Penjelasan teori untuk melakukan Latihan Pemberkatan Khusus dari Tiga Rahasia
Tiga bagian rahasia dari badan jasmani, pikiran dan ucapan dari para Buddha dan Bodhisattva yang kemudian memberkati badan jasmani, pikiran dan ucapan sadhaka. Dengan melakukan pembersihan karma buruk dan memupuk karma baik lewat latihan (lihat Sadhana Pertobatan) dan dengan pemberkatan tiga rahasia dari mudra, visualisasi dan mantera, semua itu dimaksudkan agar memperoleh kontak batin.
Latihan-latihan tersebut adalah sebagai berikut :
1. VISUALISASI.
Yang dimaksud dengan visualisasi adalah merenung dan membayangkan. Visualisasi merupakan bagian terpenting dalam latihan yang melambangkan nilai esoteris yaitu kekuatan pikiran. Kekuatan pikiran yang terlatih menghasilkan sebuah kekuatan dan menjadi sumber dari tenaga yang tidak terhingga, yang dapat memperoleh kekuatan luar biasa besarnya serta dapat mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi dan mengubah keadaan-keadaan yang buruk menjadi baik.
Bila mampu melakukan visualisasi dengan memusat / terfokus hingga pada titik akhirnya, maka akan merealisasikan "tubuh ke-Buddha-an dalam waktu sekejab".
Visualisasi dalam aliran esoteris pada umumnya terbagi menjadi lima macam :
a. Visualisasi tentang Dharmasala.
b. Visualisasi tentang Cakra Chandra.
c. Visualisasi tentang Bijah Mantera.
d. Visualisasi tentang Yidam Buddha.
e. Visualisasi tentang Aku Memasuki-Nya dan sebaliknya.
Bagi para sadhaka, harus dapat melakukan kelima macam visualisasi tersebut, maka baru dapat dikatakan telah sesuai dengan metode latihan esoteris.
2. MUDRA.
Mudra melambangkan badan jasmani yang bisa juga disebut "Penyucian Badan Jasmani" dalam aliran esoteris. Di saat membentuk mudra, hal tersebut melambangkan nilai esoteris dari Badan Yidam Buddha atau Bodhisattva yang bersangkutan. Semua mantera dan mudra akan disesuaikan dengan bentuk visualisasi yang tepat secara rahasia.
Pada saat bervisualisasi, tangan membentuk mudra yang mempunyai banyak arti gaib. Mudra dalam aliran esoteris memiliki banyak ragam dan arti yang khusus.
Ketika kita melihat sebuah pratima dari Buddha atau Bodhisattva, kita dapat mengenalinya dari bentuk mudra dan alat yang digenggamnya, karena masing-masing bentuk pratima memiliki tujuan dan makna yang berbeda-beda.
3. MANTERA.
Mantera melambangkan kata-kata rahasia. Mantera merupakan perubahan suara batin para Buddha atau Bodhisattva dalam melakukan Upaya Kausalya terhadap seluruh insan. Bagi sadhaka yang mendalami pembacaan mantera akan dapat menjelaskan makna esoteris dan pembuktiannya secara mantap serta bukti pencapaian Sidhi-nya.
Mantera bisa terdiri dari mantera panjang atau mantera pendek. Mantera panjang ada kalanya ditambah dengan gatha pemujaan, sedangkan mantera pendek merupakan mantera hati dari Yidam Buddha yang bersangkutan secara langsung. Makna dan manfaat / pahala dari pembacaan salah satu dari kedua mantera tersebut adalah sama, tergantung dari ketersediaan waktu yang ada.
Membaca mantera tergantung pada jodoh seseorang terhadap Yidam Buddha atau Bodhisattva yang cocok dengan kehidupannya saat ini, dengan demikian dapat menggunakan satu mantera saja dan tidak menggunakan banyak mantera lainnya. Bila di dalam suatu latihan menggunakan lebih dari lima macam mantera, maka kekuatan mantera tersebut akan terpencar sehingga sulit untuk memperoleh konsentrasi yang dibutuhkan.
Dalam aliran esoteris, setiap mantera memiliki masing-masing bijah aksara (huruf suci) dari mantera yang bersangkutan, karena dari pengenalan bijah mantera tersebut dapat menghasilkan semua Cakra Aksara. Dengan demikian, melalui hal ini baru dapat diperoleh hasil yang nyata secara maksimal.
12 years ago
0 Comment:
Post a Comment