Oleh Lianhua Weicin
Dikutip oleh Zhiwei Zhu
Dari buku Usnishavijaya Budha Locani
Pada tahun 1999 awal bulan 4, ibu saya melakukan kesalahan yang sangat fatal, obat tetes mata yang sudah kadaluarsa diteteskan lagi ke dalam mata, sehingga efek lanjutannya terasa sakit kepala, sakit kepala seperti ini berlanjut hingga seminggu lebih dan belum kunjung sembuh.
Pada tanggal 9 April ibu saya memeriksakan matanya ke dokter spesialis mata, menurut pemeriksaan dokter, ibu saya telah kena penyakit katarak, tekanan pada mata terlalu tinggi sampai 25 derajat, tekanan mata orang normal tidak lebih dari 20 derajat, menurut perkiraan dokter, bila sampai parah akan berakibat kehilangan penglihatan. Dokter membuka resep obat mata yang harus ditetes pada pagi dan malam hari, setelah satu minggu kemudian harus kembali memeriksakan lagi ke dokter.
Saat itu hati saya risau dan kuatir, bila benar-benar akan kehilangan penglihatan, kami harus bagaimana? Akankah ibu saya sejak hari ini dan untuk seterusnya harus menanggung hidup dalam kegelapan? Masalah ini sangat membuat kami sedih, saya tidak berani memikirkannya lagi, batin saya tidak bisa tenang.
Tiba-tiba saya teringat status saya adalah siswa Satya Budha, hanya perlu dengan tulus hati memohon pada Mahaguru Budha Hidup Liansheng memancarkan cahaya memberkati ibu saya, ibu saya akan menemui kemujuran, semua ketidakberuntungan berubah menjadi keberuntungan.
Sejak saat itu saya mulai melatih sadhana peredam malapetaka untuk ibu saya, setulus hati memohon kepada Namo Mahaguru Budha Hidup Liansheng, Namo Usnishavijaya Dharani berwelas asih memberkati ibu saya dan menyeberangkan roh pengganggu ibu saya ke Tanah Suci Budha, sehingga karma buruk, penyakit ibu saya akan terkikis. Penyakit katarak akan cepat sembuh, menyingkirkan malapetaka, menambah usia, memperkuat jodoh Budha Dharma, ibu saya juga mengembangkan Bodhicitta untuk mencetak Sutra Ksitigarbha Bodhisatva Purva Pranidhana sebanyak 1.000 buku dan melaksanakan pelepasan satwa.
Saya juga memohon pada para biksu Lama di Hongkong Lei Zang Si agar bersedia mengajarkan saya membaca 'Sutra Sabda Budha Tentang Mata Terang'. Menurut Acharya Lian Shiang sutra ini harus dibaca pada pagi-pagi saat matahari akan terbit barulah bisa manjur. Lalu saya menganjurkan ibu saya agar setiap hari pagi-pagi membaca 7 kali 'Sutra Sabda Budha Tentang Mata Terang' dan membaca Mantra Hati Padmakumara hingga beberapa kali putaran japamala.
Seminggu kemudian, pada tanggal 16 April ibu saya kembali mengontrol matanya, kata dokter tekanan matanya ada sedikit memulih dan menganjurkan ibu saya agar terus melanjutkan meneteskan obat mata, setelah 3 minggu kembali mengontrol lagi hasil lanjutannya.
Ketika saya membantu ibu saya melatih sadhana peredam malapetaka sebanyak 9 kali sadhana, pada tanggal 21 April pagi-pagi sekali saya bermimpi matahari memancarkan sinar yang sangat terang. Saya merasa bahwa sinar ini berasal dari Budha Bodhisatva, Budha Bodhisatva memancarkan sinar yang terang mengadhistana. Ini adalah salahsatu firasat baik, sehingga iman dan kegembiraan saya yang tak terhingga terhadap Dharma Tantra Satya Budha.
Pada tanggal 22 April setelah para umat Hongkong Lei Zang Si menyelesaikan ritual Ratnakalasa Raja Naga, dibawah bimbingan Acharya Lian Shiung dan para biksu Lama, para umat membaca Tathagata Usnishavijaya Dharani, kemudian jasa-jasanya dilimpahkan kepada arwah penggangu ibu saya. Saya sangat berterima kasih kepada Acharya, para biksu dan segenap umat yang telah berwelas asih membantu, dan juga beruntung bahwa ibu saya memiliki berkah yang bagus sekali sehingga mendapat uluran tangan dari para umat sekalian. Dan saya juga menelepon interlokal ke Kanada mencari Acharya Lian Han untuk memohon Acharya Lian Han berwelas asih melaksanakan ritual untuk mengadhistana ibu saya. Acharya Lian Han langsung menyetujuinya, serta menyuruh saya mengirim foto ibu saya guna memudahkan dalam ritual. Saya juga sangat berterima kasih kepada Acharya Lian Han yang berwelas asih meluangkan waktunya, walaupun penuh kesibukan untuk melaksanakan ritual bagi ibu saya.
Pada tanggal 9 Mei, ibu saya kembali memeriksakan penyakitnya, kata dokter bahwa obat tetes mata itu telah dapat mengendalikan kondisi penyakitnya, serta dokter menghimbau agar tetap menetes obat mata sampai jangka waktu tertentu. Setiap bulan rutin memeriksakan mata, saya sempat mewakili ibu saya melaksanakan ritual peredam malapetaka 49 kali, dan berhasil membaca sampai ribuan kali Tathagata Usnishavijaya Dharani dengan jasa pahalanya dilimpahkan kepada ibu tercinta.
Setelah melewati masa pengobatan selama beberapa bulan, pada tanggal 28 September ibu saya kembali memeriksakan matanya, kata dokter tekanan mata ibu saya sudah kembali normal, benar-benar suatu hal yang harus dirayakan.
Disini siswa bernamaskara pada Maha Mula Acharya Budha Hidup Liansheng, Budha Locani Usnishavijaya yang berwelas asih memancarkan sinar terang memberkati ibu saya. Sehingga ibu saya bisa terbebas dari karma penyakitnya, penyakit katarak menjadi sembuh.
Siswa
Lianhua Weicin
0 Comment:
Post a Comment