Oleh : Lianhua Jun Shi An
Kalimat dalam Sutra Raja Agung (高王經 – Gao Wang Jing) :
中央一切眾生。在佛世界中者。
Zhongyang yiqie zhongsheng ; zai foshijie zhongzhe
Para insan di tengah , para insan yang berada di Negeri Buddha
行住於地上。及在虛空中。
Xingzhu yu dishang ; Jizai xukong zhong
Yang berdiam dan beraktivitas diatas bumi dan di angkasa
慈憂於一切眾生。各令安穩休息。
Ciyou yu yiqie zhongsheng ; geling anwen xiuxi
Berbelas kasihanlah pada para insan
Buatlah tiap-tiap dari mereka memperoleh ketenteraman
晝夜修持。心常求誦此經。
Zhouye xiuchi ; xinchangqiu song cijing
Siang dan malam senantiasa melakukan bhavana
Dalam hati senantiasa melafal sutra ini.
8 Kalimat diatas sungguh beryukta dengan 8 Kalimat Gatha dari Sutra Menyingkirkan Teror Malapetaka dan Penyakit Yang Dibabarkan Oleh Buddha. Demikian kutipan sutra tersebut:
Buddha dengan disertai para Suciwan dan para dewa-naga serta para makhluk halus, berjalan menuju pintu kota tersebut, kemudian dengan tangan Nya yang bersinar keemasan dan penuh tanda tanda kemanggalaan menyentuh pintu tersebut, dengan delapan macam suara Brahma nan suci melantunkan gatha :
諸有眾生類 在土界中者
Zhu you shenglei ; zaitujie zhongzhe
Para insan, di semua dunia (ket : Antara dunia dan Negeri Buddha adalah sama, sutra-sutra menyebut berbagai dunia sebagai Negeri Buddha)
行住於地上 及虛空中者
Xingzhu yu dishang ; ji xukong zhongzhe
Yang beraktivitas dan menetap di atas bumi dan diangkasa.
慈愛於眾生 令各安休息
Ciai yu zhongsheng ; geling an xiuxi
Berbelas kasihanlah pada para insan, buatlah tiap-tiap dari mereka memperoleh ketenteraman.
晝夜勤專精 奉行眾善法
Zhouye qin zhuanjing ; fengxing zhong shanfa
Siang dan malam tekun berkonsetrasi, menjalankan berbagai Dharma kebajikan.
Setelah Sang Buddha melafalkan gatha tersebut, terjadilah enam macam goncangan besar di bumi, kemudian Buddha memasuki kota tersebut, para setan di angkasa tunggang langgang, para setan yang di bumi berebutan keluar dari kota. Pintu kota tidak dapat menampung banyaknya jumlah mereka, sehingga mereka saling berbenturan satu sama lain berebut untuk keluar. Pada saat itu semua yang tidak bersih dalam kota tersebut, semua yang kotor dan bau dengan sendirinya masuk ke tertelan bumi ; Antara tinggi dan rendah semua menjadi harmoni ; Semua lubang yang mengganggu, menjadi rata ; Yang buta dapat melihat ; Yang tuli dapat mendengar ; Yang bisu dapat berucap ;Yang lumpuh dapat berjalan ; Yang gila menjadi waras ; Yang sakit tersembuhkan ; Semua suara memilukan dari gajah-kuda-sapi dan berbagai hewan menjadi terdamaikan ; Berbagai alat muski tertabuh dengan merdu tanpa dimainkan ; Aktivitas menjadi seimbang ; Gelang gelang wanita saling bergemerincing, berbagai perkakas berbunyi harmoni dan lembut, menghasilkan suara Dharma nan luhur ; Berbagai harta dari dalam tanah dengan alamiah keluar ; Para insan yang kepanasan dan kehausan memperoleh air sejuk untuk minum dan mandi ; Semua penyakit di kota menjadi tersembuhkan, demikianlah.
Kalimat nomor 7 dan 8 dari sutra tersebut :
晝夜勤專精 奉行眾善法
Zhouye qin zhuanjing ; fengxing zhong shan fa
Siang dan malam tekun berkonsentrasi ; Menjalankan berbagai Dharma Kebajikan.
Sebenarnya memiliki makna yang sama dengan kalimat dalam Sutra Raja Agung :
晝夜修持。心常求誦此經
Zhouye xiuchi ; xin changqiu song ci jing
Siang dan malam tekun berbhavana ; Hati senantiasa melafalkan sutra ini.
Siang dan malam tekun berkonsentrasi berarti adalah Siang dan malam tekun berbhavana (Melatih pengendalian pikiran) ; Sedangkan “Hati senantiasa melafalkan sutra ini” berarti hati telah beryukta dengan Sutra Raja Agung. Jadi hati yang beryukta otomatis walau tidak kelihatan seperti sedang melakukan pelafalan , berarti ia telah melafal, Namun hati yang tidak beryukta walau bibir melafal itu sama saja dengan tidak melafal. Maka dengan demikian hati yang senantiasa melafal sutra adalah sesuai dengan kalimat “Menjalankan berbagai Dharma Kebajikan”.
Oleh karena itu jangan memandang remeh tiap kalimat dalam Sutra Raja Agung.
Barangsiapa yang tanpa harus membaca berbagai bukti yang ditulis ini, namun hanya cukup mendengarkan anjuran Mahaguru Liansheng langsung mempunyai keyakinan 100% pada Sutra Raja Agung, berarti dia mempunyai keyakinan murni.
Namun jika harus menunggu saya menyajikan bukti semacam ini barulah bisa menambah keyakinan pada Sutra Raja Agung, justru harus bertanya pada sanubari sendiri.
Karena sesungguhnya ajaran Mahamulacarya adalah sudah mewakili ucapan Buddha !