Loading...

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, January 3, 2012

¤ 心中的香 ¤ 文/蓮生活佛 盧勝彥

在「神行」中──

見一神匆匆趕路,似有急事待辦,連招呼也未打,擦身而過

我問:「何事如此匆忙?」

神答:

「有人燒兩頭香。」

是的,我曾說過,如果有人事情急迫,緊急求金剛護法來救助,燒香燒兩頭香,表示事情太緊急,神明一知,必急急如律令,前來救助也。

又有一回,我在一處「洞天」之中,與一位神將談道講佛,突然來了一陣香息,這一陣香息甚急。

神將說:「是兩頭香。」

「呵!你有急事待辦了!」我說。

然而,神將卻一動也未動,他說:「不急,不急,不用去辦?」

我很詫異:「為什麼?是兩頭香耶!」

神將說:「此燒兩頭香的人,平時無敬天地之心,信佛是信佛,卻未敬師、重法、實修,且有多次犯邪淫,過失大矣!等事情緊急了,臨時抱佛腳,燒兩頭香,我等急急去救他,豈不等於上他的當。」

"心中的香" - 文/蓮生活佛 盧勝彥 ¤ Keharuman di dalam hati ¤ oleh : Maha Guru Lian Sheng Huo Fo

Dalam 「penjelajahan spiritual」----------

Tampak olehKu sosok dewa yang tergesa-gesa , sepertinya sedang dalam situasi yang genting , sampai-sampai menyapa pun tidak , berlalu begitu saja.

Aku bertanya : 「Hal apakah hingga begitu tergopoh-gopoh?」

Jawab dewa : 「Ada orang membakar dupa dua sisi」

Memang benar , Aku pernah mengatakan ketika seseorang dalam kondisi darurat, kondisi genting sehingga membutuhkan pertolongan Vajra Dharmapala, nyalakanlah dupa dengan membakar kedua sisinya , yang menandakan situasi sangat genting , dewata sekali mengetahui , akan selekasnya melaksanakan amanat , datang memberikan pertolongan. 

Kemudian pada suatu kali , Aku berada di ‘alam Dong Tian’ , sedang bersama dengan seorang jenderal dewa membahas Sang Jalan dan Buddha Dharma , tiba-tiba datanglah secercah wangi dupa , wewangian dupa ini menandakan kondisi yang sangat urgen. 

Jenderal Dewa berkata : 「Ternyata dupa dua sisi. 」

「Oh! Anda akan menangani satu keadaan genting rupanya! 」 KataKu. 

Namun, Jenderal Dewa ini malah tidak bergeming , ia berkata : 「Tidak, tidak perlu tergopoh-gopoh , tak perlu diurusi. 」

Aku terkesima : 「Kenapa demikian ? Bukannya ini dupa dua sisi! 」

Jenderal Dewa berkata : 「Orang yang membakar dupa dua sisi ini , dalam kesehariannya tidak punya rasa penghormatan untuk langit dan bumi , memang ia meyakini Buddha , tetapi tidak menghormati Guru, menjunjung Dharma, tekun bersadhana, malahan berulang kali melanggar Sila Zinah , kesilapan yang sangat fatal! Ketika situasi menjadi genting , barulah disaat itu bersandar kepada Buddha , membakar dupa dua sisi , Kami yang begitu tergopoh-gopoh datang menolonginya , bukankah sama saja masuk ke perangkap dia. 」

「Dupa dua sisi pun tidak manjur? 」

Jawab Jenderal Dewa : 「Tak akan manjur! 」

「Bagaimana kiranya baru berkhasiat? 」 TanyaKu. 

Jenderal Dewa berkata : 「Orang yang senantiasa waspada tidak berlaku sesuka hati dirinya sendiri , orang-orang seperti ini , di dalam hatinya secara alamiah akan mengandung harum wewangian. Orang dengan keharuman wewangian alamiah seperti ini , dewa kebajikan spontan akan datang melindungi , para dewata telah sedari awal mengetahui , tatkala orang seperti ini membakar dupa dua sisi , adalah rupa amanat yang harus dilaksanakan selekas-lekasnya. 」

「Bagaimana jika membentuk mudra anuttara tantra , mudra hati internal , bagaimana dengan cara ini?」Aku menunjuk kepada ‘mudra pengait pengundang’.

「Bentuk mudra anuttara tantra, mudra hati internal , selain manusia tidak ditransmisikan , dengan kata lain adalah jika bukan orang berwatar luhur maka tidak ditransmisikan , orang berwatak luhur sejati , dalam hatinya secara alami mengandung keharuman. 」

Aku mengerti. 

Aku mendoakan agar segenap insan di dunia ini , setiap orang kesemuanya adalah pribadi dengan watak luhur , setiap orang menjalankan penekunan diri memegang teguh Sila , mengubah ketamakan, kebencian , kebodohan batin , berubah menjelma menjadi Sila, Samadhi, Prajna. Semoga segenap insap di dunia ini , didalam hatinya mengandung keharuman , asalkan sekali membakar dupa , segenap Dharmapala pelindung seketika memberikan respons tanggapan.

+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-++-+-+-+-+-+-+-++-+-

Bersembunyi dari hutang

Dalam 「penjelajahan spiritual 」----------

Tiba-tiba terdengar lantunan mantra hati Mula Acarya : 「Om. Guru. Lian Sheng. Siddhi. Hum」

Diikuti dengan kepulan demi kepulan wewangian asap dupa melayang menghampiri , Aku menangkap penghujung asap dupa , sekali dicium seketika mengetahui apa gerangan yang sedang terjadi. 

Ternyata ada seorang siswa Zhenfo Zong , telah gagal menjalankan usahanya , pailit (benar-benar kolaps, bukannya pailit dengan modus jahat) .

Sang kreditur tidak merelakan begitu saja , kemudian menggunakan jasa penagih hutang dari dunia hitam , mereka yang memiliki anggota banyak lantas unjuk kekuatan , bahkan dilengkapi dengan senjata , siswa ini memang sama sekali telah tak berharta , preman-preman ini dengan cara brutal , terus mengejar hingga nyawa turut dijadikan ancaman , ditambah lagi anak putrinya akan dipaksa melacurkan diri untuk membayar hutang , preman-preman ini sedemikian ganas tak berperikemanusiaan , siswaKu sudah tidak punya cara lain untuk dipikirkan. 

Siswa ini dihajar dengan brutal hingga terluka , baru teringat Maha Guru , untuk kemudian ia membakar dupa dan rapal mantra , memohon pertolonganKu. 

Dalam mimpi Aku berikan petunjuk : 

「Lekas-lekaslah bersembunyi ke arah timur laut , barulah memikirkan rencana lain nantinya!」

Siswa ini tersadarkan : 

Pada suatu tempat di arah timur laut memang aslinya permukiman leluhur , masihlah terdapat beberapa hektar lahan , cukup kiranya untuk merawat kesehatan dan bertahan hidup. (tanah leluhur tersebut tidak berharga)
Kemudian pada malam itu juga tergesa-gesa berangkat menuju ke arah timur laut. 
Ini adalah siswa yang bersembunyi dari hutang. 

.......

Kejadian ini membuat Ku teringat kembali , kakek ‘Lu Chang’, pada masa dahulu membuka tempat penggilingan beras , banyak sekali orang-orang yang miskin melarat datang membeli beras , menuliskan nota hutang. 

Kakek-Ku setiap akhir tahun , mengumpulkan nota hutang yang tak sanggup dibayar , lantas membakar kesemuanya di depan langit, tak perlu dibayar lagi. 

Aku beranggapan orang yang berwatak penuh kebajikan hendaknya demikian. 
Jika kita sendiri masih bisa bertahan , orang lain tidak sanggup lagi , jika bisa diberikan kelonggaran maka berikanlah , apalagi seandainya mampu menolong maka berikanlah pertolongan. 

Dikarenakan orang yang bersangkutan nyatanya memang pailit karena gagal berusaha , benar-benar tidak punya uang lagi , hendaknya mengeluarkan hati empati , bukankah sama-sama sebagai manusia!
(kondisi pailit dengan modus jahat adalah pengecualian dalam konteks ini)

Penagih hutang dari dunia hitam , adalah gerombolan yang mampu melukai tubuh hingga nyawa melayang , ada kalanya mencelakai seluruh kehidupan seseorang , hal ini adalah perbuatan yang tidak manusiawi , kekerasan yang disertai mencelakai nyawa orang , keganasan brutal yang semena-mena seperti ini tentunya menyalahi prinsip kebajikan. 

Aku menanyai Raja Baka : 「Bagaimana dengan penagih hutang dari dunia hitam yang mencederai tubuh menghilangkan nyawa ini」

Jawab Raja Baka : 「Langit menyayangi setiap kehidupan , nyawa manusia yang begitu berharga , semestinya menahan diri untuk mencederai apalagi hingga menghilangkan nyawa? Menagih hutang hendaknya mendasari kepada norma hukum yang berlaku , seandainya menggunakan cara kekerasan dunia hitam , ini bukanlah suatu tindakan yang terpuji. 」

Wahai insan berbudi pekerti mulia , jauhilah, jauhilah!

(kutipan buku ke 169 Buddha Hidup Lian Sheng “Wang You Guo De Shen Xing”- Penjelajahan spiritual negeri tanpa kerisauan)

==================================

terjemahan oleh : Lianhua Feng-Li


Kerisauan batin

[師尊去除煩惱,去除所有的障礙,去除所有的譭謗,是怎麼做的?我是用「空性」來應所有的煩惱,一應,煩惱就解除掉。我教你們射箭,你必須要回答,「空性」是甚麼?「輪迴」和「涅槃」是甚麼?只要你能夠回答得出來,你就真正認識了「空性」。我用我的「空性」應我所有的煩惱,煩惱就解脫了;再用我的「空性」應我所有的譭謗,譭謗就沒有了;用我的「空性」再應我所有的障礙,就沒有障礙了。懂得運用「空性」的人,就是明白「自性」的人。在這裡,跟大家講清楚,不要被自己的習性所汙染,要將汙染去除,這是成佛最主要的原理。]
摘自:<蓮生法王2011年12月10日台灣雷藏寺寶源度母護摩大法會法語開示精要>

Tidak Teguh Dalam Menjapa Mantra dan Bhavana

Seorang siswa bertanya, "Apakah mantra terbaik untuk dibaca? Apakah sutra terbaik untuk dibaca?"

Ia mengatakan bahwa ia telah membaca mantra "Dewa Baju Putih" selama beberapa waktu. Ia bertanya tanya dalam hati apakah ia harus mengubah mantra yang dibaca menjadi mantra Vajrasattva atau mantra hati Avalokitesvara.

Karena mantra Dewa Baju Putih adalah mantra pertama nya, saya menganjurkan nya untuk meneruskan menjapa mantra yang sama. Apa alasannya? Adalah sulit untuk bisa membaca sebuah mantra atau sutra dalam jangka waktu panjang karena manusia suka plin-plan (berubah ubah keputusannya).

Banyak orang melakukan kesalahan yang sama. Setelah seseorang membaca Sutra Amitabha selama 5 sampai 6 tahun tanpa mengalami kontak batin (keberhasilan) sama sekali, ia lalu diberitahu bahwa Sutra Intan lebih bagus. Maka, ia membuang Sutra Amitabha dan mulai membaca Sutra Intan. Setelah beberapa tahun, ia diberitahu bahwa Sutra Teratai bahkan lebih bagus lagi karena merupakan sutra paling asli di planet bumi ini. Lagi lagi ia mengganti sutra yang dibacanya. Ini sungguh menyedihkan.

Mantra apakah yang terbaik? Sebagian siswa yang telah membaca buku buku saya mengetahui bahwa kesukaan saya adalah mantra "7 Budha" (Li Po Li Po Ti ... dst) untuk menghapus karma buruk. Maka mereka meninggalkan Maha Karuna Dharani dan pindah ke mantra 7 Budha. Suatu hari nanti dimasa mendatang, bila mereka diberitahu bahwa mantra ini terlalu mendalam untuk bisa mendapatkan kontak batin, mungkin mereka mengganti lagi mantra yang mereka baca. Ini adalah kebiasaan yang sangat buruk.

Pandangan saya adalah bahwa apapun yang kita japa, kita harus berusaha sebaik mungkin dan tidak menyerah. Kita boleh saja membaca mantra mantra tambahan, tetapi jangan kita membuang mantra yang telah kita baca lama sekali. Setelah kita menjapa mantra utama kita, kita bisa menjapa mantra mantra tambahan masing masing 3, 5, atau 7 kali.

Bila anda membaca Sutra Raja Avalokitesvara (Kao Wang Kwan Se Im Cing), anda seharusnya meneruskan upaya ini. Bila di masa yang akan datang anda menyukai "Pu Men Ping", anda bisa membacanya satu atau dua kali setelah anda membaca sutra Kao Wang anda. Saya ingin menekankan disini bahwa anda seharusnya tidak mudah membuang mantra yang telah anda baca banyak kali.

Ada Dharmapala (Pelindung Dharma) untuk setiap mantra dan sutra. Para dharmapala akan meninggalkan anda selamanya begitu anda membuang mantra atau sutra yang mereka lindungi. Tentu saja, anda bisa membantah bahwa anda masih dilindungi oleh dharmapala yang baru (dari sutra/mantra yang baru). Namun, ada perbedaan dalam hal keakraban. Keakraban dengan Dharmapala baru terjadi setelah hubungan yang cukup lama.

Tidaklah mudah untuk memperoleh hasil latihan. Anda mungkin belum melihat hasil latihan setelah beberapa tahun berlatih. Tetapi sebenarnya anda sedang membuat kemajuan -- seperti rumput yang setiap hari terus bertumbuh. Sungguh sayang membuang mantra atau sutra yang telah anda rawat selama waktu yang panjang.

Hari ini kita melakukan puja bakti bersama dengan Amitabha sebagai Yidam Utama. Saya tidak akan gila gilaan menganjurkan supaya di masa mendatang kita mengubah yidam kita menjadi sesuatu yang lain lagi seperti Ragasattva. Kita telah menaruh banyak upaya dalam sadhana Amitabha Yidam Yoga. Meskipun kita belum mengalami kontak batin dengan Amitabha, kita harus tetap menjalankan sadhana yang sama ini. Memperoleh kontak batin atau tidak bukan persoalannya. Sungguh sayang bila kita mengganti yidam kita. Tanpa kita perhatikan, roda dharma dan roda mantra sedang terbentuk di angkasa. Dengan kata lain, tempat kita di Alam Sukhawati sedang diselesaikan. Bila kita mengganti yidam sekarang, semua upaya kita selama ini terbuang begitu saja.

Biarlah saya ulangi lagi: Kita tidak boleh membuang apa yang telah kita upayakan dengan tekun. Bila kita sedang dalam bahaya, upaya kita itu akan menolong kita. Para dharmapala yang melindungi kita akan muncul dan menolong kita sewaktu hidup kita dalam bahaya. Kita mungkin tidak mengalami kontak batin apapun setelah berlatih cukup lama. Sesungguhnya para dharmapala sedang melindungi kita dibelakang layar tanpa sepengetahuan kita. Mereka hanya menampakkan diri bila perlu saja. Mereka tidak menampakkan diri mereka pada kita setiap kali kita menjalankan sadhana. Bila kita belum mengalami kontak batin, ini bukan berarti upaya kalian tidak diperhatikan dan bukan berarti anda tidak sedang mengalami kemajuan.

Ini penting sekali. Setelah berupaya dengan tekun, kita akan dapat memperoleh kontak batin kapan saja. Jadi, kita tidak boleh membuang upaya 5 sampai 10 tahun yang telah kita lakukan. Para dharmapala kita akan menunjukkan kehadiran mereka bila memang ada keperluan untuk itu. Jadi janganlah plin-plan dalam berbhavana, menjapa mantra atau membaca Sutra.

Om Mani Padme Hum.

(Ceramah Dharma pada 31 Agustus 1993)

MELATIH UNTUK TIDAK MELEKAT

Ven. Ajahn Chah



Sang Buddha mengajarkan untuk tidak melekat. Bagaimana kita melatih ketidakmelekatan? Kita berlatih hanya dengan melepaskan kemelekatan, namun ketidakmelekatan ini sangat sulit untuk dipahami. Perlu kebijaksanaan yang kuat utk menyelidiki dan menembusnya, untuk benar-benar mencapai ketidakmelekatan.

Bila anda memikirkannya, apakah orang-orang bahagia atau sedih, puas atau tidak puas, tidak tergantung pada apakah mereka punya banyak atau punya sedikit - tetapi tergantung pada kebijaksanaan. Segala kesulitan bisa dilampaui hanya melalui kebijaksanaan, dengan melihat kebenaran dari segala sesuatu.

Jadi, Sang Buddha menasehati kita untuk menyelidiki, untuk merenungkan. ‘Perenungan’ ini artinya mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah ini dengan benar. Inilah latihan kita. Seperti kelahiran, usia tua, sakit dan kematian - ini adalah peristiwa-peristiwa yang paling alamiah dan umum. Sang Buddha mengajarkan untuk merenungkan kelahiran, usia tua, sakit dan kematian, tetapi beberapa orang tidak memahami hal ini. Mereka berkata, "Apanya yang perlu direnungkan?." Mereka dilahirkan tetapi mereka tidak tahu apa itu kelahiran, mereka akan mati tetapi mereka tidak memahami kematian.

Dasar ajaran Buddha tidaklah banyak, hanya ada kelahiran dan kematian dari penderitaan, dan hal inilah yang Sang Buddha katakan sebagai kebenaran. Kelahiran adalah penderitaan, usia tua adalah penderitaan, sakit adalah penderitaan dan kematian adalah penderitaan. Orang-orang tidak melihat penderitaan ini sebagai kebenaran. Jika kita mengetahui kebenaran, maka kita pun mengetahui penderitaan.

Seseorang yang menyelidiki hal ini terus-menerus akan memahami. Setelah memahami, secara bertahap ia akan menyelesaikan masalah-masalahnya. Walau pun jika ia masih memiliki kelekatan, jika ia memiliki kebijaksanaan dan memahami bahwa usia tua, sakit dan kematian adalah sifat alam, maka dia akan bisa meringankan penderitaan. Kita mempelajari Dhamma hanya untuk ini—untuk mengobati penderitaan.


Semoga bermanfaat


]˜



Source : http://tanhadi.blogspot.com/2011/12/melatih-untuk-tidak-melekat.html

KETIKA KEMATIAN ITU DATANG

Judul Asli : The Buddhist View of Death.
Interview dengan Bhante Gunaratana oleh Shramaneri Sudhamma dan Margot Born.

Ketika api kehidupan dan kesadaran tidak lagi eksis, maka itulah yang dinamakan kematian. Kematian dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Ketika karma seseorang telah selesai pada kehidupan ini.
2. Ketika masa hidup seseorang telah selesai pada kehidupan ini.
3. Ketika keduanya, yaitu karma dan masa hidup seseorang telah selesain pada kehidupan ini.
4. Ketika kehidupan berakhir karena kecelakaan dan penyebab yang tidak normal.

Kematian bukanlah akhir dari suatu keberadaan, namun kematian hanyalah menutup satu bab dan membuka bab berikutnya seketika. Kematian dan kelahiran kembali, keduanya selalu terjadi pada saat yang bersamaan.