Loading...

Saturday, July 23, 2011

精進修持歷22載 時輪金剛終相應 (22th Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta dgn Kalacakra)

┊  ┊  ┊  ★ Homage to Grand Master Lian Sheng
┊  ┊  ☆ 精進修持歷22載 時輪金剛終相應
┊  ★ 22th Tekun Bersadhana Akhirnya Beryukta dgn Kalacakra
☆ Translated by Lianhua Jun Shi An

source : http://www.wtbn.org/696/p696-0​9-03.shtm

精進修持歷22載 時輪金剛終相應
──訪宜蘭「禪光堂」游金禪助教
文/本報記者 曉曉

在佛教界,真佛宗是一個「敬師、重法、實修」的新興宗派,它的修​行有傳承、講次第、依儀軌。然而全世界五百萬的皈依弟子,真正能​夠依此循序漸進,一步一腳印,百折不撓,並獲致證量的,只怕是一​萬、十萬之中選一吧。其餘的不是為事業生計子女忙碌,就是佛緣不​夠深厚,但居最大比率的仍應屬習性的懶惰懈怠了。

2008年5月24日,聖尊蓮生活佛在西雅圖週六同修後的開示提​到:「……修行時輪金剛、喜金剛等種種金剛法,得相應的,可以即​身成佛。我講過,巴西的梁勇講師,他已經有了時輪金剛的相應;還​有,宜蘭禪光堂金禪師兄,也有時輪金剛的相應。」

台灣宜蘭「禪光堂」的游金禪助教,修持真佛密法凡二十二年,他的​精進與毅力,聞者莫不動容。或許看過這篇採訪報導後,您也會有同​感:「他的確是應該獲得相應的!」

《自幼鼻病纏身 依附宗教求治》

今年四十五歲的金禪助教是宜蘭縣人,出身貧窮的農家,國中起罹患​嚴重鼻竇炎,導致記憶力奇差,很容易健忘,因高中未考上理想學校​,乃轉讀商校、警專,並找到了一份安定的工作。

金禪助教自幼即對人生產生一連串的問號,七、八歲時看見往生的祖​母躺在棺材裡,除了害怕外,也對死有些特別的感觸。以後生活中的​諸多不順遂,加上病苦,更讓他渴求精神的依歸,所以服兵役時,他​就知道求助觀世音菩薩,勤唸大悲咒了。由於心誠,常常感應咒音不​斷,也終於讓他福分俱足,依緣尋得了當代的曠世明師──蓮生活佛​。

那是當兵期間的某一天放假日,游助教逛書攤時買到了盧勝彥著的「​啟靈學」,回去後依照書上寫的去做,結果五十分鐘就啟靈了,他很​感興趣,也知道作者講的都是真的,因為當時他已讀過金剛經、心經​,有一些佛法的概要基礎,而盧師尊的書不離上述兩經的思想,與真​理相合,於是一退伍,1986年3 月,他就皈依真佛宗了。

《時時刻刻持咒 燒護摩千餘壇》

「打從一皈依,就開始修法。」金禪助教的精進果真不同凡響,「那​時年輕剛出社會,只想求財,所以除了修上師相應法外,還副修黃財​神法,但因業力關係,始終沒感應過。」

持咒,是金禪助教最拿手的了。自轉修真佛密法後,他即捨棄已持誦​純熟的大悲咒,改以師尊的上師心咒為主軸,剛開始持長咒,後唸短​咒,從早持到晚,功力漸增。有一段時間,他當泊車小弟,雖然每天​為顧客服務跑來跑去,卻總覺得師尊就在頭頂上,未曾消失過。

對游助教而言,持咒是一生一世的事,走到哪裡,唸到哪裡,往往一​持就是好幾個鐘頭,但最重要的是要隨時把念頭提起來,完全以「心​」的關注為主。因此,他並不建議用計數器,認為容易分神,反不如​數唸珠的攝心力量較強。至今,金禪助教已唸過無數種咒,每個少說​也有三十、六十或百萬遍,而光是根本上師心咒,他即紮紮實實的唸​了三年呢。

想來也是佛菩薩的巧安排,讓金禪助教的工作環境一直都很安逸,所​以上班時只要稍有空檔,他不是在持咒,就是在閱讀師尊的書。「我​看書的速度很慢,絕不走馬看花。故事性的題材看過就好;禪宗的就​仔細品嚐;若講修法的,則每一章節、段落都要弄明白才會放過。所​以雖然時間有限,師尊的書大部分只讀過一遍,但我拿起任何一本,​也能知曉裡面是些什麼內容。」

而自師佛傳下護摩大法以來,金禪助教即日日到佛堂修火供作廣大供​養,已達一千四百餘壇。他還清楚記得第一次跟火供相應的情景,在​這之前已有一些瑞相顯現,譬如夢見火燒身體等;而相應那一天,他​正在公寓房間睡覺,突然床鋪正上方的屋頂不見了,換來的是滿天的​星星,不久這些星星就都掉到房子裡面了。由於修出了光明,此後他​也經常會夢見睡覺時感覺天大亮,等跑出去才發現還是一片漆黑的異​象。

誠如金禪助教所言:「我大部分時間就是在修行,生命、時間、金錢​、意志都給了真佛宗。」而除了上述的持咒、看書、做護摩外,老老​實實依照次第儀軌修一壇上師相應法及本尊合修法後再深入禪定,更​是他每日必做的功課了。

《家人配合護持 母親往生殊勝》

如果說,金禪助教是一位專業的閉關修行人,那麼如此的勇猛精進似​乎還可以理解;然而他卻是一位在家居士,除了上班外,還有妻有子​要照顧,那麼他是如何在修行與家庭中間取得平衡點呢?「是我的家​人配合我,不是我配合他們,我修行,他們都沒有阻擋,而且我還強​力要他們也修行,例如我兩個唸國一與小六的孩子,均需唸誦上師心​咒及文殊菩薩心咒。」助教還表示:「即連一輩子都反對我信真佛宗​的岳父,也在臨終前對我說:『你要記得,如果我走了,下次你再見​到蓮生活佛時,一定要幫我說聲謝謝。』」原來當岳父病情嚴重時,​金禪助教幫他修火供,還曾獲得師尊、護法的顯現救助,往生火化時​也燒出了些許舍利子。所以,他們一家早已是名符其實的真佛家庭了​,父親有空一定到佛堂幫忙看頭看尾,連岳母也是大護法,每天都到​廟裡打掃整理,而且還很精進修行。 

(未完待續)

♡.............♡............♡..​.........♡..........♡.........​..♡...........♡.............♡

INTRO :

"Saat itu masih muda dan baru saja terjun ke masyarakat, hanya ingin mengejar harta, jadi selain menekuni Sadhana Guruyoga, juga menambahkan dengan Sadhana Jambhala Kuning, namun karena karmawarana, maka sama sekali tidak pernah memperoleh kontak batin."

"Bahkan mertua saya yang seumur-umur melarang saya untuk bersarana di Zhenfozong, pada saat akhir hidupnya mengatakan kepada saya : "Anda harus ingat jika saya telah meninggal dunia, kelak saat Anda berjumpa dengan Buddha Hidup Liansheng, harus membantu saya menyampaikan rasa terima kasih saya !"

***

22 Tahun Tekun Bersadhana
Akhirnya Beryukta Dengan Kalacakravajra (時輪金剛-shilun jingang)

Wawancara dengan Pandita Lokapalasraya You Jinchan (游金禪助教)
Dari Cetya Chan-guang di Yilan Taiwan (宜蘭禪光堂)
oleh :  曉曉 - xiaoxiao

Dalam dunia Buddhisme, Zhen fozong merupakan sebuah sekte yang mengutamakan "Menghormati Guru, Menitikberatkan Dharma, Tekun Bersadhana." penekunannya ada silsilah, ada tahapan dan ada tata caranya. Namun diantara 5,000,000 siswa sarana di seluruh dunia, yang dapat melaksanakan sesuai dengan instruksi dan mencapai kemajuan, yang setiap langkahnya membawa kemajuan, yang terus maju walaupun menghadapi berbagai rintangan, apalagi yang mampu memperoleh realisasi, dikhawatirkan dari 10 atau 100 ribu hanya ada satu saja. Semua sisanya jika bukan karena disibukkan oleh urusan pekerjaan, keturunan dan lain sebagainya, berarti karena afinitas dengan Buddha kurang mendalam, namun sebagian besar prosentasenya adalah karena karakternya yang malas.

Pada 24 Mei 2008, saat puja bakti akhir pekan di Vihara Vajragarbha Seattle, Mahaguru Buddha Hidup Liansheng, dalam Dharmadesananya mengatakan :
"......Yang mencapai yukta dalam Sadhana Kalacakravajra, Hevajra (Xi-jingang) dan berbagai Sadhana Vajra lainnya, akan mampu mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga. Saya pernah mengatakan, Pandita Dharmadhuta Liangyong dari Brazil (梁勇講師 - liangyong jiangshi) (ket : Saat ini beliau adalah Acarya Lian He) ,dia sudah beryukta dengan Kalacakravajra ; Dan lagi saudara Sedharma Jinchan dari Cetya Changuang di Yilan, dia juga beryukta dengan Kalacakravajra."

Pandita Lokapalasraya You Jinchan dari Cetya Chan-guang di Yilan, telah menekuni sadhana Tantra Zhenfo selama 22 tahun, ketekunan dan kedisiplinannya sungguh membuat segan yang mengetahui. Atau mungkin setelah membaca laporan wawancara ini Anda akan mempunyai pendapat yang sama : "Dia memang sudah seharusnya memperoleh yukta."

《Mencari Penyembuhan Bagi Sinusitis Diderita Sejak Kecil》

Pandita Lokapalasraya (ket : selanjutnya saya tulis zhujiao untuk mempersingkat) Jinchan yang tahun ini berusia 45 tahun adalah penduduk Yilan, lahir dari keluarga petani yang miskin, saat SMP dia mulai mengidap sinusitis akut, sampai mengalami kemunduran dalam daya ingat, sehingga mudah lupa, karena saat SMA tidak bisa lulus diterima masuk ke sekolah yang diharapkan, maka dia memutuskan untuk masuk ke Sekolah Bisnis, Police College,kemudian memperoleh sebuah pekerjaan tetap.

Jinchan zhujiao sejak kecil sudah timbul banyak pertanyaan terhadap kehidupan manusia, saat menginjak usia 7-8 tahun menyaksikan jenasah neneknya di dalam peti mati, selain merasa takut, juga menimbulkan kesan khusus terhadap kematian. Kemudian menghadapi berbagai hal yang tidak sesuai harapan dalam hidup, ditambah belenggu penyakit, sehingga membuatnya haus akan tumpuan bagi jiwa, jadi saat menjalani wajib militer,dia berdevosi kepada Bodhisattva Avalokitesvara (Guan-shi-yin pusa) dan melafalkan Mahakaruna-dharani (Da-bei-zhou). Karena ketulusannya, ia sering memperoleh kontak suara mantra tanpa henti, dan sampai akhirnya membuat berkahnya mencukupi, berjodoh dengan Guru Yang Tercerahkan di masa ini, yaitu Buddha Hidup Liansheng.

Saat itu pada satu hari libur di masa wajib militer, di sebuah kios buku, You jinchan zhujiao membeli buku Pembangkitan Roh karya Master Shengyan-Lu, sepulangnya ia melakukan sesuai dengan yang tertulis di buku, akhirnya dalam waktu 50 menit telah berhasil membangkitkan roh, dia merasa sangat tertarik, juga mengetahui bahwa semua yang dituliskan oleh penulis adalah sejati, karena saat itu dia sudah pernah membaca Vajracchedika Sutra dan Hrdya sutra serta beberapa teks mengenai dasar Buddhisme, dan buku Mahaguru Lu tidak terpisah dari pemikiran dua sutra agung tersebut, sangat sesuai dengan kebenaran, sehingga pada Maret 1986, dia memutuskan untuk bersarana di Zhen fozong.

《Setiap Saat Menjapa Mantra , Telah Menekuni Lebih Dari 1000x Homa 》

Sejak bersarana, ia mulai bersadhana. Ketekunan Jinchan zhujiao sungguh luar biasa, "Saat itu masih muda dan baru saja terjun ke masyarakat, hanya ingin mengejar harta, jadi selain menekuni Sadhana Guruyoga, juga menambahkan dengan Sadhana Jambhala Kuning, namun karena karmawarana, maka sama sekali tidak pernah memperoleh kontak batin."

Penjapaan mantra merupakan keahlian Jinchan zhujiao. Sejak dia menekuni sadhana Tantra Zhenfo, dia telah melepaskan Mahakaruna dharani yang telah dia kuasai, ia memutuskan untuk menekuni Mantra Hati Guru sebagai yang utama, pada awalnya ia menjapa mantra panjang, kemudian menjapa mantra pendek, menjapanya sejak pagi sampai malam, semakin tekun. Ada satu waktu dia menjadi tukang parkir, meskipun setiap hari sibuk berlarian kesana kemari untuk melayani pelanggan, namun senantiasa mengingat Mahaguru ada di atas kepala, sama sekali tidak pernah lenyap.

Menurut Jinchan zhujiao, menjapa mantra merupakan hal yang dilaksanakan seumur hidup, kemanapun melangkah selalu menjapa, satu sesi penjapaan saja bisa memakan waktu berjam jam, namun yang terutama adalah selalu mengendalikan pikiran setiap saat, mengutamakan pengendalian hati. Oleh karena itu dia tidak menyarankan penggunaan alat penghitung mantra, karena menurutnya itu menyebabkan pecahnya konsentrasi, justru tidak sekuat japamala dalam membantu konsentrasi. Sampai saat ini Jinchan zhujiao telah melafalkan tak terhitung banyaknya berbagai macam mantra, masing-masing paling tidak dia japakan sebanyak 300 ribu , 600 ribu atau bahkan 1 juta kali, apalagi Mantra Hati Guru, dia telah melafal dengan sangat tekun selama 3 tahun.

Buddha Bodhisattva telah mengaturnya, sehingga kondisi perkerjaan Jinchan zhujiao senantiasa stabil, sehingga pada saat di kantor, begitu ada waktu luang jika bukan sedang menjapa mantra, maka dia akan mempergunakannya untuk membaca buku Mahaguru. “Kecepatan membaca saya sangat lambat, pasti tidak akan melihatnya hanya sambil lalu saja. Artikel yang berunsur cerita asalkan sudah pernah membacanya ini sudah cukup, untuk yang menyangkut Zen harus dibaca dengan seksama, jika menyangkut sadhana bahkan tiap tahapannya harus dibaca sampai mengerti baru bisa melanjutkan. Jadi meskipun waktu sangat terbatas, dan walaupun kebanyakan buku Mahaguru hanya pernah membacanya sekali, karena membacanya dengan seksama, maka saya mengambil buku yang manapun akan mampu mengingat isinya apa saja."

Kemudian sejak Mahaguru mengajarkan Maha-sadhana api homa, setiap hari Jinchan zhujiao datang ke Cetya untuk melakukan pujana agung, selama ini telah mencapai lebih dari 1400 kali. Dia masih ingat kondisi yukta pertama kali dengan api homa, sebelumnya ada banyak fenomena manggala yang muncul, seperti misalnya bermimpi api suci membakar tubuh dan lain sebagainya ; sedangkan pada hari saat beryukta, dia sedang tidur di apartemen, tiba-tiba atap diatas ranjang sirna, semua berganti dengan pemandangan angkasa penuh bertaburan bintang, tak lama kemudian, semua bintang tersebut berjatuhan ke dalam kamar. Oleh karena telah berhasil melakukan sadhana sampai timbul cahaya terang, sejak saat itu dia sering dalam tidur merasakan angkasa terang benderang, harus keluar dari rumah baru bisa mengetahui bahwa saat itu sedang malam hari.

Seperti yang dituturkan oleh Jinchan zhujia :
"Sebagian besar waktu saya gunakan untuk bersadhana, hidup, waktu, uang, pikiran , semua dipersembahkan pada Zhen fozong."
Selain menjapa mantra, membaca dan menekuni api homa, setiap hari dia juga tekun menjalankan sadhana gabungan Guruyoga dengan yidamyoga kemudian memasuki samadhi mendalam, inilah tugas pembinaan diri yang harus ia laksanakan setiap hari.

《Sekeluarga Mendukung, Ibu Terlahir Di Sukhavatiloka》

Jika Jinchan zhujiao adalah seorang sadhaka yang menekuni penyepian, maka ketekunannya itu masih bisa dimaklumi . Namun beliau adalah seorang upasaka, selain harus ke kantor, masih ada istri dan anak yang harus dijaga, namun bagaimana caranya sehingga beliau bisa menyeimbangkan antara bersadhana dengan kehidupan rumah tangga ?

"Keluarga saya yang menyesuaikan diri dengan saya, bukan saya yang menyesuaikan, saya menjalani kehidupan bersadhana, mereka semua tidak merintangi , bahkan saya juga menekankan supaya mereka juga tekun bersadhana, misalnya kedua anak saya yang masih kecil yang duduk dibangku sekolah, semua tekun menjapa mantra hati Guru dan Manjusri Bodhisattva"

zhujiao juga mengatakan : "Bahkan mertua saya yang seumur-umur melarang saya untuk bersarana di Zhenfozong, pada saat akhir hidupnya mengatakan kepada saya : "Anda harus ingat jika saya meninggal dunia, kelak saat Anda berjumpa dengan Buddha Hidup Liansheng, harus membantu saya menyampaikan rasa terima kasih saya !"

Ternyata, saat penyakit mertuanya semakin parah, jinchan zhujiao membantunya melakukan api homa, bahkan pernah memperoleh adhistana pertolongan dari Mahaguru dan Dharmapala, akhirnya setelah mertuanya meninggal dan dikremasi menghasilkan beberapa sarira !

Sehingga akhirnya mereka sekeluarga sejak awal telah menjadi keluarga Satyabuddha . Saat ayahnya ada waktu luang, ia pasti datang ke cetya untuk melakukan pemeriksaan, bahkan ibu mertuanya telah menjadi seorang pendukung Dharma yang agung, setiap hari beliau datang ke cetya untuk menyapu dan merapikan, juga sangat tekun bersadhana.

(To Be Continued)

0 Comment:

Post a Comment