
Apa itu kegelapan batin ? ada dua macam kegelapan batin , yaitu kegelapan batin satu pikiran dan kegelapan batin tanpa awal.
Banyak yang mengalami fenomena demikian :
Mereka merasa tidak senang berpuja bakti bersama di vihara, sehingga hanya bersadhana sendirian di rumah, muncul saat ada Upacara Agung dan usainya langsung pulang. Ada yang bertanya padanya : “Bersadhana di mana?” , “Di rumah.” , “Apakah ada datang ke vihara?”, “Tidak.”, “Kenapa ?”, “Sedang retret.” , ini baik sekali. Karena retret akan menghasilkan Siddhi. Namun jika penyebabnya adalah menghindar, maka ini tidak baik.
Apakah yang disebut sebagai “Kegelapan batin satu pikiran” ?
Misalnya, saat kita berjalan melewati sebuah took, di sana menjual es krim, cake dan lain sebagainya, setelah melihatnya, Anda tergoda, Anda ingin makan.
Saat Anda menemukan 100 dolar di jalanan, Anda merasa gembira, langsung memungutnya dijadikan milik sendiri.
Karena saat Anda melihat es krim timbul hasrat untuk makan, kemudian karena melihat ada 100 dolar maka keserakahan (lobha) – kebencian (dosa) – kebodohan batin (moha) muncul. Kegelapan batin (Avidya) yang timbul dalam sebesit pikiran ini disebut sebagai “Kegelapan batin satu pikiran.”
Apakah yang disebut dengan “Kegelapan Batin Tanpa Awal” ?
Anda tidak menjumpai uang 100 dolar itu, maka pikiran serakah tidak akan timbul.
Pertanyaannya, apakah keserakahan – kebencian dan kebodohan batin Anda pada dasarnya memang ada ?
Atau tercipta setelah Anda melihat (uang di jalan) ?
Sesungguhnya ia telah ada, pada dasarnya Anda memang suka uang, pada dasarnya Anda juga memiliki hasrat untuk menikmati makanan, hanya saja karena Anda melihat es krim, sehingga timbullah kegelapan batin.
Mengenai “Kegelapan Batin Satu Pikiran” dan “Kegelapan Batin Tanpa Awal” , inilah poin utama bhavana kita, sedangkan metode kontemplasi pada Empat Kerangka Pikiran (keterangan sudah ada di awal artikel ini) adalah untuk mengikis kebiasaan buruk.
Saat orang melakukan retret di kedalaman gunung, ia melalui hari penuh kemurnian, sedikitpun tidak timbul keserakahan dan kebencian ; Namun begitu turun gunung, langsung berkobar ! Kenapa ?
Karena (saat retret) es krim nya tidak muncul ! Sehingga Anda merasa diri sendiri sangat murni, tapi saat es krim muncul, atau saat Anda berjumpa dengan orang yang tidak Anda sukai, maka bangkitlah keserakahan – kebencian dan kebodohan Anda ! “Kegelapan Batin Satu Pikiran” Anda kembali timbul ! Oleh karena itulah, bukannya Anda mencapai kemurnian, melainkan karena semua itu belum bangkit.
Karena Anda belum berjumpa dengan “Arwah Penagih Hutang”, maka Anda merasa diri sendiri sangat murni.
Saat Anda hendak menjalankan aktivitas menuntun insan, “Arwah Penagih Hutang” ( ket : bermakna insan yang memiliki afinitas / jodoh buruk dengan kita ) tak henti-hentinya bermunculan, langsung saja keserakahan- kebencian – kebodohan – keraguan dan kesombongan Anda bangkit !
Apakah Anda bisa mengatakan diri sendiri sangat murni ? Oleh karena itulah, sekalipun Anda retret di kedalaman gunung juga tidak mampu memurnikan “Kegelapan Batin Satu Pikiran” Anda, juga tidak mampu memurnikan “Kegelapan Batin Tanpa Awal.” Karena semua itu telah menjadi kebiasaan bawaan dalam tumimbal lahir berkalpa-kalpa.
Keserakahan akan makanan itu telah terpelihara sejak puluhan ribu tahun lampau sampai saat ini. Keserakahan – kebencian – kebodohan – keraguan dan kesombongan , semua itu sejak lampau sampai saat ini, saat ini Anda tidak mampu mengatasinya karena ia tidak muncul.
Banyak orang yang berlatih sampai memperoleh kekuatan besar, mampu melihat Buddha Bodhisattva, Dharmapala, bahkan sampai berhasil dalam api homa , mampu menggambar Hu (rajah), mengeluarkan roh, apapun bisa.
Orang ini memiliki siddhi dari sadhana, ada kekuatan Maha-mantra, mampu membangunkan rohnya, juga ada Roh Pelindungnya, namun sifatnya tidak baik, keserakahan – kebencian – kebodohan – keraguan dan kesombongannya muncul, begitu berjumpa dengan orang yang tidak disukai langsung emosi , mengetahui ia emosi, roh pelindungnya membantu dia untuk menyelesaikan masalah, bahkan sampai membunuh pihak lawan, pelatih diri yang semacam ini, kelak saat akhir hidupnya, dia akan meningkat atau malah terjerumus kea lam rendah ?
Oleh karena itulah kita harus memahami, kenapa Guru Leluhur ada mengatakan :
“Membina hati adalah yang utama, sadhana adalah yang nomor dua.”
Yang dimaksud dalam “Menghormati Guru, menitik beratkan Dharma, Tekun Bersadhana.” Adalah menasehati Anda supaya bersadhana dengan sesungguhnya, bukan hanya sekedar melakukan ritual sadhana belaka.
Anda sekalian harus memahami bahwa hati Mulacarya adalah lembut, maîtri-karuna , Beliau tidak akan terbakar emosi. Jika Anda berhasil memiliki siddhi dari sadhana, namun tidak mampu mengontrol emosi, maka saat hidup berakhir, Anda akan tetap bertumimbal lahir, tidak mampu moksha.
Namun jika Anda berhasil dalam membina hati, gagal dalam bersadhana, tidak mampu melihat hantu, tidak ada kontak batin, tidak mampu membangunkan roh sendiri, namun mampu mengontrol emosi, tiada keserakahan – tiada kebencian, paling tidak adalah mampu mentaati sila, maka di akhir hidup, Mulacarya akan menjemputnya terlahir di Negeri Buddha, mengakhiri lingkaran kelahiran dan kematian.
Jika dari sudut pandang manfaat yang lama, yang mana yang lebih baik ? Tentu saja lebih baik membina hati ! Kenapa ? Sebab saat Anda khilaf dalam satu saat merasa benci, kemudian ada roh yang membantu Anda menyelesaikan masalah, membuat harapan Anda terwujud, meskipun Anda tidak membuat ritual titah, namun hal tersebut timbul karena Anda terbakar emosi, dengan demikian timbulah karma. Demikianlah kita harus waspada , sebab “kegelapan Batin Satu Pikiran” adalah akar tumimbal lahir kita.
“Kegelapan Batin Tanpa Awal” adalah tempat dimana “Kegelapan Batin Satu Pikiran” terlahir.
Berjumpa orang yang menyebabkan rasa tidak senang, kegelapan batin-pun timbul ! Kegelapan batin ini pada akhirnya sampai pada “kegelapan Batin Tanpa Awal.” ; Saat Anda bertumimbal lahir kembali , Anda kembali berjumpa dengan orang itu, maka “Kegelapan Batin Satu Pikiran” Anda akan timbul lagi dari dalam “Kegelapan Batin Tanpa Awal”, menyebabkan Anda merasa tidak senang berjumpa dengan orang tersebut. Saat itu, Anda harus bagaimana ? gunakanlah metode kontemplasi Empat Kerangka Pikiran untuk mengatasi “Kegelapan Batin Satu Pikiran.”
Jika saat ini Anda mengetahui Buddha Dharma namun tidak berusaha untuk memperbaiki sifat pembawaan, bagaimana Anda mau memperbaikinya jika dalam kehidupan selanjutnya Anda tidak lagi berjumpa dengan Buddha Dharma ? Selamanya Anda hanya bisa terombang-ambing dalam tumimbal lahir.
Kenapa Bodhisattva (Ket : Bodhisattva bhumi sebab / atau insan yang sedang berusaha merealisasi Kebuddhaan) terus lahir kembali demi menyelamatkan insan ?
Karena Bodhisattva masih mempunyai debu batin, masih ada “kegelapan Batin Tanpa Awal”, maka pada saat menyelamatkan insan ia akan berjumpa dengan insan yang berbeda-beda, supaya “Kegelapan Batin Tanpa Awal” muncul menjadi “ Kegelapan Batin Satu Pikiran”, kemudian mengatasinya, dengan demikian barulah mampu memurnikan Kegelapan Batin Pembawaan.
Jika “Kegelapan Batin Tanpa Awal” Anda ada puluhan juta, maka Anda harus berjumpa dengan puluhan juta orang, mengembalikannya satu per satu, mengembalikannya dengan menggunakan pahala kebajikan, mengatasinya dengan Prajna dari bhavana.
(To be continued )
☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆
在修行上要注意三個重點:菩提心、出離心及中觀正見。
在佛教裡有兩個很大的派系,一個是「唯識」,一個是「中
「唯識」就是瑜伽,「中觀」就是龍樹菩薩講的,也就是中
「唯識」講的是在一切的空裡面會有一個實在的體,這就叫
「中觀」也就是大乘空宗,一個是「有」,一個是「空」。
所有佛教裡面講的「空」跟「有」,在這佛教的兩千五百年
很多人有這樣的一個現象:他們在佛堂裡同修很不愉快,所
什麼叫做「一念無明」?比方說,當我們走過一間店鋪,裡
什麼叫做「無始無明」?你沒有見到那一百元,貪念就沒有
一個人在深山裡閉關,很清淨,一點瞋念、貪念都沒有;但
因為你沒有遇到你的冤親債主,所以覺得很清淨;當你要度
很多人修到擁有很大的法力,可以見到佛菩薩、護法,修到
你們要明白,根本傳承上師的心是柔軟、慈悲的,祂是不會
以長遠來講,哪個比較好?當然是修心比較好!為什麼?因
「無始無明」是我們內心「一念無明」產生的地方。見到人
為什麼菩薩要不斷的下來度眾?因為菩薩還有塵沙惑,很早
(To be continued
0 Comment:
Post a Comment