Dalam 「penjelajahan spiritual」----------
Tampak olehKu sosok dewa yang tergesa-gesa , sepertinya sedang dalam situasi yang genting , sampai-sampai menyapa pun tidak , berlalu begitu saja.
Aku bertanya : 「Hal apakah hingga begitu tergopoh-gopoh?」
Jawab dewa : 「Ada orang membakar dupa dua sisi」
Memang benar , Aku pernah mengatakan ketika seseorang dalam kondisi darurat, kondisi genting sehingga membutuhkan pertolongan Vajra Dharmapala, nyalakanlah dupa dengan membakar kedua sisinya , yang menandakan situasi sangat genting , dewata sekali mengetahui , akan selekasnya melaksanakan amanat , datang memberikan pertolongan.
Kemudian pada suatu kali , Aku berada di ‘alam Dong Tian’ , sedang bersama dengan seorang jenderal dewa membahas Sang Jalan dan Buddha Dharma , tiba-tiba datanglah secercah wangi dupa , wewangian dupa ini menandakan kondisi yang sangat urgen.
Jenderal Dewa berkata : 「Ternyata dupa dua sisi. 」
「Oh! Anda akan menangani satu keadaan genting rupanya! 」 KataKu.
Namun, Jenderal Dewa ini malah tidak bergeming , ia berkata : 「Tidak, tidak perlu tergopoh-gopoh , tak perlu diurusi. 」
Aku terkesima : 「Kenapa demikian ? Bukannya ini dupa dua sisi! 」
Jenderal Dewa berkata : 「Orang yang membakar dupa dua sisi ini , dalam kesehariannya tidak punya rasa penghormatan untuk langit dan bumi , memang ia meyakini Buddha , tetapi tidak menghormati Guru, menjunjung Dharma, tekun bersadhana, malahan berulang kali melanggar Sila Zinah , kesilapan yang sangat fatal! Ketika situasi menjadi genting , barulah disaat itu bersandar kepada Buddha , membakar dupa dua sisi , Kami yang begitu tergopoh-gopoh datang menolonginya , bukankah sama saja masuk ke perangkap dia. 」
「Dupa dua sisi pun tidak manjur? 」
Jawab Jenderal Dewa : 「Tak akan manjur! 」
「Bagaimana kiranya baru berkhasiat? 」 TanyaKu.
Jenderal Dewa berkata : 「Orang yang senantiasa waspada tidak berlaku sesuka hati dirinya sendiri , orang-orang seperti ini , di dalam hatinya secara alamiah akan mengandung harum wewangian. Orang dengan keharuman wewangian alamiah seperti ini , dewa kebajikan spontan akan datang melindungi , para dewata telah sedari awal mengetahui , tatkala orang seperti ini membakar dupa dua sisi , adalah rupa amanat yang harus dilaksanakan selekas-lekasnya. 」
「Bagaimana jika membentuk mudra anuttara tantra , mudra hati internal , bagaimana dengan cara ini?」Aku menunjuk kepada ‘mudra pengait pengundang’.
「Bentuk mudra anuttara tantra, mudra hati internal , selain manusia tidak ditransmisikan , dengan kata lain adalah jika bukan orang berwatar luhur maka tidak ditransmisikan , orang berwatak luhur sejati , dalam hatinya secara alami mengandung keharuman. 」
Aku mengerti.
Aku mendoakan agar segenap insan di dunia ini , setiap orang kesemuanya adalah pribadi dengan watak luhur , setiap orang menjalankan penekunan diri memegang teguh Sila , mengubah ketamakan, kebencian , kebodohan batin , berubah menjelma menjadi Sila, Samadhi, Prajna. Semoga segenap insap di dunia ini , didalam hatinya mengandung keharuman , asalkan sekali membakar dupa , segenap Dharmapala pelindung seketika memberikan respons tanggapan.
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Bersembunyi dari hutang
Dalam 「penjelajahan spiritual 」----------
Tiba-tiba terdengar lantunan mantra hati Mula Acarya : 「Om. Guru. Lian Sheng. Siddhi. Hum」
Diikuti dengan kepulan demi kepulan wewangian asap dupa melayang menghampiri , Aku menangkap penghujung asap dupa , sekali dicium seketika mengetahui apa gerangan yang sedang terjadi.
Ternyata ada seorang siswa Zhenfo Zong , telah gagal menjalankan usahanya , pailit (benar-benar kolaps, bukannya pailit dengan modus jahat) .
Sang kreditur tidak merelakan begitu saja , kemudian menggunakan jasa penagih hutang dari dunia hitam , mereka yang memiliki anggota banyak lantas unjuk kekuatan , bahkan dilengkapi dengan senjata , siswa ini memang sama sekali telah tak berharta , preman-preman ini dengan cara brutal , terus mengejar hingga nyawa turut dijadikan ancaman , ditambah lagi anak putrinya akan dipaksa melacurkan diri untuk membayar hutang , preman-preman ini sedemikian ganas tak berperikemanusiaan , siswaKu sudah tidak punya cara lain untuk dipikirkan.
Siswa ini dihajar dengan brutal hingga terluka , baru teringat Maha Guru , untuk kemudian ia membakar dupa dan rapal mantra , memohon pertolonganKu.
Dalam mimpi Aku berikan petunjuk :
「Lekas-lekaslah bersembunyi ke arah timur laut , barulah memikirkan rencana lain nantinya!」
Siswa ini tersadarkan :
Pada suatu tempat di arah timur laut memang aslinya permukiman leluhur , masihlah terdapat beberapa hektar lahan , cukup kiranya untuk merawat kesehatan dan bertahan hidup. (tanah leluhur tersebut tidak berharga)
Kemudian pada malam itu juga tergesa-gesa berangkat menuju ke arah timur laut.
Ini adalah siswa yang bersembunyi dari hutang.
.......
Kejadian ini membuat Ku teringat kembali , kakek ‘Lu Chang’, pada masa dahulu membuka tempat penggilingan beras , banyak sekali orang-orang yang miskin melarat datang membeli beras , menuliskan nota hutang.
Kakek-Ku setiap akhir tahun , mengumpulkan nota hutang yang tak sanggup dibayar , lantas membakar kesemuanya di depan langit, tak perlu dibayar lagi.
Aku beranggapan orang yang berwatak penuh kebajikan hendaknya demikian.
Jika kita sendiri masih bisa bertahan , orang lain tidak sanggup lagi , jika bisa diberikan kelonggaran maka berikanlah , apalagi seandainya mampu menolong maka berikanlah pertolongan.
Dikarenakan orang yang bersangkutan nyatanya memang pailit karena gagal berusaha , benar-benar tidak punya uang lagi , hendaknya mengeluarkan hati empati , bukankah sama-sama sebagai manusia!
(kondisi pailit dengan modus jahat adalah pengecualian dalam konteks ini)
Penagih hutang dari dunia hitam , adalah gerombolan yang mampu melukai tubuh hingga nyawa melayang , ada kalanya mencelakai seluruh kehidupan seseorang , hal ini adalah perbuatan yang tidak manusiawi , kekerasan yang disertai mencelakai nyawa orang , keganasan brutal yang semena-mena seperti ini tentunya menyalahi prinsip kebajikan.
Aku menanyai Raja Baka : 「Bagaimana dengan penagih hutang dari dunia hitam yang mencederai tubuh menghilangkan nyawa ini」
Jawab Raja Baka : 「Langit menyayangi setiap kehidupan , nyawa manusia yang begitu berharga , semestinya menahan diri untuk mencederai apalagi hingga menghilangkan nyawa? Menagih hutang hendaknya mendasari kepada norma hukum yang berlaku , seandainya menggunakan cara kekerasan dunia hitam , ini bukanlah suatu tindakan yang terpuji. 」
Wahai insan berbudi pekerti mulia , jauhilah, jauhilah!
(kutipan buku ke 169 Buddha Hidup Lian Sheng “Wang You Guo De Shen Xing”- Penjelajahan spiritual negeri tanpa kerisauan)
==========================
terjemahan oleh : Lianhua Feng-Li
0 Comment:
Post a Comment