Loading...

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, July 21, 2011

10 KARAKTER SIFAT YANG DISUKAI

10 KARAKTER SIFAT YANG DISUKAI



KETULUSAN
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

KERENDAHAN HATI
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

KESETIAAN
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

BERSIKAP POSITIF
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

KECERIAAN
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

BERTANGGUNG JAWAB
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

PERCAYA DIRI
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

BERJIWA BESAR
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

EASY GOING
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

EMPATI
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

HIRI DAN OTTAPPA (Takut berbuat jahat & Malu akibat berbuat jahat)

HIRI DAN OTTAPPA

(Malu dan Takut)


Untuk menunjang pelaksanaan sila pada diri seseorang, Hiri dan Ottappa akan banyak membantu.

Yang dimaksud dengan Hiri adalah perasaan malu, yaitu sikap batin yang merasa malu bila melakukan kesalahan atau kejahatan.

Ottappa artinya enggan berbuat salah atau jahat, yaitu sikap batin yang merasa enggan atau takut akan akibat perbuatan salah mapun jahat, baik melalui pikiran, kata-kata maupun perbuatan badan jasmani.

Sang Buddha bersabda :

"Ada dua hal yang jelas, Oh Bhikkhu, untuk melindungi dunia.
Hiri dan Ottappa (malu dan takut),
bila kedua hal ini tidak menjadi pelindung dunia,
maka seseorang tidak menghargai ibunya,
tidak menghargai bibinya,
tidak menghargai kakak iparnya,
tidak menghargai istri gurunya....."
(Anguttara Nikaya II.7)

Hiri dan Ottappa disebut juga Dhamma pelindung dunia (Lokapala). Hiri dan Ottappa termasuk dalam Tujuh Kekayaan Ariya atau 7 keuatan Dhamma, yaitu Tujuh Kekayaan Ariya menurut kitab Anguttara Nikaya IV.51:

1.     Saddha : memiliki keyakinan.
2.     Sila : menjaga ucapan dan perbuatan salah.
3.     Hiri : batin yang malu melakukan kejahatan.
4.     Ottappa : merasa takut dan ngeri akibat perbuatan jahat.
5.     Bahusacca : mendengarkan Dhamma dan memahami kegunaannya.
6.     Caga : melepaskan, meninggalkan, dan membagi-bagikan barang-barang kepada orang-orang yang membutuhkan.
7.     Panna : mengetahui yang berguna dan yang tidak berguna (bijaksana).

Tujuh kekuatan Dhamma (Bala Tujuh)

1.     Saddha-Bala : kekuatan dari keyakinan.
2.     Viriya-Bala kekuatan dari semangat (usaha).
3.     Hiri-Bala : kekuatan dari malu, malu berbuat salah (jahat).
4.     Ottappa-Bala : kekuatan dari takut, takut berbuat salah (jahat).
5.     Sati-Bala : kekuatan dari kesadaran.
6.     Samadhi-Bala : kekuatan dari konsentrasi.
7.     Panna-Bala : kekuatan dari kebijaksanaan.

Ketujuh kekuatan Dhamma di atas adalah bersifat batin yang akan menimbulkan kata-kata dan perbuatan baik atau akan mencegah kata-kata dan perbuatan jahat.

Contoh memiliki Hiri dan Ottappa dalam menunjang pelaksanaan sila:

Memiliki Hiri:
· Karena malu bila kelak disebut sebagai seorang yang kejam, kita menghindari pembunuhan dan penganiyaan.
· Karena malu bila kelak dijauhi oleh kawan-kawan dalam pergaulan, kita menghindari pencurian.
· Karena malu bila kelak dipergunjingkan orang-orang, kita menghindari perbuatan asusila.
· Karena malu bila kelak kata-kata itu tidak didengar orang lagi, kita menghindari kata-kata dusta.
· Karena malu bila kelak kita kategorikan sebagai pemabuk, kita menghindari minuman keras. Dan lain sebagainya..

Memiliki Ottappa:

· Karena takut kelak akan masuk alam neraka, kita menghindari pembunuhan.
·Karena takut bila kelak banyak timbul penyakit atau berusia pendek, kita menghindari pembunuhan dan penganiayaan.
· Karena takut masuk penjara, kita akan menghindari pencurian.
· Karena takut mendapat musuh, kita menghindari perbuatan asusila.
· Karena takut dicontoh anak-anak, kita menghindari kata-kata dusta.
· Karena takut wataknya dicela orang, kita menghindari minuman keras. Dan contoh-contoh lain sebagiannya.

Hiri bersumber dari dalam diri sendiri, sedangkan Ottapa lebih dipengaruhi hal-hal yang di luar diri kita.

Hiri bersifat otonom, timbul sendiri (attadhipati), sedangkan Ottappa bersifat heteromus; lebih dipengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat (lokadhipati)

Hiri terbentuk oleh rasa malu, sedangkan Ottappa dibentuk oleh rasa takut.

Hiri ditandai dengan adanya sifat yang konsisten, sedangkan Ottappa ditandai dengan adanya kemampuan mengenal bahaya dan takut melakukan kesalahan.

Sumber subyektif dari Hiri adalah pandangan dan ide-ide yang berhubungan dengan kelahiran, usia, kedudukan, sosial atau kehormatan diri, dan tingkat pendidikan. Maka seseorang yang memiliki Hiri akan berpikir, "hanya orang-orang udik, anak-anak dan orang-orang tak berpendidikan yang akan berpandangan dan berbuat demikian", maka oleh karena itu ia akan menghindari pandangan yang sempit dan perbuatan yang salah.

Sumber eksternal dari Ottappa adalah pandangan dan ide-ide bahwa sesuatu yang berkuasa (Tuhan, makhluk-makhluk agung, polisi, orang tua, guru, atasan dan sebagainya) akan mempersalahkannya, maka oleh karenanya ia menghindari perbuatan-perbuatan yang salah.

Dengan Hiri, seseorang bercermin kepada kehormatan dirinya, kelahirannya, gurunya, kedudukannya, sosialnya, perguruannya, atau masyarakat dimana ia berada. Sedangkan dengan Ottappa, seseorang takut pada dirinya sendiri, takut dipersalahkan orang-orang, takut pada balasan Hukum karma, dan takut menerima akibatnya pada kehidupan mendatang.

Apabila seseorang memiliki Hiri, maka dirinya sendirilah yang paling tepat menjadi guru dan pengawasnya yang terbaik. Apabila seseorang lebih sensitif terhadap Ottappa, maka ia sebaiknya mengikuti bimbingan dan peraturan dari seseorang ataupun dari suatu ajaran yang baik dan diyakininya.

PERSIAPAN PERNIKAHAN

PERSIAPAN PERNIKAHAN

Oleh: Romo Rudy Arijanto

Pernikahan akbar kerajaan Inggris antara  Pangeran William dengan Kate sudah dilaksanakan. Persiapan pernikahan yang telah memakan biaya dan waktu cukup lama berakhir dengan baik.

Sebagai manusia awam, wajar jika mendambakan agar suatu saat bisa menikah dan mempunyai keluarga. Buddha juga mengatakan bahwa menjadi perumahtangga pun dapat memiliki kebahagiaan.

Persoalannya adalah bagaimana melakukan persiapan pernikahan itu? Persiapan yang dimaksud bukanlah hanya sekedar pesta pernikahan, tetapi jauh lebih penting adalah dengan siapa kita akan melangsungkan pernikahan tersebut.

Romo Rudy Arijanto mengatakan, salah memilih penata rambut penderitaannya paling selama satu bulan sampai rambut bisa ditata ulang kembali. Salah memilih pasangan hidup penderitaannya seumur hidup.

Dalam Buddhism dikenal adanya pasangan keluarga manusia yang diibaratkan berupa dewa-dewi. Pasangan tersebut disyaratkan mempunyai keyakinan yang sebanding artinya bisa ke tempat ibadah bersama-sama, mempunyai level pengertian ajaran agama dan praktek yang sebanding. Syarat lainnya adalah suami-istri mempunyai tingkat kedermawanan yang sebanding. Mempunyai sila yang sebanding sehingga memiliki kebijaksanaan yang sebanding juga.

Dalam prakteknya, masa pacaran sangat memegang peranan penting. Celakanya banyak orang yang membungkus kepribadian begitu bagus saat masa pacaran, menutupi kepribadian yang asli. Kalau penutupan itu bisa berlangsung seumur hidup itu bagus sekali, dengan kata lain setelah berpacaran dengan pria/gadis idaman kepribadiannya berubah menjadi bagus terus. Jangan sampai terjadi pribadi yang jelek baru muncul setelah pernikahan.

Banyak orang tua, karena merasa malu mempunyai anak yang sudah berumur kepala tiga tetapi belum menikah sibuk mencari pasangan untuk anaknya. Hal ini baik sepanjang ikut melibatkan anaknya karena biar bagaimanapun juga kehidupan rumah tangga yang akan dijalani adalah milik anaknya tersebut. mempunyai anak yang sudah berumur namun belum menikah dapat menjadi ganjalan bagi kebanyakan orang tua.

Apakah tidak menikah itu salah? Menikah atau tidak menikah merupakan pilihan hidup, bukan masalah benar atau salah. Menikah mepunyai sisi kebahagiaan dan penderitaan sendiri demikian juga hidup membujang/selibat juga mempunyai sisi kebahagiaan dan penderitaan dengan bentuk lain lagi.

Jadi masa pacaran merupakan masa persiapan pernikahan yang amat penting namun sering dilupakan orang. Biasanya pasangan yang akan menikah malah berkonsentrasi pada pesta pernikahan, yang sesungguhnya hal itu cuma cara memproklamirkan pasangan hidup kepada khalayak ramai.

Romo Rudy Arijanto mengatakan jangan menikah dahulu sebelum dapat membuat calon pasangan hidup marah. Karena lewat kemarahan itu lah biasanya sifat asli bermunculan. Jangan sampai saat berpacaran dilewati dengan saat indah semanis madu namun saat menikah terjadilah perang dunia. Lempar-lemparan piring atau yang lebih gawat lagi, tangan melayang. Makanya kenali kelakuan calon pasangan kita saat marah.

Ada orang mempunyai pendapat bahwa menikah adalah peristiwa perjudian paling besar dalam hidup seseorang. Mungkin ada benarnya juga karena masa pacaran yang dilakukan dengan baik dan benar juga bukan jaminan 100% akan hidup bahagia dalam bahtera keluarga. Namun seperti juga pemain judi yang berusaha menata kartunya agar menang, demikian juga calon perumahtangga menata masa pacaran mereka sebagai persiapan pernikahan agar kelak kehidupan rumah tangga mereka mempunyai resiko kegagalan yang kecil sekali.

Bagaimana jika berat jodoh atau mempunyai mertua yang susah diatur? Silakan simak ceramah Dhamma dari Romo Rudy Arijanto selengkapnya dengan meng ‘klik’ link Ceramah Dhamma tsb. dibawah ini.

Semoga bermanfaat. Selamat menata persiapan pernikahannya buat anda yang sedang berpacaran. Semoga Sukses dan Bahagia. Salam Sejahtera


** Submitted by : Untung


KOAN ZEN : 30. TAKDIR ITU ADA DI TANGAN SENDIRI

KOAN ZEN : 30. TAKDIR ITU ADA DI TANGAN SENDIRI


Pada jaman dahulu kala, ada seporang Jenderal yang memimpin pasukannya melawan musuh yang sepuluh kali lebih banyak dari mereka.

Sang Jenderal berpikir keras bagaimana caranya untuk  meyakinkan para prajuritnya agar nyali mereka tidak ciut , bersemangat dan yakin bahwa kemenangan ada dipihaknya....                                                                                              

Dalam perjalanan, Sang Jenderal tiba-tiba singgah didepan sebuah altar untuk sembahyang meminta petuntjuk ....

Selesai bersembahyang, sang Jenderal dihadapan para prajuritnya mengeluarkan sekeping uang logam dari kantongnya , sambil mengacungkan uang logam itu ia berseru dengan lantangnya : “ Para prajuritku...., Sekarang aku akan mengadakan Toss, Jika “gambar kepala” yang muncul, kita akan menang dalam pertempuran, tapi jika “gambar ekor” yang datang, maka kita pasti kalah ...!!”

Sambil melempar uang logam itu keatas ia berseru : “ Hidup kita ada ditangan nasib !”

Semua mata prajurit tertuju pada uang logam yang melayang diudara sambil berharap-harap cemas..., kemudian sejenak terdengar suara uang logam itu sudah mendarat ...Ting...ting...ting...!!

Para prajurit langsung menyerbu tempat dimana uang logam itu terjatuh dan tak lama kemudian terdengar teriakan mereka penuh kegembiraan : “ Horreeee Kepala !“..... “ Kita akan menang !”.... “ Serbu ! hancurkan musuh sialan itu !”.....” Kemenangan telah pasti !”......

Sang jenderalpun tertawa terbahak-bahak menyaksikan hal itu....

Singkat cerita, Ketika perang berkobar.., musuh yang tak terhingga banyaknya itu benar-benar dapat dikalahkan.

Dan dengan bangga, seorang pengawalnya berkata : “ Ini semua sudah kehendak dari langit, tak ada yang bisa merubah nasib.”

“ Begitukah ?” tanya sang Jenderal

Kemudian sang Jenderal mengeluarkan keping uang logam yang ia gunakan untuk Toss dan ternyata.........Kedua sisinya bergambar “kepala”


Penjelasan :
Langit adalah adil, dan tidak ada orang yang dikecualikan. Yang bisa menolong dirimu adalah dirimu sendiri .

ISLAM ADALAH ARABISASI DUNIA


Ide untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam, bagian dari Imperium Theokrasi Arab, telah ada sejak masa awal masuknya Islam ke tanah air ini. Diawali dengan berdirinya kerajaan Islam Demak ditanah Jawa, berlanjut hingga masa pembentukan Republik Indonesia diawal kemerdekaan. Namun usaha tersebut selalu mendapat sandungan dari anak2 bangsa yang berjiwa nasionalis seperti Ir. Sukarno. Orang2 nasionalis sadar akan pentingnya menjaga kesatuan dan martabat bangsa, daripada menjadi budak bangsa lain. Kini di era reformasi, wacana tersebut menjadi semakin kuat, tiap-tiap Kabupaten berlomba-lomba menerapkan syariat Islam di daerahnya. Bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Mengapa para muslim pribumi berlomba2 mendirikan Theokrasi Arab di tanah airnya sendiri? Lihatlah Aceh dengan GAMnya, Filipina terdapat Abu Sayaf, Thailand dengan Gerakan Pathani dan Yala, dan masih banyak contoh lainnya.
Islam adalah Arabisasi. Jadi, setiap orang yang mengaku beragama Islam, berarti dia telah memilih menjadiWARGA NEGARA ARAB (dalam pengertian rohani). Walau secara lahiriah, muslim adalah orang Indonesia, tapi secara jiwa, ia bukan lagi orang Indonesia, tapi orang Arab.
Dan untuk membuktikan kesetiaannya, “para warga negara Arab” ini diwajibkan untuk SUJUD MENYEMBAH ke arah NEGARA ARAB, dengan kota Mekah sebagai pusatnya. Kita memang tidak menyadarinya, karena Muhammad dengan cerdik, membungkus ritual sholat ini dengan topeng religius, yaitu melaksanakan perintah ALLAH. Lewat Islam, kita dibentuk dan dicetak menjadi orang2 “ARAB BLESTERAN”. Semenjak kecil, kita sudah didoktrin dan dicuci otak agar menjadi PECINTA ARAB, dan PEMBELA ARAB. Itulah kenapa, doa2 dalam sholat dilarang memakai bahasa kita sendiri, tetapi HARUS memakai bahasa Arab.
Semua upaya Arabisasi itu dilakukan demi satu tujuan, yaitu ARAB YANG MENGUASAI DUNIA. Muhammad mengklaim bahwa Arab akan menaklukkan dunia dengan 12 kalifah (pemimpin) yang semuanya berasal dari Arab!
Hadis Muslim 4480
Dinarasikan oleh Jabir b. Samura yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Islam akan terus berlanjut untuk mencapai kejayaan hingga dipimpin 12 orang kalifah”. Kemudian Rasulullah SAW mengatakan sesuatu di mana aku susah memahaminya. Aku bertanya pada ayahku: “Apa yang dia katakan?” Dia berkata:“Dia bersabda bahwa semua dari mereka (12 kalifah) akan berasal dari bani Quraish (Arab).”
Muhammad menegaskan kembali bahwa kekalifahan (pucuk pimpinan) akan tetap di tangan Arab sekalipun penduduk dunia tinggal 2 orang.
Hadis Muslim 4476
Dinarasikan oleh Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Kalifah akan tetap ada di antara bani Quraisy (Arab) sekalipun apabila tinggal 2 orang saja yang tersisa di bumi.”
Dengan cita2 memimpin dunia inilah Arab menjajah dan memaksakan Islam kepada bangsa Persia (Iran), Mesir, Afganistan dan banyak bangsa lainnya. Bangsa2 tersebut kini telah kehilangan jati dirinya, telah kehilangan budaya aslinya, mereka semua kini telah menjadi Arab, meski sebenarnya mereka bukanlah Arab.
Apakah anda senang jika Indonesia menjadi BUDAK ARAB seperti bangsa2 diatas? Dimanakah kehormatan bangsa kita? Dimanakah kejayaan warisan leluhur kita? Jika anda memilih untuk tetap menjadi budak Arab, anda adalah PENGKHIANAT BANGSA. Untuk apa anda mengaku orang Indonesia, meneguk air Indonesia, makan hasil bumi Indonesia, tapi hati anda condong pada ARAB?
Karenanya simaklah sejarah Arabisasi yang dilakukan Muhammad dibawah ini;
Dimasa kehidupan Muhammad, bukan hanya dia yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan. Ada Taliha, kepala suku Bani Asad, yang mengaku punya kekuatan ilahi. Dia dikalahkan oleh Khalid (Sahabat Muhammad) dalam beberapa pertempuran hebat.
Museilima juga salah seorang ‘nabi’ penantangnya. Dia melakukan mukjijat2 dan mengaku dikirim oleh Allah untuk saling membagi martabat kenabian bersama Muhammad. Dia bahkan berani mengatakan bahwa Muhammad juga mengakui pengakuannya ini. Pada akhirnya, dia terbunuh dalam pertempuran di Al-Yemama, yang hampir jadi bencana bagi kelanjutan Islam.
Al-Aswad, yang dikenal sebagai “Nabi Bercadar” dari Yaman, juga mengaku sebagai nabi. Dia pejuang berani dan tangguh, namun juga arogan dan dengan demikian kurang menarik dan kurang populer. Dia tewas akibat tipu daya pengikut Islam.
Keberadaan beberapa nabi dalam waktu yang sama, dinegara yang sama menunjukkan bahwa masalah kenabian ini tidak ada hubungannnya dengan TUHAN; ini hanyalah sebuah alat untuk menghipnotis orang melalui penipuan2 berkedok agama. Tuhan tidak akan mengirim begitu banyak nabi2 ke Arab diwaktu bersamaan. Orang2 ini, jelas, adalah “self-designated prophets” (jadi nabi atas pengakuan sendiri).
Muhammad sukses karena dia memakai pendekatan nasional, yang menarik bagi orang2 berjiwa patriot seperti Abu Bakar dan Umar. Para kontestan nabi lainnya gagal karena mereka terlalu menganggap rendah orang lain. Sebaliknya Muhammad menjanjikan martabat tinggi bagi bangsa Arab, yang tidak tahu apa-apa kecuali kemiskinan, penderitaan dan turunnya harkat martabat mereka. Kejayaan ini adalah sebuah mimpi yang mereka anggap bisa diwujudkan lewat seorang Muhammad. Kesuksesannya membuktikan pepatah evolusi:Siapa yang Kuat, Dialah yang bertahan. Semua ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Allah, yang ada hanyalah Muhammad berkedokkan Allah untuk mewujudkan ambisinya!
Mari kita lihat rencananya bagi Imperialisme Arab:
Muhammad menjiplak kepercayaan Yahudi dengan mengaku bahwa bangsa Arab adalah bangsa pilihan Tuhan;
“Di antara semua bangsa di dunia Tuhan memilih bangsa Arab. Dari antara bangsa Arab Dia memilih Kinana. Dari Kinana dia memilih Suku Quraish (sukunya Muhammad). Dari suku Quraish Dia memilih Bani Hashim (klannya). Dan dari Bani Hashim Dia memilih Aku.” (Ibn Sa’d, Tabaqat V. 1 p. 2 )
Pengakuan bahwa dirinya adalah utusan Allah, ia tegaskan lagi di Quran:
“Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS 10:47)
Jelaslah, seorang nabi datang kepada bangsanya untuk menyelesaikan masalah2 dengan adil untuk tujuan menyatukan mereka menjadi sebuah bangsa yang hebat. Tapi, menurut Quran, cara paling efektif untuk mengamankan kesatuan sebuah bangsa adalah dengan menunjuk satu Kiblat, satu arah untuk memuja tuhan: semua orang beriman yang memuja tuhan yang sama menghadap kearah yang sama dan menunjukkan satu kesatuan. Inilah alasan bahwa hadits Bukhari 60:20 mengatakan bahwa setiap bangsa punya kiblatnya sendiri. Ini juga dibenarkan oleh Quran (QS 2:148).
Nabi lalu mencomot ajaran Yahudi dengan menyatakan Yerusalem, kota Yahudi paling sakral, sebagai Kiblat bagi para muslim arab. Tapi setelah sekitar 16 bulan, dia mengubahnya ke Kabah, sebuah tempat perlindungan di Mekah, kampung halamannya sang nabi. Perubahan ini didiktekan oleh keinginan/dorongan sang nabi untuk melayani tujuan2 nasionalnya. Quran menyatakan:
“Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. (QS 2:142)
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamuke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS 2:144)
Dari ayat2 ini, jelas bahwa perubahan kiblat dari Yerusalem ke Kabah dipengaruhi BUKAN karena kehendak Allah tapi atas kemauan Muhammad. Hadits Muslim 31:5903 menunjukkan bahwa perubahan kiblat ini disarankan oleh Umar, Kalif kedua, yang dibunuh oleh seorang budak Persia karena ia (Umar) dituduh sebagai seorang rasis.
Kalau begitu omong kosong saja pepatah Allah : “Timur dan Barat adalah Milik Allah (QS 2:142)” Jika Timur dan Barat punya arti yang sama, lalu kenapa Dia paksa orang untuk mengubah arah sholat dari Yerusalem ke Kabah? Kenapa mereka tidak bisa menghadap kearah yang mereka suka?
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS 2:115)
Jadi, langkah ini diambil oleh nabi yang menyamar sebagai Allah untuk melayani kepentingan imperialisme Arab. Malah, pengubahan Kiblat telah menghancurkan nasib Yahudi, membawa maut bagi sejarah umat manusia dan hanya menguntungkan bagi imperialisme Arab.
Muhammad memang lihai. Ia mengatakan bahwa tiap bangsa punya nabinya sendiri, TAPI dirinya berbeda. Katanya, hanya dia yang bukan hanya nabi bagi bangsa Arab tapi juga nabi bagi SEMUA bangsa:
“Tiap Nabi ditunjuk bagi bangsanya sendiri tapi aku ditunjuk menjadi nabi bagi semua bangsa.” (Mishkat, 5500, Vol.3)
Julukan ‘nabi internasional’ ini beserta dengan perubahan arah kiblat dari Yerusalem ke Kabah menunjukkan apa sebenarnya maksud Muhammad: muslim2 non Arab tidak boleh punya kiblat yang menunjukkan sifat khas mereka sebagai sebuah bangsa tersendiri. Mereka harus menganggap kiblat Arab sebagaiPANDANGAN HIDUP mereka dan dengan demikian menerima hukum2 serta kebudayaan Arab dan menanggalkan tradisi2 nenek moyang asal mereka. Tahukah anda apa artinya ini dalam praktek ?
Tindakan ini mengangkat derajad Mekah menjadi tempat penghormatan spiritual tertinggi. Muslim dari berbagai bangsa menyembah kearahnya, tidak hanya lima kali sehari namun setiap saat sesuai dengan zona waktu berbeda2 mereka diplanet ini. Tindakan kebiasaan menyembah ini memperbudak jiwa mereka, membuat mereka secara tidak sadar patuh ke Mekah, menyembah tempat kelahiran Muhammad dan mengurangi kekuatan memakai otak mereka.
Biasanya satu bangsa harus menundukkan bangsa lain dengan kekuatan senjata; yang ditundukkan membenci yang menaklukkan dan ingin merdeka, tapi dalam hal ini, semua Muslim non arab mengucurkan air mata memohon agar diterima sebagai budak2 budaya Arab! Bukankah ini contoh klasik seekor domba yang memohon pada penjagalnya agar segera dituntun kerumah jagal? Inilah kebijakan dari Muhammad.
Sadar akan kerapuhan manusia, sang nabi memaksakan tekanan psikologis pada para pengikut non arab dengan mewajibkan mereka untuk melepaskan budaya asal mereka dan sebagai gantinya memakai budaya arab. Dia mencapai tujuan ini dengan mengangkat martabat spiritual dari institusi2 Arab. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Kabah adalah rumah Tuhan karena Yang Maha Kuasa telah memerintahkan Adam membangun rumah itu baginya, dan ini juga dibangun kembali oleh Abraham.
2. Kuburan orang muslim harus digali sedemikian sehingga bila mayatnya dikubur, wajahnya menghadap kearah Mekah.
3. Begitu keramatnya Mekah hingga tak seorangpun boleh BAB (buang air besar) menghadap kota ini, dimanapun dia berada diplanet ini. Jika melakukan ini dianggap kafir.
4. Allah bicara dengan bahasa Arab, dan Quran juga dalam bahasa Arab, yang merupakan bahasa yang sulit; semua muslim harus mempelajarinya agar diberi karunia. Betapa berat sebelahnya Allah terhadap Arab.
5. Hadits Mishkat Vol. 3, no. 5751 melaporkan bahwa rasul berkata:
“Cintailah Arab karena tiga alasan karena (1) Aku orang Arab (2) Quran dalam Bahasa Arab dan (3) lidah para penghuni surga akan juga berbahasa Arab.”
6. Kabah adalah pusat dari berkat Allah karena disinilah 120 Doa Ilahi turun tiap hari, dan lalu disebarkan keseluruh dunia!
7. Ibn Majah melaporkan dalam Hadis no. 1463, bahwa seorang Namaz (sholat didalam mesjid) di Medinah membawa berkah 100 kali lebih banyak dari sholat dimesjid lain, dan sholat dalam Kabah membawa rahmat 100.000 kali lebih banyak dibanding sholat di mesjid lain!
8. Bahkan kuburan orang Arab yang dikenal sebagai Jannat-ul-Mualla dan Jannat-ul-Baquee adalah tempat keramat. Menurut sebuah hadis, kuburan2 itu terlihat bersinar dimata para penghuni angkasa, sama seperti matahari dan bulan terlihat oleh para penghuni bumi. Mereka yang dikuburkan disana akan masuk surga tanpa segala kesulitan dan masing2 diberi hak untuk intersesi (menjadi perantara) bagi 70.000 orang lainnya!
9. Baca ayat berikut ini:
“(O Rasul) Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 3:31)
Hubungkan ayat diatas dengan Hadis no 5 diatas. Maksud Muhammad mengeluarkan ayat ini adalah; penyembahanmu terhadap Allah akan sia-sia jika kau tak mengikuti aku (Muhammad) dan tak mencintai Arab.
10. Sudah menjadi bagian dari iman Islam bahwa setiap muslim, dimanapun dia tinggal, harus datang ke Mekah sedikitnya satu kali seumur hidupnya, asal dia mampu.
Lebih dari dua juta muslim seluruh dunia datang ke Mekah tiap tahun untuk “naik” haji. Mungkin, jumlah yang sama juga melakukan Umroh per tahun. Upacara2 ini menghasilkan begitu banyak kekayaan bagi orang Arab dan semakin memiskinkan negara miskin seperti Indonesia.
Padahal, upacara ‘naik’ haji sudah menjadi bagian dari kebudayaan Arab sejak jaman dulu kala yang dikembangkan dari prinsip2 penyembahan ala India seperti Trimurti, Sabeanisme, takhyul2 lokal dan pengaruh2 Yunani. Tidak ada bukti2 sejarah bahwa kuil Kabah pernah dibangun kembali oleh Abraham, itu hanyalah klaim yang diciptakan bangsa Arab sendiri. Bukti sejarah lebih menunjukkan bahwa Kabah adalah kuil Hindu. Bahkan diawal kehidupan Muhammad, Kabah menjadi pusat penyembahan berhala. Begitu pula dengan kebiasaan kuno mencium Hajar Aswad yang disarankan oleh nabi karena hubungannya yang erat dengan budaya nasional Arab. Praktek berhala yang menarik hati orang Arab ini, jelas menolong sang nabi untuk mendapatkan umat baru bagi kepercayaannya.
Upacara haji memang sudah ada di jaman sebelum Islam dan dari dulu sampai sekarang tidak lain hanyalah untuk meninggikan martabat bangsa Arab. Orang2 melakukan ritual mencium Batu Hitam termasuk mengelilingi Kabah tujuh kali, yang dianggap melambangkan revolusi bintang2 yang dihubungkan dengan tradisi kaum berhala di Yaman.
‘Allah’ sendiri adalah nama dari Patung Kepala (Hubal/pemimpin patung) dalam Kabah milik suku Quraish, sukunya Muhammad. Ayah Muhammad (sebelum lahirnya Islam) bernama ‘Abdi Allah’ (Abdullah) yang berarti ‘budak/pelayan Allah.’ Muhammad mempertahankan nama ini karena memang menarik bagi orang2 Quraish. Lagipula, Allah adalah tuhan Arab, bukannya para penghuni “surga” (Allah sendiri) berbahasa Arab (lihat hadist no 5 diatas)?
Dengan demikian sang Nabi telah melimpahkan kesucian yang lebih besar kepada Mekah dibandingkan dengan orang Yahudi dengan Bait Allahnya di Yerusalem. Kesucian Mekah ini mencipratkan kesucian kepada orang2 Arab yang dijelaskan secara gamblang dalam hadis bahwa semua muslim harus mencintai Arab, dan mereka yang membenci/iri akan ditolak, tidak akan diakui oleh sang Nabi saat dia menjadi intersesor (perantara) nanti, dan alhasilnya, ia akan membusuk dineraka.
Dalam rencana besar Arabisasi ini, sang nabi mempertahankan dirinya untuk tetap berada paling atas: meski dia katakan cuma orang biasa dan hamba Allah, tapi Allah-lah, bersama dengan para malaikatnya yang bershalawat bagi Muhammad, dengan kata lain memuja dia;
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS 33:56)
Dengan demikian, cinta dan kepatuhan pada Muhammad adalah Islam yang sebenarnya dan Allah hanya menjadi alasan bagi Muhammad; kepercayaan pada Allah tidak ada artinya tanpa mengakui dan patuh pada Muhammad sebagai utusanNya! (Bandingkan dengan ayat no 9 diatas)
Cara terbaik untuk mempraktekkan Islam adalah dengan mengambil Muhammad sebagai model, suri tauladan:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS 33:21)
Artinya, meniru sang nabi, dalam hal2 kecilpun seperti cara berpikir & bertingkah laku seperti sang nabi; bahkan makan, minum, bicara, melangkah, tidur, berpakaian dan penampilan harus meniru nabi.
Akhirnya kita menyadari bahwa doktrin ‘nabi sebagai suri tauladan’ ini adalah alat yang membuat Islam menjadi alat Imperialisme Arab. Dibawah ini adalah gambaran singkat dari prinsip dan praktek sang nabi sebagai suri teladan:
Prinsip dasar dari Islam adalah divide et impera, atau “Pecah-Belah dan Jajah,” yang membelah bangsa2 secara sosial dan politik, antara mereka yang mukmin dari mereka yang kafir. Quran 58:19 menyatakan fakta ini dengan sangat jelas : non muslim dicap sebagai “golongan setan” dan para pengikut Allah dan Muhamad disebut sebagai “golongan Tuhan.”
Lebih jauh lagi, Quran menyebut anggota2 dari “golongan setan” sebagai “orang-orang yang sangat hina” dan menyatakan bahwa “mereka sesungguhnya golongan pecundang.” Tapi tentang “golongan Tuhan,” ditambahkannya:
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. …… Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS 58:22)
Untuk pengertian yang lebih jelas dari ayat ini, fakta berikut mungkin bisa ditelaah dengan baik:
1. Anggota “golongan setan” ditakdirkan jadi pecundang. Mereka makhluk paling hina karena mereka tidak mengakui Muhammad dan Allah. Mereka adalah orang2 non-muslim.
2. Anggota “golongan tuhan” adalah orang yang tidak mencintai musuh Allah dan Muhammad, yang tidak mencintai non muslim, meskipun non muslim itu adalah ayah, anak, saudara atau bangsa mereka sendiri. Orang2 yang tidak mencintai non muslim inilah yang akan makmur kehidupannya dan akan dijadikan penghuni surga didunia yang berikutnya.
Disini perpisahan abadi muslim dan non muslim didasarkan pada konflik sosial dan politik yang tak berkesudahan dan Muhammad mencoba meyakinkan para muslim akan kemenangan akhir mereka. Bagaimanapun, seseorang tidak dapat menjadi bagian dari “golongan tuhan’ sampai dia memutuskan hubungan dengan orang tua, anak, saudara, orang2 sebangsa mereka, jika mereka semua itu tidak menerima Islam.
Inilah nasib bagi semua negara non-Arab dimanapun Islam masuk lewat pedang, migrasi atau propaganda. Diwilayah2 itu, Muslim berkewajiban memberlakukan dominasi kebudayaan ARAB, dengan cara menempatkan semua tradisi budaya setempat mereka dibawah budaya Arab, mengadopsi hukum Islam, mempelajari bahasa dan gaya Arab; mencintai Mekah dan Arab, mengakui Muhammad sebagai suri tauladan karena sebagai orang Arab, dia (Muhammad) mencintai dan memberlakukan apapun yang berbau Arab.
Lebih parah lagi, mereka harus membenci budaya dan tanah air mereka sendiri sedemikian hingga tanah airnya menjadi Dar-ul-Harb, yakni Medan Perang. Ini berarti bahwa mereka harus mendirikan tenda musuh ditanah air mereka sendiri dan memerangi bangsa mereka sendiri sampai bangsa mereka semua menyerah pada imperialisme budaya Arab dengan cara memeluk Islam (lihat GAM, DI TII).
Hanya jika demikian sajalah maka negara tersebut akan menjadi Dar-ul-Islam, yakni Medan Damai. Jika tidak maka tanah air tersebut akan terus menjadi Medan Perang (Dar-ul-Harb) dimana pembunuhan dan pemerkosaan non muslim dianggap sebagai perbuatan baik; penipuan dianggap perlu dan malah dijadikan bagian dari moralitas Muslim pribumi.
Tanah Air! Apa itu Tanah Air? Tanah dimana seseorang lahir, dibesarkan, tinggal dan menghabiskan hidupnya, itu semua dianggap sebagai lelucon besar di mata mereka yang terkena Arabisasi. Para muslim non arab ini mengembangkan perasaan benci kesumat kepada budaya dan tanah air mereka sendiri.
Lihatlah Mesir, tanah dari para Firaun yang perkasa, dimana keunggulan kekaisaran mereka menjangkau masa 3000 tahun. Tanah indah, penuh sains, seni, budaya dan tingkah laku para dewa ini berubah dan menukik tajam hingga hampir menyentuh titik nadirnya ketika Islam mengambil alih. Tidak ada orang Mesir asli lagi. Mereka semua berubah menjadi orang Arab!
Atau simaklah halaman2 bersejarah dari orang Persia (Iran). Kerajaan megah mereka berlangsung berpuluh2 abad lamanya. Begitu besar kerajaan mereka hingga tidak ada yang menyamainya dalam ukuran sampai Inggris muncul dalam kancah internasional 3000 tahun kemudian. Sumbangan mereka bagi perkembangan hukum di Romawi, kebudayaan Yunani dan tradisi2 di Asia tidak dapat dihitung. Mereka menghasilkan pemimpin2 spiritual seperti Zaratushtra yang kebijakannya sampai mempengaruhi agama2 besar seperti Yudaisme dan Kristen.
Tapi begitu Islam menjajah Persia, orang Arab menyita semua kekayaan2nya melalui sistem yang telah terbukti keefektifannya, yaitu melalui penjarahan, termasuk menjarah wanita2 cantik molek dan merebut karya penyair2 ternama Iran yang telah banyak menyumbang keindahan bagi tradisi2 Asia maupun Eropa.
Setelah itu, budaya Persia LENYAP total dari muka bumi. Semua kejayaan budaya dan politiknya dimusnahkan oleh orang2 Iran sendiri yang di-Arabisasi dan akhirnya membenci kebudayaan mereka sendiri. Mereka lebih suka menjadi muslim dengan janji2 berseks ria dengan 72 perawan abadi, anak2 lelaki cantik dan arak2 lezat yang disebut2 dalam Quran. Mereka menghujat nabi2 mereka sendiri, Zaratushtra dan Mani. Mereka membangun mitologi mereka sendiri yang dikenal sebagai Shi’ah, yang secara total berdasar pada lambang, cinta dan tradisi para pahlawan Arab, khususnya anggota keluarga langsung sang Nabi Muhammad. Sejak itu, orang2 Iran kehilangan jiwa Persia mereka. Mereka telah dicabut dari kebesaran Persia, mereka bukan lagi orang2 Iran yang hebat seperti sebelumnya. Tidak ada lagi yang bisa jadi sumber inspirasi mereka kecuali jika hal itu didasarkan pada penjilatan terhadap orang Arab. Revolusi Islam dari Imam Khomeini adalah contohnya.
India adalah korban lain Islam. Saat Muhamad bin Qasim menginvasi wilayah Sindh, ini adalah saat yang paling buruk, paling menjijikan dan paling tidak menyenangkan dalam sejarah India. India, obor peradaban dunia yang punya tradisi hebat yang sebelumnya menikmati kehangatan ‘ahimsa’, kehangatan Hindu dan Budha, kemudian disengat oleh penjajah Arab yang doyan merampok dan memperkosa.
Ironisnya adalah, semua pembunuhan yang mereka lakukan itu diatasnamakan pada Allah yang mereka sebut ‘maha adil dan penyayang’, yang menganggap orang2 golongan tuhan ini sebagai orang2 yang bertindak adil dengan menyiksa orang2 kafir. Lalu, tanah ini tidak lagi seperti semula, orang2 Hindu dan Budha yang tak mau mengakui Islam dibantai, darah mengalir dimana2, sejarah mencatat 80.000.000. orang meninggal akibat upaya Arabisasi ini. Islam telah mencabut Budha sampai keakar-akarnya, hingga punahlah Budhisme dari tanah asalnya.
Meski upaya Arab menjadikan India sebagai Imperium Theokrasinya gagal, namun mereka berhasil menancapkan doktrin Islam di sebagian wilayah tersebut. Mereka yang telah terdoktrinisasi ingin memisahkan diri membentuk negara muslim tersendiri, mendedikasikan kepercayaan mereka pada tanah air sebagai Dar-ul-Harb, dengan memusuhi bangsa mereka sendiri!
Filosofi amoral inilah yang menyebabkan pecahnya India menjadi Pakistan. Upaya divide et impera yang gagal dilakukan oleh orang Arab justru sukses ditangan orang2 India sendiri. Itu sebabnya Islam adalah alat abadi penyebaran Imperialisme Arab; tidak lagi diperlukan pedang, tidak lagi diperlukan senjata: cukup dengan mengatas namakan agama Allah.
Kita harus ingat bahwa Islam adalah duta permanen dari agama, sosial dan politik. Quran menyatakan:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian … sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS 9:29)
Kesiapan perang terhadap non muslim ini memang telah menjadi motivasi Islam, tapi hal ini akan musnah dengan datangnya nabi lain. Tapi inipun sudah dipikirkan Muhammad. Dia menutup lubang kelemahan ini dengan kelicikan yang lazim. Dia umumkan dirinya sebagai nabi Terakhir, yakni tidak akan ada nabi2 lain lagi setelah dia dan dengan demikian tak ada orang seperti Ahmad Gulam Mirza (Ahmadiah) yang dapatMENGUBAH HUKUM2 KEBENCIANNYA MENJADI HUKUM2 DAMAI, sesuai dengan masing2 tanah air bangsa2 terjajah itu sampai tanah itu berubah menjadi Dar-ul-Salaam.
Disinilah inti masalahnya: sebuah bangsa bisa dibenci, disakiti dan dipermalukan jika tidak memeluk Islam, tapi begitu mereka memeluk Islam mereka menjadi budak budaya Arab karena didalamnya terdapat rumus2 penolakan terhadap tradisi tanah airnya sendiri. Benar-benar sebuah strategi imperialisme yang sulit dikalahkan!
Dan malangnya Indonesiaku…
Rakyatnya sibuk menerapkan syariat Arab ditanah airnya sendiri!
SEMOGA TUHAN MERAHMATI INDONESIA.