Loading...

Thursday, June 14, 2012

有關「持誦八百萬遍上師心咒」!/ 文 : 蓮花慧君上師

有關「持誦八百萬遍上師心咒」!/ 文 : 蓮花慧君上師
¤ Berkaitan tentang "Penjapaan 8 juta kali mantra hati Mula Acarya " ¤ 
oleh : Vajra Acarya Huijun ( Nking Daden)

Pada buku ke-219 “Kisah Aneh Nanshan” karya Maha Guru di artikel “Mahaguru Lu benar-benar datang menjemput” , diceritakan mengenai kisah kontak batin penjapaan 8 juta kali mantra hati Mula Acarya. Di artikel ini disebutkan : banyak siswa usai menjapa mantra hati Mula Acarya genap 8 juta kali, seluruhnya muncul pertanda yang baik --- melihat sendiri Tanah Suci Padmakumara, menyaksikan diri sendiri menjelma menjadi sosok bocah teratai , menampaki Yidam sendiri, menjelajahi sepuluh penjuru Dharmadatu, bisa pergi ke berbagai negeri Buddha mendengar Dharma, memahami karma vipaka 3 kehidupan, mendapatkan pancaran sinar adhistana dari Mahaguru Lu, menaiki kuda langit mengunjungi pelbagai negeri Buddha, menang hadiah utama undian lotere...

Saya sendiri beberapa waktu yang lalu ketika mewartakan Dharma di daerah Asia Tenggara, ada seorang saudara seDharma mengalami kecelakaan lalu lintas, tak disengaja mobil barang yang menjadi sandaran usahanya rusak tertabrak, tak bisa digunakan lagi, oleh karena itu dengan wajah bermuram durja mencari Acarya untuk konsultasi, memohon selekasnya diberkati kemujuran. 

Saya dimasa itu sedang gencarnya mendorong kegiatan penjapaan 8 juta kali mantra hati Mula Acarya”, untuk itu menganjurkan dia kenapa tidak menjapa 8 juta kali mantra hati Mula Acarya dan dilimpahkan ke dewa bumi rumah sendiri saja, memohon berkat rejeki? Kemudian shixiong ini didepan dewa bumi rumahnya sendiri mengucapkan ikrar tersebut, selanjutnya mulai dilaksanakan sesuai ikrar hatinya. Istrinya sendiri juga dengan senang hati turut bergabung menjapa, hanya saja belum diketahui bagaimana caranya dewa bumi ini memberi berkat agar kesulitan hidup sekarang bisa teratasi. 

Tak lama kemudian, setelah lewat beberapa hari pasangan suami istri ini menjapakan mantra, mereka melihat Mahaguru berukuran mini berdiri diatas nyala pelita lilin altar. Bahkan suatu kali melihat Mahaguru memasuki ubun-ubun kepala sendiri. 

Di tengah rasa takjub akan luar biasanya kekuatan daya silsilah, pada suatu hari sewaktu ikut menumpang di mobil rombongan Acarya , tiba-tiba di mobil terdengar suara ‘Om Om’ dengan jelas , shixiong ini merasa mendapat semacam firasat, lantas dicatatnya nomor plat mobil itu dan dibelinya kupon lotere Malaysia, tak disangka menang undian utama. Kali kedua membeli nomor lotere lain juga menang undian utama, hingga dia punya modal yang cukup untuk membeli mobil yang baru. Akan tetapi, mendengar cerita saudara/i seDharma kemudian shixiong ini akhirnya makin lama makin kecanduan main lotere, taruhan judi dipasang semakin besar, pada akhirnya menciptakan buah penyesalan....

Jadi, hal yang paling utama adalah hendaknya mengendalikan hati ini yang bernafsu serakah. Selain menjapa mantra harusnya juga belajar mengendalikan niat hati agar tak terombang-ambing. Jika bisa berpuas diri bisa saja merupakan sebuah berkah yang lebih besar lagi.

Ada seorang saudara seDharma mengidap penyakit leukimia, ia berikrar menjapa 8 juta kali mantra hati Mula Acarya, kemudian masih dengan badan rapuh sakit-sakitan segenap hati membantu urusan dharmabakti, tak disangka umurnya diperpanjang hampir 10 tahun, ketika meninggal dan usai proses kremasi didapati butir-butir sarira yang elok bentuknya.

Menurut saya ketika seorang sadhaka sedang dalam proses menjapakan 8 juta kali mantra hati Mula Acarya, hendaknya setiap waktu ingat kepada Mula Silsilah, menjalankan Eka Sarana, perbanyak membaca buku Maha Guru, sehingga memperoleh maha adhistana dari Mula Silsilah , dengan demikian akan memudahkan menenangkan hati dan lebur kedalam. 

Pada artikel “Mahaguru Lu benar-benar datang menjemput”, siswa ini yang dalam kondisi sakit berat walaupun telah genap menjapa 8 juta kali mantra Maha Acarya, akan tetapi tak mendapatkan sedikitpun kontak batin, malah dokter memvonis usia fisiknya hanya tersisa waktu setengah tahun. Setelah mengabari Maha Guru, Shizun berwelas asih menyanggupi akan menjemputnya lahir ke Tanah Suci Padmakumara. Dan ia berjanji kepada Maha Guru : "ketika ajal tiba, jika Maha Guru datang, saya pasti akan teriak Mahaguru Lu datang...” 

Akhirnya, ketika ajal datang menjemputnya, saudara/i seDharma datang berkumpul turut mendoakan. Shixiong yang sakit ini melihat leluhurnya datang menjemput dengan tandu, tidak digubrisnya. Hanya disaat hembusan napas terakhir, dengan sisa-sisa tenaga terakhir ia berteriak lantang : “Mahaguru Lu benar-benar datang, Beliau membawa serta padmasana datang menjemputku, Wah! Banyaknya sinar!” Usai berkata demikian napasnya pun terputus. Sedangkan saksi mata yang ada disitu melaporkan kejadian ini kepada Maha Guru. Di akhir kata artikel tulisan Maha Guru ada syair yang sungguh tepat : "Anda berkata mujarab, orang lain juga takkan menetap. Nasibmu bukan Saya yang atur. Japakan mantra Aku pasti akan datang.” 

Pada artikel ini selain kekuatan agung adhistana silsilah, juga membuat kita semua mendapatkan pelajaran bahwa ucapan seorang Maha Siddha adalah tiada dusta, ketika ajal tiba hendaknya menjaga pikiran benar agar hati tak jungkir balik, tidak boleh mengikuti bentuk jelmaan karmawarana dan terlahirkan, satu-satunya hanyalah mengenali maha cahaya Mula Yidam untuk lebur kedalamnya. 

Sebenarnya, jika kita menggunakan setiap mantra sebagai penjapaan ketika ajal menjemput, maka akan betapa berharganya hal demikian. Sutra mengatakan : “Hari ini telah berlalu, usia hidup turut berkurang, seperti ikan yang airnya menipis, ada kebahagiaan apa gerangan...” 
Hendaknya menghargai kehidupan yang ada batasnya ini, bergabung dalam kegiatan penjapaan mantra, berikan manfaat pada diri sendiri dan orang lain. Semoga menjadi dorongan semangat untuk kita semua.

********************
sumber artikel : http://blog.udn.com/indaden2/4799812#ixzz1xPA5rSah
terjemahan oleh : Lianhua Fengli

0 Comment:

Post a Comment