Loading...

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, December 24, 2012

Peringatan Keras Untuk Para Oknum Amoral Agar Menghentikan Fitnah


True Buddha Vajrayana Association of R.O.C adalah organisasi sosial
keagamaan yang dibentuk berdasarkan hukum di ROC, menjunjung tinggi
Pendiri Zhenfo Zong Dharmaraja Lian Sheng sebagai Mulaguru, yang
menjadikan penyebaran ajaran Tantrayana Zhenfo Zong untuk memurnikan
hati dan pikiran manusia sebagai tujuan utamanya. Organisasi ini
memberi peringatan keras kepada segelintir oknum amoral anonim di
internet, harus segera menghentikan tulisan yang memfitnah, kalau
tidak maka akan diinvestigasi dan diminta pertanggungjawaban secara
hukum.

Pertama-tama organisasi mewakili para murid Zhenfo Zong, memohon
pertobatan setulus-tulusnya dari Pendiri Zhenfo Zong Mulaguru Dharmaraja Lian Sheng Sheng-yen Lu. Mengenai fitnah, pencemaran nama baik
dan serangan dari oknum amoral di internet saat ini, awalnya
organisasi ini memilih Ajaran welas asih Buddha, mengambil sikap
berlapang hati dalam menghadapinya, akan tetapi statemen memfitnah di
internet masih belum berhenti, bahkan semakin dahsyat, menyebabkan
Mulaguru menderita perlakuan yang tidak adil. Organisasi melakukan
introspeksi mendalam, kami mencoba menangani masalah ini dengan welas
asih tetapi gagal untuk melindungi Guru dan Dharma, disini khusus
menghadap Mulaguru memohon penyesalan yang sedalam-dalamnya, dan juga
meminta maaf dari seluruh saudara sedharma.

Setelah melalui penyelidikan diketahui bahwa segelintir oknum amoral
yang menyembunyikan nama asli mereka, memilih memakai nama pena, dan
membuat website di negara lain, sengaja bersembunyi di sudut gelap,
agar dapat menerbitkan pernyataan fitnah secara tidak bermoral,
menyerang Mulaguru dan para Dharmaduta dari Aliran ini.

Akhir-akhir ini para oknum amoral ini semakin hebat menggunakan
kata-kata yang memalukan, tanpa memakai akal sehat memfitnah para
murid Aliran ini, isinya tidak hanya tidak mampu berargumentasi
tentang Ajaran Buddha, tetapi juga sangat menyimpang dari kemanusiaan,
melanggar Sila dan Vinaya Ajaran Buddha, serta bertentangan dengan
hukum negara. Para murid Aliran ini selalu berperilaku sebagai murid
Buddha yang berlapang dada, mencoba dengan itikad baik memberikan
penjelasan di internet, dengan pengalaman pribadi, membuktikan apa
yang dikatakan oleh para pemfitnah itu tidak benar, berharap para
oknum amoral yang tersesat itu dapat bertobat; tahu persis para
pemfitnah terus memutarbalikkan fakta, menggeneralisasi, terus
menyebarkan penyataan yang tidak bermoral, mencoba menipu orang yang
tidak tahu persoalan, menggunakan segala cara yang bisa, bermaksud
agar tampak istimewa.

Untuk mencegah Mula Guru Silsilah terus difitnah, demi melindungi hak
legal dari para dharmaduta dan para saudara sedharma dari Aliran ini,
terlebih lagi untuk menyingkirkan rintangan penyebaran Dharma Tantra
Zhenfo, organisasi ini bersumpah, pasti akan memikul tanggung jawab
melindungi Guru dan Dharma, secara khusus dalam peringatan keras dan
terbuka ini kepada segelintir oknum amoral: Tindakan kalian tidak
hanya menyimpang dari Ajaran Buddha, bahkan telah melanggar ketentuan
hukum negara beradab, sudah melanggar Sila lagi melanggar hukum,
segeralah berhenti menulis dan menyebarkan berita fitnah, kalau tidak
organisasi ini akan melakukan segala daya upaya untuk menolong para
anggota dan individu yang menjadi korban dalam Aliran ini, mencari
kalian sampai ke ujung dunia, memanfaatkan jaringan berbagai negara
untuk menyelidiki secara hukum dan meminta pertanggungjawaban, tanpa
ampun!

True Buddha Vajrayana Association of R.O.C

Pimpinan: Acharya Lianjie

Pesan Bhiksu Liaoming

Buku Karya Dharmaraja Liansheng ke-141 -- The Southern Pacific Longing


Bhiksu Liaoming adalah guru pertama saya belajar Buddhadharma, setelah saya usai belajar Buddhadharma dan saat bersiap-siap turun gunung membabarkan Buddhadharma, Beliau khusus berpesan pada saya, kata-kata yang sangat penting, Beliau berkata:

"Mengingat kesinambungan nadi Dharma pembabaran Dharma, jauhilah polutan massa, juga supaya diri sendiri tidak terluka. Poin pertama, Anda harus menjauhi uang dan materi yang ekstrim sensitif, pembabaran Dharma Anda, dalam hal dana, hanya ada 1 kata, yaitu sukarela."

Begitu saya dengar, timbul kewaspadaan dalam hati, pesan ini selamanya terpatri dalam benak saya, bertahun-tahun sudah berlalu, segalanya sukarela, di dunia yang kejam yang penuh dengan 5 kekeruhan duniawi ini, terang selamanya.

Saya patuhi kata-kata Bhiksu Liaoming, dan menaati beberapa poin berikut ini:

1. Pembabaran Dharma sukarela semua.
2. Tidak pernah meminta uang pada orang lain.
3. Saya tidak mencampuri seluruh keuangan dan administrasi setiap Vihara Vajragarbha, Vihara, dan Cetiya.
4. Sepenuhnya tidak menyentuh uang yang ekstrim sensitif.
5. Menulis artikel mengimbau, "Mohon Tidak Memberikan Persembahan pada Mahaguru." Artikel ini dimuat di True Buddha News bertahun-tahun yang lalu. Saya sepenuhnya hanya seorang sadhaka yang membabarkan Dharma saja.

Bhiksu Liaoming selanjutnya berpesan pada saya:

"Anda turun gunung membabarkan Dharma dan menyeberangkan insan, pikiran insan adalah pusaran air dan jeram yang tidak pernah berhenti berputar, massa itu tidak nyata dan aneh, hati setiap manusia itu menakutkan dan berubah-ubah. Supaya Anda tetap bisa menginjakkan kaki di bumi ini, demi ketenteraman dan ketenangan dalam membabarkan Dharma, Anda sendiri harus siap mental, Anda mesti berhati-hati menanggapi rintangan seks, seks memang terlihat seperti nyata dan hidup, sangat menggoda, seorang sadhaka yang melatih diri, jika tidak waspada sama sekali, pasti rapuh dan ambruk!"

Pesan Bhiksu Liaoming ini sangat mengejutkan saya, saya mesti mengakui dalam hal ini saya tidak mengerti cara menanganinya. Sebelum saya menjadi bhiksu, saya membentangkan layar demi layar tarian impian cinta yang menarik, hidup saya mengandung ciri khas asmara yang kental, menikmati tabiat dan kegemaran yang unik dan memabukkan.

Pada masa silam, saya mempunyai impian yang luar biasa dan hidup, di masa yang akan datang, bukankah lebih lincah, lebih segar, kuasa dari kekuatan cinta, hampir menjadi kelemahan diri saya.

Namun, setiap kali saya berbaring, memejamkan mata, hal pertama yang saya pikirkan, adalah pesan dari Bhiksu Liaoming, guru tidak pernah bosan-bosannya memperingatkan saya, harus tanggapi dengan hati-hati, berjaga-jaga di masa yang akan datang.

Seperti diduga, banyak umat wanita menulis surat berbau cinta untuk saya.

Gerak-gerik dari banyak umat wanita, di tengah pemujaan dan fantasi, kentara sekali menunjukkan kesadaran lapisan dalamnya.

Bahkan ada nenek berumur 70 tahun, kerap kali menulis memo dan surat.

Saya sebagai pembabar Dharma, ditonjolkan selapis demi selapis oleh ciri khas asmara yang langka di dunia yang realistis ini.

Saya akhirnya mengerti peringatan dari pesan Bhiksu Liaoming, saya tanggapi dengan hati-hati, bahkan dalam mimpi pun tidak mengendur.

1. Saya hati-hati dalam berbicara maupun bertindak. (menulis surat, bicara di telepon)
2. Gerak-gerik khidmat.
3. Semua surat umat wanita diarsip. (untuk antisipasi digigit balik saat cinta tak berbalas)
4. Menulis surat melatih diri atas kemauan sendiri. Selembar dibakar, selembar diarsip. (Sama-sama untuk antisipasi digigit balik)
5. Umat wanita yang sengaja mendekati, diamati lama-lama, ditanggapi dengan hati-hati.

Waktu berlalu, saya sudah berumur 56 tahun, dalam hidup ini, muncul beberapa kali krisis. Saya sangat berterima kasih atas pesan Bhiksu Liaoming, Beliau terus memperingatkan saya, fakta bahwa hati manusia tiba-tiba berubah dan sulit diduga, jangan merugikan siapapun, waspadalah pada siapapun.

Hari ini, saya mau memperingatkan para umat pembabar Dharma:

"Jauhilah uang dan asmara duniawi dengan hati teduh."