Loading...

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, July 23, 2011

Tathagata Usnisa Vijaya Dharani

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng
Dikutip oleh Zhiwei Zhu


Seorang pria bernama Zhao Hui datang menanyakan nasib pada Saya.
Ketika ia memasuki rumah-Ku, Saya merasakan adanya hawa gelap mengambang diatas kepalanya, dan ada dua makhluk halus mengikuti dirinya pula. Tetapi kedua makhluk halus ini ditahan oleh Gupala (Dewa Pintu) di luar pintu. Mereka menimbulkan suara gaduh di luar.

Zhao Hui duduk di hadapan Saya. Saya menatap wajahnya, tampak hawa kelabu menutupi wajahnya. Saya merasa prihatin melihat orang ini dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kulit, otot, tulang, bahkan tiga masa kehidupan, tidak memperlihatkan satu kebajikanpun. Bagaimana sebaiknya?
Zhao Hui bertanya, 'Bagaimana nasib saya?'
Saya menjawab, 'Terus terang, mengenai nasib kehidupan anda, Saya tidak berani mengatakannya.'
'Tidak masalah, mohon katakan apa adanya.'
Saya berkata, 'Orangtua meninggal ketika anda masih kecil, anda dibesarkan oleh sanak saudara.'
'Betul. Sial, tepat sekali!'
'Kehidupan masa kecil anda susah, putus sekolah, kerja tidak menentu, berkelahi, dan pernah direhabilitasi.'
'Betul.'
'Apakah anda masih berbaur dengan gangster?' Saya bertanya.
Zhao Hui menganggukkan kepala.

Pembicaraan Saya sampai disini, Saya tidak bermaksud melanjutkannya lagi.Sebab Saya tahu, orang seperti Zhao Hui dapat digambarkan dalam bahasa modern: 'sampah masyarakat'. Karena ia tidak pernah melakukan hal yang positif dalam kehidupannya, seluruh hidupnya hanya berkeluyuran, bejat, tidak senonoh, mabuk-mabukan, berzinah, berjudi, bahkan pemakai narkoba, mencuri, merampok dan menipu.

Zhao Hui bertanya pada Saya, 'Kapan saya bisa jaya?'
Saya tertawa getir di dalam hati, 'Harus menunggu!'
'Sampai kapan?'
'Saya tidak tahu.'
Zhao Hui agak marah, 'Katanya Anda peramal ulung, tahu segala-galanya, sekarang giliran meramal saya, mana boleh mengatakan tidak tahu. Awas! Sekarang saya bertanya, sudah kenyang makan?'
'Maaf, sejujurnya adalah, nasib anda cukup sulit untuk diramalkan.'
'Sejelek apapun juga ada nasib. Cepat katakan, jangan membuat saya marah, kalau tidak saya akan membuat Anda lenyap dari muka bumi!'
Ini merupakan ancaman! Saya berkata, 'Zhao Hui, jika Saya menolong anda, apakah anda mau mendengar perkataan Saya?'
'Dengar, meskipun gelandangan, saya masih menghargai budi.'

Saya berkata, 'Saya ingin membantu anda mengubah nasib. Pada dasarnya, nasib anda sangat kelabu, seumur hidup dikuatirkan tidak bakal meraih keberhasilan. Hanya dengan mengubah nasiblah anda bisa menjadi jaya. Jika anda patuh pada perkataan Saya, Saya akan bantu anda mengubahnya!'
'Jangan bertele-tele! Cepat katakan!'
Saya berkata, 'Ada dua makhluk halus menyertai anda, jika mereka tidak pergi, anda tidak akan menempuh hari baik. Dari mana asal usul mereka?'
'Dua makhluk halus?' Zhao Hui kebingungan.
'Anda pernah membunuh orang?' Saya bertanya.
'Malah tidak, pernah mengancam akan membunuh orang, tapi kenyataannya hanya melukai, tidak sungguh-sungguh membunuh.'
'Coba anda ingat-ingat, jika tidak membunuh orang, mereka datang dari mana? Anda pernah menyakiti makhluk halus sebelumnya?'
Zhao Hui menggaruk kepala, lalu berseru, 'Sial! Begini, saya pernah merampok isi kuburan, dua kali. Apakah merampok kuburan akan menyakiti makhluk halus?'
Saya menjawab, 'Tentu saja.'
'Sial! Saya hanya mencuri barang-barang yang dikubur, toh tidak melukainya. Untuk apa mereka mengikuti saya?'
'Merampok kuburan itu melanggar hukum. Lagi pula menggali kuburan, mana mungkin orang mati itu tidak marah? Kedua makhluk halus ini mengikuti anda, anda setiap saat pun bisa celaka!'
'Lalu bagaimana?' tanya Zhao Hui.

Pada saat itu saya berpikir, saya mesti mengajarinya sebuah mantra yang dapat mengubah jalan hidupnya. Tapi bagaimana menyelesaikan karma yang ditimbulkannya?

Berdana --memperoleh berkah.
Kikir --menderita kemiskinan.
Satwamocana --menjadi panjang umur.
Membunuh -- memperpendek umur.

Saya tahu bahwa Budha Dharma tiada tara dan menakjubkan. Mantra Tantrayana bagaikan ratna manikam, mampu mengabulkan segala doa bajik untuk mencapai keberhasilan.

Tapi, apakah Zhao Hui layak mendapatkan ratna manikam? Saya mengamati tiga masa kehidupan Zhao Hui. Ia pernah menjadi pejagal babi pada suatu masa kehidupan. Pernah pula berbisnis pelacuran pada suatu masa kehidupan lain. Di kehidupan sekarang ini, selain mencuri, ya merampok. Sungguh boleh dikatakan sebagai tidak ada akar kebajikan sama sekali.

Saya bertanya pada Zhao Hui, 'Pernahkah anda berbuat kebajikan?'
'Kebajikan?' Zhao Hui menggeleng-gelengkan kepala.
'Tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berdusta, tidak omong kosong, tidak bergosip, tidak menghina, tidak serakah, tidak marah, tidak bersikap bodoh. Ini adalah Dasa Kusala Karma.'
'Hah! Tidak ada kejahatan yang tidak saya lakukan!'
'Coba dipikirkan lagi, adakah satu kebajikan yang pernah anda lakukan?' Saya tidak mungkin begitu saja mengajarkan ajaran Tantrayana yang berharga kepada seorang bajingan yang bejat.

Zhao Hui cukup lama berpikir, lalu berkata, 'Suatu kali, ketika mencuri barang-barang milik sebuah vihara. Sasaran saya adalah kotak dana yang berisi lembaran uang tunai dalam jumlah yang banyak. Saya telah menggasak kotak dana itu seutuhnya, percuma mereka menggemboknya. Ketika itu saya sekalian mengambil lukisan di dinding. Pulang ke rumah dan saya perhatikan, ternyata gambar rupang Sakyamuni Budha. Begitu tahu itu cuma gambar rupang Budha, ingin rasanya membuang ke dalam tong sampah. Sial! Berapa sih nilai sebuah gambar rupang, buang sajalah. Tapi saya berpikir pula, gambar rupang Budha ini lumayan indah, sehingga saya menggelarnya di dinding. Saya sempat menatapi gambar rupang Budha sambil beranjali. Apakah ini termasuk perbuatan baik?'
'Oh?' saya membisu.
Gambar rupang Budha hasil curian digelar di tembok termasuk perbuatan baik? Saya sendiri menjadi bingung.
Zhao Hui berkata, 'Saya pernah berbuat kebajikan besar. He..he!'
'Kebajikan besar apa?' Saya keheranan.
'Saya menemui Anda, ini 'kan kebajikan besar!'
'Oh!' Saya kembali membisu.

Saya berkata pada Zhao Hui, 'Setiap makhluk hidup pada dasarnya berhati mulia, murni bagaikan bulan purnama. Sekalipun makhluk preta di tiga alam rendah, asalkan menjapa mantra tiga kali, semuanya akan memperoleh Sadhana Tantra lalu terbebas dari semua ikatan karma buruk dan mendapatkan pahala. Jika Saya mengajari anda mantra, jalan hidup anda pasti berubah dan akan mencapai hasil gemilang!'
Zhao Hui sangat girang, 'Cepat, cepat!'

Saya mengajari Tathagata Usnisa Vijaya Dharani pada Zhao Hui:
'Om A Mi Li Da. De Ka. Fa Di. Suo Ha. (Mantra Hati)

Saya mengeluarkan kitab Sutra Tathagata Usnisa Vijaya Dharani dan memperlihatkannya pada Zhao Hui. Sutra tersebut tertulis:

Sang Budha berkata pada Dewa Indra, dharani ini disebut Tathagata Usnisa Vijaya Dharani Pembasmi Segenap Alam Samsara, mampu menghapus semua karma buruk dan melenyapkan semua penderitaan dari jalan kejahatan. Dharani ini diumumkan bersama oleh para Budha sebanyak delapan puluh delapan koti butir Sungai Gangga, semua Budha menerima dengan gembira dan dikukuhkan dengan Lencana Prajna Vairocana Tathagata. Jika seseorang dalam sesaat mendengarkan dharani ini, ia tidak akan menerima buah karma buruknya serta penderitaan yang bertumpuk selama ribuan kalpa yang lalu yang mengakibatkan dirinya terjerumus dalam sirkulasi hidup dan mati di alam neraka, alam preta, alam hewan..., tak akan menerima hukuman berat dan segera terlahir di Budhaloka sebagai calon Bodhisatva dan menemui para Budha dan Bodhisatva.

Saya mengajari Zhao Hui, 'Ambillah segenggam tanah, japalah dharani ini sebanyak 21 kali. Taburkanlah pada orang yang telah meninggal, maka arwahnya akan naik ke alam Dewa.'
Begitu Zhao Hui mendengarkan hal ini, ia segera melakukannya.
Saya mengajak Zhao Hui keluar rumah, Zhao Hui menaburkan dua genggam tanah ke arah yang Saya tunjuk. Terdengar suara gemuruh! Kedua makhluk halus tadi segera lenyap dan naik ke alam Dewa! Begitu dua makhluk halus itu lenyap, hawa gelap di tubuh Zhao Hui perlahan-lahan menghilang.

Tathagata Usnisa Vijaya Dharani menyatakan, 'Orang yang menjadi dharani ini, semua karmanya dari ratusan kalpa akan lenyap, akan terbebas dari penyakit parah dan memperoleh kedamaian serta panjang umur, dapat berubah jalan hidupnnya. Sewaktu meninggal, akan terlahir di berbagai Budhaloka.'

Saya mengajari Zhao Hui Mudra Vijaya, juga mengajarkan cara bervisualisasi saat menjapa mantra, yaitu bervisualisasi hati sendiri berubah menjadi cakra candra, diatas cakra candra terdapat aksara sansekerta Kang berwarna putih memancarkan cahaya menerangi semua makhluk hidup. Orang yang terkena pancaran cahaya ini, karmanya akan lenyap, lahir batin terasa teduh dan akan memperoleh maha prajna.

***

Zhao Hui memperoleh ilham
Sejak ia mendapatkan Tathagata Usnisa Vijaya Dharani, ia amat tekun menjapanya, 'Ambillah segenggam tanah, japalah dharani ini sebanyak 21 kali. Taburkanlah pada orang yang telah meninggal, maka arwahnya akan naik ke alam Dewa!' Hal ini sungguh mengagumkan. Zhao Hui tidak memberitahu hal ini pada siapapun. Ia sepenuh hati menjapa mantra ini tanpa henti. Setiap malam ia mengunjungi tanah pekuburan yang ditemuinya, baik yang pernah ia kenal maupun tidak, semuanya ditaburi. Demikianlah upaya ini ditekuni Zhao Hui, ia merasa hal ini sangat berarti.
Usai menaburkan tanah di satu pekuburan, ia meneruskan lagi ke pekuburan lain. Jejak kaki Zhao Hui membekas di banyak tanah pekuburan.

Suatu ketika Saya kembali melihat Zhao Hui, sungguh mengejutkan, di sekeliling tubuhnya penuh dikerumuni makhluk halus. Tapi mereka bukanlah arwah penagih hutang, melainkan makhluk halus yang bajik. Zhao Hui disanjung oleh segerombolan makhluk halus.
Saya berkata, 'Anda telah berteman dengan makhluk halus.'
Zhao Hui menjawab, 'Hanya kebajikan inilah yang dapat saya lakukan!'
Air muka Zhao Hui tampak berubah, hawa gelap telah menghilang, wajahnya penuh dengan cahaya putih dan cahaya merah. Ia terlihat puas dan bangga.
Sesungguhnya, jalan hidup Zhao Hui telah berubah menjadi baik.
Dulu kesehatannya kurang baik, setelah menjapa mantra, seakan lebih bertenaga, daya tahan tubuhnya semakin kuat (sebenarnya ini dibantu oleh makhluk halus yang bajik). Penyakit yang diderita sebelumnya membaik sendiri tanpa diobati.

Tadinya Zhao Hui memiliki wilayah kekuasaan dan menarik uang pungli dari pedagang kecil tempat ia bermukim. Usaha para pedagang di sana lumayan, sehingga jumlah uang pungli juga tidak sedikit. Zhao Hui tidak serakah, malah mengembalikan uang pungli pada para pedagang. Oleh karena itu mereka semakin menghormatinya.
Orangtua angkatnya meninggal dunia dan mewariskan sejumlah uang untuknya. Dengan uang tersebut, ia memulai usaha restoran. Tak diduga, usaha restorannya bertumbuh jaya, ia investasi lagi yang lain, ternyata setiap investasinya sukses. Kini ia telah menjadi orang kaya.
Ia menikah dan memperoleh seorang putera. Ia menjadi ketua RT, ketua RW, kepala desa. Sekarang ia menjadi anggota DPRD tingkat II (banyak orang respek pada Zhao Hui sebenarnya adalah banyak makhluk halus menaruh respek pada Zhao Hui yang menjadi anggota DPRD tingkat II).

***

Zhao Hui memberitahu Saya satu hal, 'Vijaya Dharani juga dapat melindungi diri!'
Zhao Hui mengatakan, suatu ketika seorang kandidat menyewa pembunuh hendak melenyapkan nyawanya. Jarak si pembunuh sangat dekat dan menodongkan pistol ke dadanya. Zhao Hui kewalahan, segera ia menjapa mantra, 'Om. Amilida. Deka. Fadi. Suoha.'
Si pembunuh menarik pelatuk pistol, Zhao Hui mengira dirinya pasti mati. Tak disangkat, 'Klek!' peluru pistol macet. Si pembunuh berseru, 'Sial, ada setan!'
Si pembunuh kabur tunggang langgang.
Zhao Hui berkata, 'Ini hanyalah salah satu kasus selamat dari mara bahaya, masih banyak kejadian mukjizat semacam ini, selalu mampu mengatasi kondisi pada saat-saat kritis, sungguh sulit dipercaya!'
Saya melihat semakin banyak makhluk halus bajik yang mengerumuni dirinya, semuanya datang membantu, kemungkinan besar ia dari anggota DPRD tingkat II segera menjadi anggota DPRD tingkat I dan akhirnya menjadi anggota DPR.

Tertulis sebuah gatha:
Memberkati tanah dengan mantra,
Menaburi arwah berupa sadhana,
Saat jalan hidup telah buntu,
Ternyata muncul kehidupan baru.

***
(Catatan Zhiwei: contoh nyata 'Begitu meletakkan pisau jagal, seketika itu juga menjadi Budha')

PART 02 精進修持歷22載 時輪金剛終相應 (PART 02 Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta dgn Kalacakra)

┊  ┊  ┊  ★ Homage to Grand Master Lian Sheng
┊  ┊  ☆ PART 02 精進修持歷22載 時輪金剛終相應
┊  ★ PART 02 Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta dgn Kalacakra
☆ Translated by Lianhua Jun Shi An

photo : Saat Mahaguru meninjau tanah untuk pendirian Vihara Vajragarbha Changuang, di dampingi oleh Jinchan zhujiao , para Acarya dan para umat

禪光雷藏寺~金城穴生基寶地
Trailer Lokasi Fengshui Vihara Vajragarbha Changuan
http://vimeo.com/17571148

Address :
真佛宗 禪光雷藏寺 台灣宜蘭縣員山鄉興農路56號1樓 聯絡禪光堂 +886-911-230498

Blog :
http://tw.myblog.yahoo.com/jw!​WJUyH5KbERpMEFQblioFmHk2gw--/p​rofile

師佛曾說:「真佛宗是有感應的靈驗宗教。」的確,金禪助教就在往​生的媽媽身上看到了奇蹟。游伯母是在1998年因惡性肺腫瘤去世​的,在那之前,醫師早已告知病情,並稱來日無多要其住院,伯母硬​是不肯,於是助教要求媽媽好好持咒,為了健康活命,游伯母雖然觀​想不來,仍然認真持誦上師心咒,從未停歇。十年安然過去了,直到​家族中有人提異議,認母親的病不能只靠宗教信仰,還是要看醫師並​做化療;當時金禪助教很是擔心,曾在定中請示穢跡金剛,獲得「時​日不多,速速唸佛。」的告示,果然三個月後,媽媽就往生了。臨終​前,從不懂密教提法的她,竟然脖子上下擺動達半小時之久,接著頂​陽穴打開,元神就走了。一年半後,母親在助教夢中現出高大淨白色​的蓮花童子形象;第七年,母親又來了,這次是全身的琉璃藍,還跟​助教打禪語:「阿彌陀佛媽媽是佛,阿彌陀佛媽媽是佛。」金禪助教​欣慰地說:「母親不識字,一輩子只唸蓮花童子心咒,就成就了報身​蓮花童子、印證佛性了。」

《師徒三昧耶誓言 修時輪法終相應》

長期以來,金禪助教的努力依法修行,師佛不會不知道。好幾次近距​離接觸時,師尊總是再三叮嚀、嚴厲告誡他:未來不管情形如何發展​,絕不能違背三昧耶誓言。

2000年8月,師尊將於香港首傳時輪金剛大法前,金禪助教曾在​美國和師尊見過面,回台灣後,他清楚感知虛空傳來宇宙聲音告訴他​:「你這一世主修時輪金剛。」當時他正在修持大威德金剛法,又覺​得時輪金剛色系太多不易觀想,所以雖然受了灌頂卻無意起修。直到​2007年10月,師尊在馬來西亞吉隆坡傳時輪金剛真實金剛橛法​,正值他人生陷入谷底的最低潮時期,聽聞真實金剛橛法可快速相應​,並幫助渡眾,他的心裡燃起了一絲希望:莫非這是一個機會、契機​?

所以從大馬回台後,他就認真去墳場尋找製作五色靈粉,並在家中佈​置莊嚴的時輪金剛壇城,開始用心修持,每天總在八個小時以上。他​內心盼望,一定要快快修持相應,讓師尊高興,當成下次回台時的禮​物。

結果2008年4月25日,金禪助教感覺似乎相應了,雖然金剛橛​未見放光,但入定後往內觀,他先是看到虛空中一片玄武之氣,接著​出現一個會抖動很大團的煙,難以形容的,沒多久煙就跑到自己身上​了,而一下子身體也不見了,出現火光三昧,於是在時輪金剛禪定中​,他不知不覺當中就相應了。

5月18日那天,他心血來潮,突有一股衝動想寫信給在西雅圖的師​尊,說明這段相應經歷,只是還未等到回信,師尊已在5月24日的​同修中向全球同門公開了。

5月29日晚,金禪助教打坐到凌晨兩點,因為一時還睡不著,就把​心調整放空,結果師尊現身給了他一個有時輪金剛雙身相的印,還有​一個印泥,他高興地轉獻給師母,只聽師母說:「像這麼大的法應該​做大供養。」他被這句話驚醒後,馬上實際行動寄去虔敬的供養。

另外,金禪助教也於5月27日收到宗委會的回函指示:「師尊已公​開回應說你已有相應現象,宜速與時輪金剛誓盟。」於是他在6 月1日很慎重地啟修時輪金剛火供與做殷重的誓盟,就在是日零晨修​時輪金剛法後入定,做氣入中脈的觀想及運行時,定中顯現出藍色的​虛空,地平面則有一個沖天的藍色光柱,在光柱消失後,出現了一幕​幕的煙火秀。6月2 日午後,他簡易修時輪金剛正行,做觀想時,時輪金剛在眼前真實出​現,祂的心輪且放射輻輪狀的煙;於是助教將本尊迎請入己身後,持​咒七百遍,在平躺休息做中脈持咒運行時,發覺整個人不見了,只留​虛空及一道彩虹。

金禪助教說:「平時我幾乎沒有什麼娛樂,所有時間都是在修行。」​而這次會與時輪金剛快速相應,實在是因正處於最危難、最無助的時​刻,而為了要報答師尊恩情,也想證明這個大法是真實的,因此以急​切、勇猛的精進,加上累積了二十二年的修行功力才成就的。

《魔考一個接一個 精進精進再精進》

行者的人生不必然都是順遂的,業障該出現的還是會現前,尤其修持​大法或將有大成就時,魔考更是大。

據金禪助教自述,近兩年來,魔考接踵而來,包括佛堂人事與經濟等​問題,幾乎已將他折磨的不成人形。舉例來說,禪光堂成立於199​0年,一直以來都是採承租方式經營,為了永續發展,他貸款買了一​塊面積840坪的土地,去年師尊親來立向時,還豎起大拇指連說三​個「贊」字,並說此地若做寺廟或生基,都是會大發特發的。而考量​到同門的經濟壓力,為了順利還清貸款,游助教工作之餘也投資股票​,誰知從去年8月以來到現在股價一再腰斬,已將他推到破產邊緣了​。

「這兩年來,真是越努力越不好,越精進越倒楣,越發心越窮困,所​謂不做不錯,越做越錯。」金禪助教無奈地述說著近況。

好在,金禪助教畢竟是一位實修者,真正的真佛行者。他說:「即便​很苦,我的心還是清明的,只要還有一口氣在,我就會掙扎奮鬥,因​為我對師佛的無上正等正覺從不懷疑,對真佛密法也從不會退失信心​,所以到最後應該會得到我想要的。」「不管人生遭受多大困難,要​無怨無悔,百折不撓,精進精進再精進。」在逆境中的金禪助教仍不​忘殷殷地鼓勵著同門:「感謝一切的拂逆、不順、倒楣,沒有這些,​我也不會如此精進至今日的相應了。」

未來,金禪助教將會持續精進的往二灌、三灌的修行方向走,有了時​輪金剛的相應,以後的修法肯定會更有力量,而如果因緣俱足,他還​想向師佛求取更高層次的法來修呢。

(續完)

♡.............♡............♡..​.........♡..........♡.........​..♡...........♡.............♡

Mahaguru pernah mengatakan : "Zhen fozong merupakan sekte yang sangat mujarab dan terdapat kontak batin nyata." , sungguh Jinchan zhujiao (Pandita Lokapalasraya Jinchan) menyaksikan mujijat tersebut saat meninggalnya ibunda. Ibu You (ibunda dari jinchan zhujiao) meninggal pada tahun 1998 karena tumor ganas di paru-paru , sebelumnya dokter sudah memberitahu mengenai kondisi penyakitnya, dan harus diopname, namun sang ibu tidak ingin, maka zhujiao ingin sang ibu tekun menjapa mantra demi kesehatan, meskipun beliau tidak sanggup bervisualisasi, namun tetap tekun menjapa Mantra Hati Guru, tanpa henti. Sampai sepuluh tahun berlalu, sampai akhirnya ada anggota keluarga yang menyarankan bahwa sakit sang ibu tidak bisa hanya bergantung pada keyakinan agama saja, harus ke dokter dan menjalani penyembuhan ; Saat itu Jinchan zhujiao sangat khawatir, dalam samadhi pernah memohon petunjuk Ucchusma-vajra (穢跡金剛 - huiji jinggang), beliau memperoleh petunjuk "Waktu sudah tidak banyak lagi, segera melafalkan nama Buddha" . Ternyata tiga bulan kemudian sang ibu meninggal dunia. Sebelum saat-saat terakhirnya, sang ibu yang sama sekali tidak mengerti metode tubuh dalam Tantrayana, tiba-tiba lehernya bisa berdenyut naik-turun dari bawah ke atas selama setengah jam lamanya, kemudian ubun-ubunnya terbuka, dan kesadarannya keluar dari sana.

Satu setengah tahun kemudian, sang ibu hadir dalam mimpi zhujiao, beliau hadir dalam wujud Padmakumara Putih yang tinggi besar dan murni, pada tahun ketujuh, sang ibunda datang lagi, kali ini sekujur tubuhnya biru lazuardi, bahkan mengucapkan kalimat Zen kepada zhujiao : "Amituofo Mama adalah Buddha. Amituofo Mama adalah Buddha."

Jinchan zhujiao mengatakan : " Ibu saya buta huruf, seumur hidup hanya menjapa Mantra Hati Padmakumara, mampu merealisasi Sambhogakaya Padmakumara, dan merealisasikan Buddhatta."

《Samaya Guru dan Siswa, Akhirnya Beryukta Dengan Kalacakra-vajra》

Ketekunan bersadhana jinchan zhujiao menuruti instruksi Dharma, telah dijalani sekian lama, Mahaguru tidak mungkin tidak tahu. Saat beberapa kali berjumpa dengan Mahaguru, Mahaguru selalu mengingatkan beliau :
"Kelak tidak peduli bagaimanapun berkembangnya kondisi , jangan sampai melanggar sumpah samaya."

Agustus tahun 2000, sebelum Mahaguru melakukan transmisi agung Maha-sadhana Kalacakra, jinchan zhujiao telah berjumpa dengan Mahaguru di Amerika, sekembalinya ke Taiwan, beliau dengan jelas mendengar suara dari angkasa : "Dalam kehidupanmu kali ini harus menekuni Sadhana Kalacakra-vajra."

Saat itu ia sedang menekuni Sadhana Yamantaka-vajra. Apalagi merasa wujud Kalacakra terlalu banyak detail yang sukar divisualisasikan, jadi meski telah menerima abhiseka namun tidak berpikir untuk menekuninya. Sampai pada Oktober 2007, saat Mahaguru melakukan transmisi Sadhana Vajrakila Sejati Kalacakra di Kuala Lumpur, bertepatan dengan saat hidupnya sedang berada di titik terendah, saat mendengar bahwa Sadhana Vajrakila Kalacakra ini dapat menghasilkan yukta yang cepat, bahkan dapat menolong insan, dalam hatinya muncul seberkas harapan ; Mungkin juga ini merupakan sebuah kesempatan.

Sehingga sekembalinya dari Malaysia , di Taiwan beliau dengan seksama sesuai instruksi pergi ke pemakaman mencari bahan untuk pasir lima warna, serta di rumah mendirikan sebuah altar mandala Kalacakra yang sangat Agung, dan mulailah bersadhana dengan sepenuh hati, setiap hari kira-kira selama lebih dari delapan jam. Dalam hatinya mengharap harus segera mencapai yukta, supaya Mahaguru gembira, untuk menjadi persembahan bagi Mahaguru kelak saat kembali lagi ke Taiwan.

Akhirnya pada 25 April 2008, jinchan zhujiao merasakan yukta, meski belum menyaksikan vajrakila memancarkan cahaya, namun setelah memasuki samadhi dan mengamati kedalam , beliau menjumpai sebuah prana misterius di angksa, kemudian menyaksikan segumpal asap yang dapat berdenyut, kondisi itu sungguh sukar digambarkan, tak berapa lama asap tersebut berpindah ke tubuh sendiri, mendadak tubuh tidak nampak lagi, timbul Samadhi Agniprabha, sehingga pada saat berada dalam Samadhi Kalacakra, tanpa disadari telah beryukta.

18 Mei , timbul suatu arus semangat disekujur tubuhnya, tiba-tiba beliau ingin menulis surat kepada Mahaguru , menjelaskan berbagai fenomena yukta ini, hanya saja saat belum menerima surat balasa, Mahaguru sudah mengumumkannya di Dharmadesana puja bakti 24 Mei.

29 Mei , malam harinya, jinchan zhujiao bermeditasi sampai pukul 2 dini hari, karena masih belum bisa tidur, maka beliau mengendalikan batin pada sunya, akhirnya Mahaguru memberinya sebuah stempel yang bercorak Kalacakra yab-yum, beserta satu tinta merah, beliau dengan gembira mempersembahkannya balik kepada Gurudara, karena mendengar Gurudara mengatakan :
"Sadhana yang demikian agung ini , hendaknya melakukan pujana agung."
Setelah beliau tersadar oleh kalimat tersebut, maka seketika dengan tulus mempersembahkannya.

Selain itu, pada 27 Mei, Jinchan zhujiao juga menerima surat balasan dari True Buddha Foundation yang menuliskan :
"Mahaguru telah membabarkan bahwa Anda telah memperoleh fenomena yukta, segeralah mengikat samaya dengan Kalacakra."

Maka pada 1 Juni, beliau dengan khidmat melakukan api homa Kalacakra dan membuat ikatan samaya agung. Dan pada hari itu setelah menekuni Sadhana Kalacakra memasuki samadhi, melakukan visualisasi prana memasuki nadi tengah, saat melakukan , dalam samadhi muncul angkasa biru, dipermukaan bumi hanya ada satu pilar cahaya biru yang menembus langit , setelah pilar cahaya sirna, muncullah kembang api yang indah.

2 Juni ,siang hari saat melakukan sadhana singkat tahap inti Kalacakra, saat melakukan visualisasi, Kalacakra sungguh hadir dihadapan,dari cakra anahata Kalacakra memancarkan asap yang berbentuk cakra ; Setelah zhujiao mengundang Yidam untuk menyatu dengannya, melafalkan mantra 700 kali. Kemudian saat berbaring untuk istirahat dan melakukan penjapaan mantra melalui nadi tengah, menemui tubuhnya lenyap, hanya menyisakan angkasa dan sebuah pelangi.

Jinchan zhujiao mengatakan :
"Biasanya saya tidak menikmati hiburan apapun, semua waktu digunakan untuk bersadhana."

Saat ini dapat beryukta dengan Kalacakra, adalah karena saat berada dalam kondisi paling sulit dan tiada harapan, juga demi membalas budi Mahaguru, juga ingin membuktikan bahwa Mahasadhana ini adalah sejati, sehingga beliau bisa tekun penuh semangat, ditambah lagi ketekunan bersadhana selama 22 tahun, barulah menghasilkan siddhi seperti saat ini.

《Ujian Mara Berdatangan, Terus Tekun dan Tekun》

Kehidupan sadhaka tidak selalu akan mulus, saat karmawarana tiba waktunya muncul maka ia akan muncul, apalagi bagi penekun Mahasadhana atau yang akan meperoleh Siddhi agung, maka rintangan mara akan lebih besar.

Menurut penuturan jinchan zhujiao, dua tahun belakangan, rintangan mara datang bertubi, termasuk permasalahan dalam cetya dan permasalahan ekonomi, seakan telah membuatnya mati-matian. Contohnya adalah Cetya Changuang ini berdiri tahun 1990,selama ini dioperasikan dengan cara mengontrak, demi perkembangan selanjutnya, dengan pinjaman , beliau membeli sebidang tanah, tahun lalu saat Mahaguru datang untuk menetapkan arah, juga memberikan jempol sambil mengatkan "Zan" tiga kali (Zan = memuji), dan mengatakan bahwa jika tanah ini didirikan vihara atau digunakan untuk ritual shengji , semua akan menjadi sangat berkembang. Namun mempertimbangkan permasalahan ekonomi para umat, dan demi segera melunasi pinjaman, zhujiao juga menginfestasikan hasil kerjanya, siapa sangka sejak bulan agustus tahun lalu terus menurun, sampai beliau hampir bangkrut.

"Dua tahun ini , sungguh makin tekun, makin tidak baik, makin tekun makin sial, makin mempunyai tekad, makin miskin, tidak melakukannya benar, makin dilakukan makin salah." Jinchan zhujiao menceritakan kondisi.

Namun , Jinchan zhujiao adalah seorang sadhaka sejati, merupakan sadhaka Zhenfo yang sejati. Beliau mengatakan : "Walau sangat menderita, namun batin saya masih terang, asalkan masih ada nafas, saya akan terus berusaha, karena saya tidak pernah ragu terhadap Anuttarasamyaksambodhi dari Mahaguru, terhadap Sadhana Tantra Zhenfo juga tidak pernah luntur, jadi saya pasti akan memperoleh apa yang menjadi tujuan saya."

"Tidak peduli dalam hidup harus melalui berapa penderitaan, tidak boleh ada sesal, ratusan rintangan tidak masalah, terus tekun dan tekun."
Jinchan zhujiao tak lupa memberi semangat pada saudara Sedharma :
"Terima kasih pada semua ketidak lancaran, semua kesialan, karena tanpa itu semua, saya juga tidak mungkin bisa demikian tekun sampai saat ini mencapai yukta."

Kelak, jinchan zhujiao akan terus tekun sampai ke abhiseka tahap dua dan kemudian tahap tiga, dengan adanya yukta Kalacakra, kelak sadhana pasti akan lebih berdaya, kemudian jika nidana telah mencukupi, beliau akan memohon Sadhana tahap lanjutan pada Mahaguru.

精進修持歷22載 時輪金剛終相應 (22th Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta dgn Kalacakra)

┊  ┊  ┊  ★ Homage to Grand Master Lian Sheng
┊  ┊  ☆ 精進修持歷22載 時輪金剛終相應
┊  ★ 22th Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta dgn Kalacakra
☆ Translated by Lianhua Jun Shi An

source : http://www.wtbn.org/696/p696-0​9-03.shtm

精進修持歷22載 時輪金剛終相應
──訪宜蘭「禪光堂」游金禪助教
文/本報記者 曉曉

在佛教界,真佛宗是一個「敬師、重法、實修」的新興宗派,它的修​行有傳承、講次第、依儀軌。然而全世界五百萬的皈依弟子,真正能​夠依此循序漸進,一步一腳印,百折不撓,並獲致證量的,只怕是一​萬、十萬之中選一吧。其餘的不是為事業生計子女忙碌,就是佛緣不​夠深厚,但居最大比率的仍應屬習性的懶惰懈怠了。

2008年5月24日,聖尊蓮生活佛在西雅圖週六同修後的開示提​到:「……修行時輪金剛、喜金剛等種種金剛法,得相應的,可以即​身成佛。我講過,巴西的梁勇講師,他已經有了時輪金剛的相應;還​有,宜蘭禪光堂金禪師兄,也有時輪金剛的相應。」

台灣宜蘭「禪光堂」的游金禪助教,修持真佛密法凡二十二年,他的​精進與毅力,聞者莫不動容。或許看過這篇採訪報導後,您也會有同​感:「他的確是應該獲得相應的!」

《自幼鼻病纏身 依附宗教求治》

今年四十五歲的金禪助教是宜蘭縣人,出身貧窮的農家,國中起罹患​嚴重鼻竇炎,導致記憶力奇差,很容易健忘,因高中未考上理想學校​,乃轉讀商校、警專,並找到了一份安定的工作。

金禪助教自幼即對人生產生一連串的問號,七、八歲時看見往生的祖​母躺在棺材裡,除了害怕外,也對死有些特別的感觸。以後生活中的​諸多不順遂,加上病苦,更讓他渴求精神的依歸,所以服兵役時,他​就知道求助觀世音菩薩,勤唸大悲咒了。由於心誠,常常感應咒音不​斷,也終於讓他福分俱足,依緣尋得了當代的曠世明師──蓮生活佛​。

那是當兵期間的某一天放假日,游助教逛書攤時買到了盧勝彥著的「​啟靈學」,回去後依照書上寫的去做,結果五十分鐘就啟靈了,他很​感興趣,也知道作者講的都是真的,因為當時他已讀過金剛經、心經​,有一些佛法的概要基礎,而盧師尊的書不離上述兩經的思想,與真​理相合,於是一退伍,1986年3 月,他就皈依真佛宗了。

《時時刻刻持咒 燒護摩千餘壇》

「打從一皈依,就開始修法。」金禪助教的精進果真不同凡響,「那​時年輕剛出社會,只想求財,所以除了修上師相應法外,還副修黃財​神法,但因業力關係,始終沒感應過。」

持咒,是金禪助教最拿手的了。自轉修真佛密法後,他即捨棄已持誦​純熟的大悲咒,改以師尊的上師心咒為主軸,剛開始持長咒,後唸短​咒,從早持到晚,功力漸增。有一段時間,他當泊車小弟,雖然每天​為顧客服務跑來跑去,卻總覺得師尊就在頭頂上,未曾消失過。

對游助教而言,持咒是一生一世的事,走到哪裡,唸到哪裡,往往一​持就是好幾個鐘頭,但最重要的是要隨時把念頭提起來,完全以「心​」的關注為主。因此,他並不建議用計數器,認為容易分神,反不如​數唸珠的攝心力量較強。至今,金禪助教已唸過無數種咒,每個少說​也有三十、六十或百萬遍,而光是根本上師心咒,他即紮紮實實的唸​了三年呢。

想來也是佛菩薩的巧安排,讓金禪助教的工作環境一直都很安逸,所​以上班時只要稍有空檔,他不是在持咒,就是在閱讀師尊的書。「我​看書的速度很慢,絕不走馬看花。故事性的題材看過就好;禪宗的就​仔細品嚐;若講修法的,則每一章節、段落都要弄明白才會放過。所​以雖然時間有限,師尊的書大部分只讀過一遍,但我拿起任何一本,​也能知曉裡面是些什麼內容。」

而自師佛傳下護摩大法以來,金禪助教即日日到佛堂修火供作廣大供​養,已達一千四百餘壇。他還清楚記得第一次跟火供相應的情景,在​這之前已有一些瑞相顯現,譬如夢見火燒身體等;而相應那一天,他​正在公寓房間睡覺,突然床鋪正上方的屋頂不見了,換來的是滿天的​星星,不久這些星星就都掉到房子裡面了。由於修出了光明,此後他​也經常會夢見睡覺時感覺天大亮,等跑出去才發現還是一片漆黑的異​象。

誠如金禪助教所言:「我大部分時間就是在修行,生命、時間、金錢​、意志都給了真佛宗。」而除了上述的持咒、看書、做護摩外,老老​實實依照次第儀軌修一壇上師相應法及本尊合修法後再深入禪定,更​是他每日必做的功課了。

《家人配合護持 母親往生殊勝》

如果說,金禪助教是一位專業的閉關修行人,那麼如此的勇猛精進似​乎還可以理解;然而他卻是一位在家居士,除了上班外,還有妻有子​要照顧,那麼他是如何在修行與家庭中間取得平衡點呢?「是我的家​人配合我,不是我配合他們,我修行,他們都沒有阻擋,而且我還強​力要他們也修行,例如我兩個唸國一與小六的孩子,均需唸誦上師心​咒及文殊菩薩心咒。」助教還表示:「即連一輩子都反對我信真佛宗​的岳父,也在臨終前對我說:『你要記得,如果我走了,下次你再見​到蓮生活佛時,一定要幫我說聲謝謝。』」原來當岳父病情嚴重時,​金禪助教幫他修火供,還曾獲得師尊、護法的顯現救助,往生火化時​也燒出了些許舍利子。所以,他們一家早已是名符其實的真佛家庭了​,父親有空一定到佛堂幫忙看頭看尾,連岳母也是大護法,每天都到​廟裡打掃整理,而且還很精進修行。 

(未完待續)

♡.............♡............♡..​.........♡..........♡.........​..♡...........♡.............♡

INTRO :

"Saat itu masih muda dan baru saja terjun ke masyarakat, hanya ingin mengejar harta, jadi selain menekuni Sadhana Guruyoga, juga menambahkan dengan Sadhana Jambhala Kuning, namun karena karmawarana, maka sama sekali tidak pernah memperoleh kontak batin."

"Bahkan mertua saya yang seumur-umur melarang saya untuk bersarana di Zhenfozong, pada saat akhir hidupnya mengatakan kepada saya : "Anda harus ingat jika saya telah meninggal dunia, kelak saat Anda berjumpa dengan Buddha Hidup Liansheng, harus membantu saya menyampaikan rasa terima kasih saya !"

***

22 Tahun Tekun Bersadhana
Akhirnya Beryukta Dengan Kalacakravajra (時輪金剛-shilun jingang)

Wawancara dengan Pandita Lokapalasraya You Jinchan (游金禪助教)
Dari Cetya Chan-guang di Yilan Taiwan (宜蘭禪光堂)
oleh :  曉曉 - xiaoxiao

Dalam dunia Buddhisme, Zhen fozong merupakan sebuah sekte yang mengutamakan "Menghormati Guru, Menitikberatkan Dharma, Tekun Bersadhana." penekunannya ada silsilah, ada tahapan dan ada tata caranya. Namun diantara 5,000,000 siswa sarana di seluruh dunia, yang dapat melaksanakan sesuai dengan instruksi dan mencapai kemajuan, yang setiap langkahnya membawa kemajuan, yang terus maju walaupun menghadapi berbagai rintangan, apalagi yang mampu memperoleh realisasi, dikhawatirkan dari 10 atau 100 ribu hanya ada satu saja. Semua sisanya jika bukan karena disibukkan oleh urusan pekerjaan, keturunan dan lain sebagainya, berarti karena afinitas dengan Buddha kurang mendalam, namun sebagian besar prosentasenya adalah karena karakternya yang malas.

Pada 24 Mei 2008, saat puja bakti akhir pekan di Vihara Vajragarbha Seattle, Mahaguru Buddha Hidup Liansheng, dalam Dharmadesananya mengatakan :
"......Yang mencapai yukta dalam Sadhana Kalacakravajra, Hevajra (Xi-jingang) dan berbagai Sadhana Vajra lainnya, akan mampu mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga. Saya pernah mengatakan, Pandita Dharmadhuta Liangyong dari Brazil (梁勇講師 - liangyong jiangshi) (ket : Saat ini beliau adalah Acarya Lian He) ,dia sudah beryukta dengan Kalacakravajra ; Dan lagi saudara Sedharma Jinchan dari Cetya Changuang di Yilan, dia juga beryukta dengan Kalacakravajra."

Pandita Lokapalasraya You Jinchan dari Cetya Chan-guang di Yilan, telah menekuni sadhana Tantra Zhenfo selama 22 tahun, ketekunan dan kedisiplinannya sungguh membuat segan yang mengetahui. Atau mungkin setelah membaca laporan wawancara ini Anda akan mempunyai pendapat yang sama : "Dia memang sudah seharusnya memperoleh yukta."

《Mencari Penyembuhan Bagi Sinusitis Diderita Sejak Kecil》

Pandita Lokapalasraya (ket : selanjutnya saya tulis zhujiao untuk mempersingkat) Jinchan yang tahun ini berusia 45 tahun adalah penduduk Yilan, lahir dari keluarga petani yang miskin, saat SMP dia mulai mengidap sinusitis akut, sampai mengalami kemunduran dalam daya ingat, sehingga mudah lupa, karena saat SMA tidak bisa lulus diterima masuk ke sekolah yang diharapkan, maka dia memutuskan untuk masuk ke Sekolah Bisnis, Police College,kemudian memperoleh sebuah pekerjaan tetap.

Jinchan zhujiao sejak kecil sudah timbul banyak pertanyaan terhadap kehidupan manusia, saat menginjak usia 7-8 tahun menyaksikan jenasah neneknya di dalam peti mati, selain merasa takut, juga menimbulkan kesan khusus terhadap kematian. Kemudian menghadapi berbagai hal yang tidak sesuai harapan dalam hidup, ditambah belenggu penyakit, sehingga membuatnya haus akan tumpuan bagi jiwa, jadi saat menjalani wajib militer,dia berdevosi kepada Bodhisattva Avalokitesvara (Guan-shi-yin pusa) dan melafalkan Mahakaruna-dharani (Da-bei-zhou). Karena ketulusannya, ia sering memperoleh kontak suara mantra tanpa henti, dan sampai akhirnya membuat berkahnya mencukupi, berjodoh dengan Guru Yang Tercerahkan di masa ini, yaitu Buddha Hidup Liansheng.

Saat itu pada satu hari libur di masa wajib militer, di sebuah kios buku, You jinchan zhujiao membeli buku Pembangkitan Roh karya Master Shengyan-Lu, sepulangnya ia melakukan sesuai dengan yang tertulis di buku, akhirnya dalam waktu 50 menit telah berhasil membangkitkan roh, dia merasa sangat tertarik, juga mengetahui bahwa semua yang dituliskan oleh penulis adalah sejati, karena saat itu dia sudah pernah membaca Vajracchedika Sutra dan Hrdya sutra serta beberapa teks mengenai dasar Buddhisme, dan buku Mahaguru Lu tidak terpisah dari pemikiran dua sutra agung tersebut, sangat sesuai dengan kebenaran, sehingga pada Maret 1986, dia memutuskan untuk bersarana di Zhen fozong.

《Setiap Saat Menjapa Mantra , Telah Menekuni Lebih Dari 1000x Homa 》

Sejak bersarana, ia mulai bersadhana. Ketekunan Jinchan zhujiao sungguh luar biasa, "Saat itu masih muda dan baru saja terjun ke masyarakat, hanya ingin mengejar harta, jadi selain menekuni Sadhana Guruyoga, juga menambahkan dengan Sadhana Jambhala Kuning, namun karena karmawarana, maka sama sekali tidak pernah memperoleh kontak batin."

Penjapaan mantra merupakan keahlian Jinchan zhujiao. Sejak dia menekuni sadhana Tantra Zhenfo, dia telah melepaskan Mahakaruna dharani yang telah dia kuasai, ia memutuskan untuk menekuni Mantra Hati Guru sebagai yang utama, pada awalnya ia menjapa mantra panjang, kemudian menjapa mantra pendek, menjapanya sejak pagi sampai malam, semakin tekun. Ada satu waktu dia menjadi tukang parkir, meskipun setiap hari sibuk berlarian kesana kemari untuk melayani pelanggan, namun senantiasa mengingat Mahaguru ada di atas kepala, sama sekali tidak pernah lenyap.

Menurut Jinchan zhujiao, menjapa mantra merupakan hal yang dilaksanakan seumur hidup, kemanapun melangkah selalu menjapa, satu sesi penjapaan saja bisa memakan waktu berjam jam, namun yang terutama adalah selalu mengendalikan pikiran setiap saat, mengutamakan pengendalian hati. Oleh karena itu dia tidak menyarankan penggunaan alat penghitung mantra, karena menurutnya itu menyebabkan pecahnya konsentrasi, justru tidak sekuat japamala dalam membantu konsentrasi. Sampai saat ini Jinchan zhujiao telah melafalkan tak terhitung banyaknya berbagai macam mantra, masing-masing paling tidak dia japakan sebanyak 300 ribu , 600 ribu atau bahkan 1 juta kali, apalagi Mantra Hati Guru, dia telah melafal dengan sangat tekun selama 3 tahun.

Buddha Bodhisattva telah mengaturnya, sehingga kondisi perkerjaan Jinchan zhujiao senantiasa stabil, sehingga pada saat di kantor, begitu ada waktu luang jika bukan sedang menjapa mantra, maka dia akan mempergunakannya untuk membaca buku Mahaguru. “Kecepatan membaca saya sangat lambat, pasti tidak akan melihatnya hanya sambil lalu saja. Artikel yang berunsur cerita asalkan sudah pernah membacanya ini sudah cukup, untuk yang menyangkut Zen harus dibaca dengan seksama, jika menyangkut sadhana bahkan tiap tahapannya harus dibaca sampai mengerti baru bisa melanjutkan. Jadi meskipun waktu sangat terbatas, dan walaupun kebanyakan buku Mahaguru hanya pernah membacanya sekali, karena membacanya dengan seksama, maka saya mengambil buku yang manapun akan mampu mengingat isinya apa saja."

Kemudian sejak Mahaguru mengajarkan Maha-sadhana api homa, setiap hari Jinchan zhujiao datang ke Cetya untuk melakukan pujana agung, selama ini telah mencapai lebih dari 1400 kali. Dia masih ingat kondisi yukta pertama kali dengan api homa, sebelumnya ada banyak fenomena manggala yang muncul, seperti misalnya bermimpi api suci membakar tubuh dan lain sebagainya ; sedangkan pada hari saat beryukta, dia sedang tidur di apartemen, tiba-tiba atap diatas ranjang sirna, semua berganti dengan pemandangan angkasa penuh bertaburan bintang, tak lama kemudian, semua bintang tersebut berjatuhan ke dalam kamar. Oleh karena telah berhasil melakukan sadhana sampai timbul cahaya terang, sejak saat itu dia sering dalam tidur merasakan angkasa terang benderang, harus keluar dari rumah baru bisa mengetahui bahwa saat itu sedang malam hari.

Seperti yang dituturkan oleh Jinchan zhujia :
"Sebagian besar waktu saya gunakan untuk bersadhana, hidup, waktu, uang, pikiran , semua dipersembahkan pada Zhen fozong."
Selain menjapa mantra, membaca dan menekuni api homa, setiap hari dia juga tekun menjalankan sadhana gabungan Guruyoga dengan yidamyoga kemudian memasuki samadhi mendalam, inilah tugas pembinaan diri yang harus ia laksanakan setiap hari.

《Sekeluarga Mendukung, Ibu Terlahir Di Sukhavatiloka》

Jika Jinchan zhujiao adalah seorang sadhaka yang menekuni penyepian, maka ketekunannya itu masih bisa dimaklumi . Namun beliau adalah seorang upasaka, selain harus ke kantor, masih ada istri dan anak yang harus dijaga, namun bagaimana caranya sehingga beliau bisa menyeimbangkan antara bersadhana dengan kehidupan rumah tangga ?

"Keluarga saya yang menyesuaikan diri dengan saya, bukan saya yang menyesuaikan, saya menjalani kehidupan bersadhana, mereka semua tidak merintangi , bahkan saya juga menekankan supaya mereka juga tekun bersadhana, misalnya kedua anak saya yang masih kecil yang duduk dibangku sekolah, semua tekun menjapa mantra hati Guru dan Manjusri Bodhisattva"

zhujiao juga mengatakan : "Bahkan mertua saya yang seumur-umur melarang saya untuk bersarana di Zhenfozong, pada saat akhir hidupnya mengatakan kepada saya : "Anda harus ingat jika saya meninggal dunia, kelak saat Anda berjumpa dengan Buddha Hidup Liansheng, harus membantu saya menyampaikan rasa terima kasih saya !"

Ternyata, saat penyakit mertuanya semakin parah, jinchan zhujiao membantunya melakukan api homa, bahkan pernah memperoleh adhistana pertolongan dari Mahaguru dan Dharmapala, akhirnya setelah mertuanya meninggal dan dikremasi menghasilkan beberapa sarira !

Sehingga akhirnya mereka sekeluarga sejak awal telah menjadi keluarga Satyabuddha . Saat ayahnya ada waktu luang, ia pasti datang ke cetya untuk melakukan pemeriksaan, bahkan ibu mertuanya telah menjadi seorang pendukung Dharma yang agung, setiap hari beliau datang ke cetya untuk menyapu dan merapikan, juga sangat tekun bersadhana.

(To Be Continued)

以九種心依止根本上師 (Sembilan Macam Batin Terhadap Mulacarya)

┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ★ Homage to Grand Master Lian Sheng
┊  ┊  ☆ 以九種心依止根本上師
┊  ★ Sembilan Macam Batin Terhadap Mulacarya
☆ source : Vajra Master Lian Fu . Dharmatalk 
增明堂 (Cetya Sasana Bodhi , Malang Indonesia)- 2011
Photo : Grand Master & Vajra Master Lianfu

Translated by Lianhua Jun Shi An

第一、孝子心——如子女般孝敬。俗話說“百善孝為先”。​父母恩重如山,子女理當以一切資具供養父母、承事父母。​然而上師恩更勝父母恩!雖然我們的色身來自於父母,但我​們的慧命與成就解脫惟有依靠上師尊!所以密乘弟子當五體​投地恭敬上師,當盡己所能供養上師,孝敬上師。

第二、金剛心——如金剛般不渝。金剛是堅固不變之義,我​們對上師的心應堅固如金剛一般。不管外在環境如何變遷,​自身處於什麼樣的順逆境界,始終堅定對上師的信念。不管​上師採取什麼樣的教導方式,即使最嚴厲的訓斥、打罵,也​絕不改變依止上師的心。如密勒日巴尊者依止瑪爾巴大師一​般,歷經無數考驗,但仍絲毫不退失自己的信念。

第三、大地心——如大地般承受。大地承載著萬物,無數生​靈依此得以生存。不論大地面臨何種對待,淨與不淨的、善​意與惡意的,一一都能安忍承受,絕對承當。同樣,弟子對​上師善巧調伏的各種方便也要完全接受,無違逆心。對上師​交代要辦的事情,不計艱辛,也要勇於荷當。

第四、輪圍山心——如輪圍山般環繞。就像輪圍山以須彌山​為中心環繞四周,弟子也要以上師為中心緊緊圍繞在上師的​壇城周圍,如眾星拱月般共同愛戴上師、護持上師、護持上​師的事業。不論何時何處,弟子心中都能提起上師的正念,​憶念不捨。

第五、下屬心——如下屬般遵從。如同臣民必須絕對遵從君​主的命令,弟子要百分百地遵從上師的指示修行,不夾雜個​人的主觀想法,如實地行持上師提出的要求。如那諾巴尊者​依止帝洛巴大師後,毫無疑義地遵照上師的教誨完成各種大​小的苦行。

第六、僕使心——如僕使般承侍。弟子應把自己視為僕使一​般承侍上師,任勞任怨地為上師服務,為傳承服務。同時在​上師面前應常懷謙卑,不起慢心。有些人覺得,我為上師和​傳承做了多少事,我很有功德,我理應受尊重;或者認為自​己很博學,很有財富,很有地位等等,這些心態都是不該有​的。

第七、病人心——如療病般迫切。如《華嚴經》雲:“善男​子,汝當於己起病人想,法起藥想,於善知識起醫王想,殷​重修持起醫病想”。弟子要把自己看作是久患輪迴重病的人​,受盡了五毒、三苦、八苦的折磨,如今惟有上師大醫王才​能救治,所以要對上師生起迫切依賴的心,懇請上師慈悲施​予甘露妙藥把輪迴的病根徹底斷除。不論上師如何對治自己​的毛病,堅信不疑地依教奉行,時時想著:我是病人,正在​治療,任憑醫生在我身上這裡割一塊,那裡縫一塊,怎樣做​都可以。要建立這樣的信念。

第八、門犬心——如家犬般效忠。家養的狗能為主人看家護​院,忠心耿耿,且不論主人如何打罵也不懷嫌恨或捨棄主人​。弟子對上師的虔誠心也要做到這樣忠心不二,不因上師的​批評責罵而生懊惱,更不能因此捨棄上師。

第九、益友心——如益友般坦誠。把上師視為自己最知心、​最值得信賴的朋友,有什麼心裡的想法,要坦率地請教上師​自己的想法是否正確。要相信上師的慈悲與智慧,能解除你​心中的困惑。心裡話不能隨意對其他人講,但應該對最知心​的朋友講。對上師應敞開心扉,把自己的難處、苦處、不解​之處、自己的知見等等都應坦誠地向上師表白。

以上九種心來依止上師,更深層的講,要如珍愛自己的生命​一樣珍惜上師。因為一旦毀了上師戒,就直接毀了自己的慧​命。對學佛人而言,慧命更重於生命。只要你真正明白因果​,這道理是顯而易懂的。密乘所有戒的根本就是上師戒,你​一旦違犯了,即使修法再積極,也徒勞無益。

歷代成就上師都曾做過這樣的開示:對上師應如佛陀一般恭​敬。但很多人對待上師與佛二者的恭敬心是有差別的,總認​為上師與佛之間還有相當的距離。為什麼上師相應法講金剛​持與上師無二無別?因為只有建立對上師如佛一般的堅信,​我們才能對上師所傳的法堅信不疑,也只有這樣,才能啟發​、喚醒自己內在的上師。

我們依賴上師,首先要如兒女依賴父母般難捨難離。小孩子​離開父母,自己就沒有生存的能力,同理,我們離開上師的​攝受引導,怎樣學佛?所以依止上師後,一定要建立這種依​賴心。

其次,要如蠟燭般地燃燒、奉獻。 “我”就像蠟燭,什麼時候蠟燭點完,“我”執沒有了,你​就了悟空性。對上師三寶的無私奉獻,也應該如蠟燭一般的​。

再就是如魚水般的相應。魚在水里很自在、很歡喜,若離開​了水,魚也就活不成,所以魚與水是很相應的。你對上師有​沒有魚水般的相應?但希望你平時能按上面所說的去好好維​護你心目中的上師---三昧耶上師,你也會成就上師的果​位。


☆ ...☆ ...☆ ...☆...☆...☆...☆...☆...☆..​.☆...☆...☆

SEMBILAN SIKAP BATIN TERHADAP GURU MULA

1. Batin penuh bakti
Bakti bagaikan seorang putera dan puteri. Ada pepatah "Diantara ratusan kebajikan, berbakti adalah yang paling awal." Budi jasa ayah dan ibu berat bagaikan gunung, sudah seharusnya putera dan puteri mempersembahkan pemenuhan kebutuhan kepada orangtua dan mentaati orangtua. 
Namun, budi jasa Mulacarya (Guru Akar) melebihi orangtua jasmani, meskipun jasmani kita adalah berasal dari orangtua, namun nyawa Prajna dan pembebasan kita adalah bergantung pada seorang Guru. Oleh karena itulah seorang sadhaka hendaknya menghaturkan namaskara pada Mula Guru dan berbakti kepada Nya. 

2. Vajracitta.
Tak terhancurkan bagai Vajra. Vajra berarti kokoh dan tak berubah, keyakinan kita pada Guru harus kokoh bagai Vajra. Tidak perduli bagaimanapun fenomena luar mencoba menyesatkan, atau diri sendiri sedang menghadapi kondisi yang sengsara, selamanya memiliki keyakinan teguh kepada Mula Guru. Tidak peduli Mulacarya menggunakan cara apapun dalam menyampaikan ajaran, meskipun itu berupa ujian yang paling berat, pukulan , makian, juga tidak akan menggoyahkan keyakinan pada Mulacarya. Bagaikan Arya Milarepa bersarana kepada Mahaguru Marpa, walau mengalami ujian yang tak terhitung banyaknya, namun keyakinannya tidak luntur. 

3. Batin Bagai Bumi
Menerima bagaikan bumi. Bumi yang luas menopang segalanya, makhluk yang tak terhitung banyaknya memperoleh penghidupan dari Nya. Tidak perduli bumi menghadapi perlakukan seperti apapun, baik itu bersih maupun kotor, baik itu niat yang baik maupun niat yang buruk, semua dapat diterima oleh Nya.
Demikian juga berbagai upaya tempaan dari Mulacarya kepada siswa, sebagai siswa juga harus menerima sepenuhnya, tiada batin yang melawan. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Guru tanpa mengeluh dan sepenuh hati melaksanakannya.

4. Cakravalacitta.
Mengitari bagaikan cakravala. Bagaikan cakravala yang mengitari Gunung Sumeru sebagai pusatnya, seorang siswa juga harus menjadikan Mulacarya sebagai pusatnya, mengitari mandala Mulacarya, bagaikan semua bintang di angkasa yang nampak mengitari rembulan, demikianlah para siswa hendaknya mengasihi Mulacarya, mendukung Mulacarya dan mendukung aktivitas Mulacarya. 
Tidak peduli di saat apapun atau di mana pun, dalam batin siswa harus ada pikiran benar yaitu ingat akan Mulacarya, senantiasa mengingat tak mencampakkannya. 

5. Batin Bagaikan Bawahan.
Taat bagaikan seorang abdi. Bagaikan rakyat yang mentaati pimpinan, dalam bhavana sadhaka harus 100% taat pada instruksi Mulacarya, tidak mencampur aduknya dengan pandangan pribadi yang masih keruh, dengan sungguh hati menjalankan apa yang dikehendaki oleh Mulacarya. 
Bagaikan Arya Naropa yang bersarana kepada Mahaguru Tilopa, tanpa keraguan sedikitpun Beliau mentaati instruksi Mulacarya mensukseskan laku berat baik itu yang besar maupun kecil. 

6. Batin Bagaikan Seorang Pelayan.
Menjalankan titah bagai seorang pelayan. Siswa harus menjalankan perintah Mulacarya , tanpa mengeluh dan tanpa merasa berduka melayani Mulacarya, melayani silsilah. Demikian pula di hadapan Mulacarya harus bersikap rendah hati, tidak membangkitkan sedikitpun kecongkakan. 
Ada sebagian orang yang merasa dia telah menjalankan sedikit atau banyak hal demi silsilah, merasa sangat berjasa, sehingga merasa dia harus dihormati ; Atau merasa diri sendiri sangat berpendidikan , sangat kaya, sangat berkedudukan dan lain sebagainya, sikap sikap seperti ini tidak boleh dibangkitkan dihadapan Mulacarya. 

7. Batin Orang Sakit.
Gawat bagaikan orang sakit parah.
Dalam Avatamsaka-sutra, "Wahai putra yang berbudi, hendaknya Anda sekalian membangkitkan batin bagai orang sakit, membangkitkan pemikiran bahwa Dharma adalah obat, bahwa Mulacarya adalah Raja Penyembuh,, demikianlah melakukan bhavana tekun bagaikan sedang menyembuhkan penyakit."
Siswa harus menyadari bahwa dirinya adalah seorang yang menderita parahnya penyakit tumimbal lahir sejak masa yang sangat lama, terus menerus didera penderitaan lima racun batin, tiga penderitaan dan delapan penderitaan, saat ini hanya Mulacarya atau Maharaja Penyembuh yang mampu mengatasinya.
Sehingga terhadap Mulacarya harus membangkitkan batin berlindung sepenuhnya. Memohon Mulacarya menganugerahkan amrta belas kasih untuk menghancurkan penyakit tumimbal lahir. 
Tidak peduli bagaimanapun cara Mulacarya menyembuhkan penyakit Anda, siswa harus menjalankannya dengan teguh tanpa keraguan, setiap saat berpikir bahwa :
"Saya adalah orang sakit yang sedang menjalani penyembuhan, tidak peduli sang tabib mau mengiris bagian tubuhku yang ini atau yang lainnya, bagaimanapun boleh." 

8. Batin Bagai Anjing Penjaga 
Setia bagaikan anjing penjaga. Anjing di rumah dapay menjaga pekarangan demi majikan, sangat loyal, tidak peduli bagaimanapun tuannya memukul dan memakinya, ia tidak akan membalas dendam maupun mencampakkan tuannya.
Demikianlah kesetiaan siswa kepada Mulaguru tidak mendua, bukannya malahan timbul kerisauan karena di kritik atau bahkan dimaki Mulacarya, dan terlebih tidak karena hal ini mencampakkan Mulacarya. 

9. Batin Terhadap Sahabat Karib.
Jujur bagaikan sahabat karib yang baik. Memandang Mulacarya sebagai orang yang paling memahami batin diri ini, sahabat yang paling pantas dijadikan tempat berlindung dan dipercaya. Ada pemikiran apapun harus jujur memohon bimbingan Mulacarya apakah pemikiran diri sendiri tepat atau tidak. 
Harus yakin pada maitrikaruna dan Prajna dari Mulacarya, yang paling mampu menyingkirkan kebimbangan hati.
Isi hati tidak dapat dibicarakan sekehendak kepada orang lain, namun harus diungkapkan pada sahabat karib. Demikianlah terhadap Mulacarya harus membuka hati, semua kesukaran batin, penderitaan, ketidak pahaman, pandangan pribadi dan lain sebagainya diutarakan dengan jujur pada Mulacarya. 

Dengan sembilan macam batin diatas berlindung kepada Mulacarya, lebih mendalam lagi adalah harus menghargai Mulacarya bagaikan menghargai nyawa sendiri. 
Karena begitu merusak sila terhadap Mulacarya, berarti telah langsung merusak nyawa Prajna diri sendiri. Sedangkan bagi seorang siswa Buddha, nyawa Prajna adalah lebih penting daripada nyawa sendiri. 
Asalkan Anda sungguh memahami hukum sebab akibat, maka hal ini akan bisa Anda pahami.

Akar dari semua sila Tantrayana adalah sila terhadap Mulacarya, begitu Anda melanggarnya, tidak peduli Anda bersadhana mati-matian, juga tidak akan bermanfaat bagi Pencapaian Tertinggi. (Karena para Buddha bersarana pada Mula Guru)

Para Guru leluhur pernah Berdharmadesana :
"Hendaknya menghormati Mulacarya bagaikan terhadap Buddha."

Namun banyak orang yang membedakan penghormatannya kepada Mulacarya dan kepada Buddha, mengira bahwa antara Mulacarya dan Buddha masih ada jarak.

Kenapa dalam prinsip Guruyoga dikatakan bahwa Mulacarya tiada beda dengan Vajradhara ? Karena hanya dengan mendirikan keyakinan kokoh bahwa Mulacarya adalah Buddha, barulah kita bisa sepenuh keyakinan kokoh menjalankan segala ajaran dan instruksi Mulacarya, hanya dengan demikianlah baru bisa membangkitkan Mulacarya dalam batin sendiri. 

Sikap batin kita dalam berlindung pada Mulacarya harus bagaikan putera dan puteri yang tergantung pada orangtuanya, sangat sukar untuk berpisah. Jika seorang anak balita terpisah dari orangtua atau (orang yang merawat) ia tidak akan memiliki kemampuan bertahan hidup, demikian juga bila kita meninggalkan instruksi Mulacarya, bagaimana bisa menekuni Buddha Dharma dengan sempurna ? Maka setelah bersarana pada Mulacarya , hendaknya mempunyai sikap batin yang demikian.

Selain itu juga bagai lilin yang berkorban, terbakar meleleh. "Ego" adalah lilin, pada saat lilin habis terbakar, maka tiada lagi kemelekatan ego, maka Anda akan memahami Kesunyataan. Pengorbanan tanpa ego terhadap Mulacarya Triratna juga harus bagaikan lilin. 

Berikutnya adalah bagaikan yukta antara ikan dan air, ikan akan sangat leluasa di dalam air, sangat bersuka cita, namun jika meninggalkan air, hiduppun tak bisa, maka ikan dan air sangat beryukta. Adakah Anda beryukta dengan Mulacarya bagaikan ikan dengan air ? Semoga Anda setiap saat mempraktekkan sikap batin diatas, terhadap Mulacarya kita, yaitu Mulacarya Samaya, dengan demikian Anda juga akan mampu merealisasikan pencapaian Mulacarya.