Loading...

Tuesday, January 3, 2012

Tidak Teguh Dalam Menjapa Mantra dan Bhavana

Seorang siswa bertanya, "Apakah mantra terbaik untuk dibaca? Apakah sutra terbaik untuk dibaca?"

Ia mengatakan bahwa ia telah membaca mantra "Dewa Baju Putih" selama beberapa waktu. Ia bertanya tanya dalam hati apakah ia harus mengubah mantra yang dibaca menjadi mantra Vajrasattva atau mantra hati Avalokitesvara.

Karena mantra Dewa Baju Putih adalah mantra pertama nya, saya menganjurkan nya untuk meneruskan menjapa mantra yang sama. Apa alasannya? Adalah sulit untuk bisa membaca sebuah mantra atau sutra dalam jangka waktu panjang karena manusia suka plin-plan (berubah ubah keputusannya).

Banyak orang melakukan kesalahan yang sama. Setelah seseorang membaca Sutra Amitabha selama 5 sampai 6 tahun tanpa mengalami kontak batin (keberhasilan) sama sekali, ia lalu diberitahu bahwa Sutra Intan lebih bagus. Maka, ia membuang Sutra Amitabha dan mulai membaca Sutra Intan. Setelah beberapa tahun, ia diberitahu bahwa Sutra Teratai bahkan lebih bagus lagi karena merupakan sutra paling asli di planet bumi ini. Lagi lagi ia mengganti sutra yang dibacanya. Ini sungguh menyedihkan.

Mantra apakah yang terbaik? Sebagian siswa yang telah membaca buku buku saya mengetahui bahwa kesukaan saya adalah mantra "7 Budha" (Li Po Li Po Ti ... dst) untuk menghapus karma buruk. Maka mereka meninggalkan Maha Karuna Dharani dan pindah ke mantra 7 Budha. Suatu hari nanti dimasa mendatang, bila mereka diberitahu bahwa mantra ini terlalu mendalam untuk bisa mendapatkan kontak batin, mungkin mereka mengganti lagi mantra yang mereka baca. Ini adalah kebiasaan yang sangat buruk.

Pandangan saya adalah bahwa apapun yang kita japa, kita harus berusaha sebaik mungkin dan tidak menyerah. Kita boleh saja membaca mantra mantra tambahan, tetapi jangan kita membuang mantra yang telah kita baca lama sekali. Setelah kita menjapa mantra utama kita, kita bisa menjapa mantra mantra tambahan masing masing 3, 5, atau 7 kali.

Bila anda membaca Sutra Raja Avalokitesvara (Kao Wang Kwan Se Im Cing), anda seharusnya meneruskan upaya ini. Bila di masa yang akan datang anda menyukai "Pu Men Ping", anda bisa membacanya satu atau dua kali setelah anda membaca sutra Kao Wang anda. Saya ingin menekankan disini bahwa anda seharusnya tidak mudah membuang mantra yang telah anda baca banyak kali.

Ada Dharmapala (Pelindung Dharma) untuk setiap mantra dan sutra. Para dharmapala akan meninggalkan anda selamanya begitu anda membuang mantra atau sutra yang mereka lindungi. Tentu saja, anda bisa membantah bahwa anda masih dilindungi oleh dharmapala yang baru (dari sutra/mantra yang baru). Namun, ada perbedaan dalam hal keakraban. Keakraban dengan Dharmapala baru terjadi setelah hubungan yang cukup lama.

Tidaklah mudah untuk memperoleh hasil latihan. Anda mungkin belum melihat hasil latihan setelah beberapa tahun berlatih. Tetapi sebenarnya anda sedang membuat kemajuan -- seperti rumput yang setiap hari terus bertumbuh. Sungguh sayang membuang mantra atau sutra yang telah anda rawat selama waktu yang panjang.

Hari ini kita melakukan puja bakti bersama dengan Amitabha sebagai Yidam Utama. Saya tidak akan gila gilaan menganjurkan supaya di masa mendatang kita mengubah yidam kita menjadi sesuatu yang lain lagi seperti Ragasattva. Kita telah menaruh banyak upaya dalam sadhana Amitabha Yidam Yoga. Meskipun kita belum mengalami kontak batin dengan Amitabha, kita harus tetap menjalankan sadhana yang sama ini. Memperoleh kontak batin atau tidak bukan persoalannya. Sungguh sayang bila kita mengganti yidam kita. Tanpa kita perhatikan, roda dharma dan roda mantra sedang terbentuk di angkasa. Dengan kata lain, tempat kita di Alam Sukhawati sedang diselesaikan. Bila kita mengganti yidam sekarang, semua upaya kita selama ini terbuang begitu saja.

Biarlah saya ulangi lagi: Kita tidak boleh membuang apa yang telah kita upayakan dengan tekun. Bila kita sedang dalam bahaya, upaya kita itu akan menolong kita. Para dharmapala yang melindungi kita akan muncul dan menolong kita sewaktu hidup kita dalam bahaya. Kita mungkin tidak mengalami kontak batin apapun setelah berlatih cukup lama. Sesungguhnya para dharmapala sedang melindungi kita dibelakang layar tanpa sepengetahuan kita. Mereka hanya menampakkan diri bila perlu saja. Mereka tidak menampakkan diri mereka pada kita setiap kali kita menjalankan sadhana. Bila kita belum mengalami kontak batin, ini bukan berarti upaya kalian tidak diperhatikan dan bukan berarti anda tidak sedang mengalami kemajuan.

Ini penting sekali. Setelah berupaya dengan tekun, kita akan dapat memperoleh kontak batin kapan saja. Jadi, kita tidak boleh membuang upaya 5 sampai 10 tahun yang telah kita lakukan. Para dharmapala kita akan menunjukkan kehadiran mereka bila memang ada keperluan untuk itu. Jadi janganlah plin-plan dalam berbhavana, menjapa mantra atau membaca Sutra.

Om Mani Padme Hum.

(Ceramah Dharma pada 31 Agustus 1993)

0 Comment:

Post a Comment