Loading...

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, January 23, 2009

Mencari dan Membina Pasangan Hidup

oleh: Y.M. Uttamo Thera *Pertapaan sebagai kondisi pengembangan batin sempurna amatlah terpuji; namun perkawinan dengan seorang wanita (pria) dan setia kepadanya adalah salah satu bentuk pertapaan juga. Poligami dikritik Sang Buddha sebagai kegelapan batin dan menambah ketamakan. (Anguttara Nikaya IV, 55)PENDAHULUANDalam pandangan Agama Buddha, perkawinan adalah suatu pilihan bukan kewajiban. Artinya, seseorang dalam menjalani kehidupan ini boleh memilih hidup berumah tangga ataupun hidup sendiri. Hidup sendiri dapat menjadi pertapa di vihara - sebagai Bhikkhu, samanera, anagarini, silacarini...

Pernikahan Buddhis dan Catatan Sipil

Tanya:Namo Buddhaya,Setahu saya, pernikahan dalam Agama Buddha belum dianggap valid jika tidak memiliki surat keterangan dari catatan sipil setempat. Apakah dalam Agama Buddha sejak zaman Sang Buddha dalam hal pernikahan juga harus ada suatu surat untuk mengesahkan kedua mempelai?Salam Dalam Dhamma,Rusidi Sukatam Jaya, Jakarta PusatJawaban dari Samaggi Phala (Y.M. Uttamo Thera) dan Dhamma Study Group Bogor (Sdr. Selamat Rodjali):Namo Buddhaya,Agama Buddha melihat pernikahan bukan dari sudut upacaranya, melainkan dari pemenuhan hak dan kewajiban pihak pria dan wanita.Dalam Sigalovada Sutta (Digha...

Pandangan Agama Buddha Tentang Pernikahan

Dec 10, 2008 KeluargaPandangan Agama Buddha Tentang PernikahanOleh Yang Mulia Bhikkhu KhantidharoSecara umum perkawinan meruakan masalah yang dihadapi oleh setiap orang, baik anak muda maupun orang tua. Bagi anak muda merupakan teka-teki antara harapan akan kebahagiaan maupun kecemasan atau keragu-raguan yang harus dihadapi pada waktu-waktu mendatang, dalam kehidupan berumah tangga. Sementara itu banyak orang tua yang gelisah karena anaknya sudah cukup umur, tetapi belum juga ada tanda tanda menemukan jodohnya.Seusia dengan ajaran Sang Buddha, maka setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih...

Tuntunan Pernikahan Dalam Agama Buddha

April 9, 2008 – 9:45 amPosted in religiusTagged agama, buddha, pernikahan(Sumber: Tuntunan Perkawinan dan Hidup Berkeluarga dalam Agama Buddha, Penyusun: Pandita Sasanadhaja Dokter R. Surya Widya, psikiater,Pernerbit : Pengurus Pusat MAGABUDHI bekerjasama denganYayasan Buddha Sasana, Cetakan Pertama, Mei 1996)Perkawinan adalah perjodohan laki-laki dan perempuan menjadi suami isteri. Di dalam Tipitaka tidak banyak ditemukan uraian-uraian yang mengatur masalah perkawinan, akan tetapi dari berbagai sutta dapat diperoleh hal-hal yang sangat penting bagi suami dan isteri untuk membentuk perkawinan...

The Elephant and the Dog.

Watch CBS Videos OnlineI think that these two animals are well on their way to being reborn in the human realm where they can have the best chance at liberation from samsara. There are many humans who don't have the level of compassion, love and commitment as these two realize.I find it especially endearing that this happened in an animal shelter between two animals who were otherwise rejected by the human realm. It could be that the elephant came from a circus who no longer saw her as "profitable." It is sad when humans see animals as nothing more than to be here for our benefit.This is evident...