Loading...

Wednesday, August 10, 2011

Pentingkah Meditasi Itu? / 禪定重不重要?


Pentingkah Meditasi Itu?
禪定重不重要?

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng
Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu


Seorang murid bernama Xu memberitahu-Ku bahwa ia pernah membaca koan Zen berikut:
Seorang sadhaka Zen (yang kemudian hari menjadi Guru Zen Mazu) sedang bermeditasi sementara seorang Guru Zen (Guru Zen Nanyue) sedang mengasah ubin disampingnya.
Setelah selesai bermeditasi, sadhaka Zen penasaran apa yang Guru Nanyue lakukan. Jadi ia bertanya, 'Mengapa anda mengasah ubin?'
Guru Nanyue menjawab, 'Aku mengasahnya menjadi cermin.' Sadhaka Zen itu tertawa dan berkata, 'Bagaimana mungkin anda mengasah ubin menjadi cermin?'
Guru Zen itu membalas, 'Lalu apa yang anda lakukan saat bermeditasi?'
Sadhaka Zen itu menjawab, 'Aku bermeditasi untuk mencapai keBudhaan.'
Guru Zen itu meledak dalam tawa. 'Bagaimana mungkin anda mencapai keBudhaan dengan bermeditasi?'
Murid Xu bingung dengan koan ini. Ia bertanya kepada-Ku, 'Apa makna cerita ini? Haruskah kita bermeditasi? Pentingkah meditasi itu?'


Jawaban-Ku adalah sebagai berikut:
Apa yang dikatakan oleh Guru Zen pengasah ubin itu sangat benar. Orang tidak dapat mencapai keBudhaan dengan bermeditasi.
Ini berarti, adalah tidak mungkin mencapai keBudhaan hanya dengan bermeditasi. Jika anda bermeditasi setiap hari dan hanya itu yang anda kerjakan, anda tidak akan mencapai keBudhaan. Pembaca harus merenungkan dengan seksama makna dari penjelasan-Ku.

Menjelaskan hal ini lebih jauh:
Yang disebut Samyaksambodhi (Penyadaran Budha yang penuh dan sempurna) adalah persis bukan-Samyaksambodhi. Bukan-Samyaksambodhi adalah persis Samyak-sambodhi.
Pembuktian empiris Kedemikianan Sejati (Tathata, Budhatta) adalah persis bukan-pembuktian. Ini persis, membuktikan secara empiris tiada Budha, tiada hati, tiada pemunculan.
Maka, mencapai keBudhaan melalui meditasi, atau mencapai keBudhaan secara langsung melalui meditasi jelas mustahil. Mencapai samadhi tidak sama dengan mencapai keBudhaan.
(Bagi mereka yang telah mencapai realisasi, mereka akan mengerti penjelasan ini, bagi mereka yang belum, tidak akan benar-benar mengerti)

Intinya, orang tidak dapat mencapai keBudhaan secara langsung melalui meditasi.


Lalu, haruskah kita bermeditasi?
Jawaban-Ku adalah kita harus.
Pentingkah meditasi itu?
Jawaban-Ku adalah penting.

'Prajnaparamitha Hrdaya Sutra' adalah persis penyadaran agung Avalokitesvara Bodhisatva setelah memasuki tingkat samadhi yang dalam.

Ini adalah pandangan-Ku:
Aku melatih catur dhyana dalam rupadhatu dan delapan samadhi. Ini persis adalah metode secara bertahap memutuskan kecenderungan kebiasaan seseorang yang merupakan hasil perbuatan masa lampau dari reinkarnasi yang tak terbilang banyaknya.
Meditasi tidak dapat membuat anda mencapai keBudhaan secara langsung. Namun, ia dapat memutuskan benih-benih kecenderungan kebiasaan masa lampau mu (yang kadang ada yang menganggapnya sebagai kecenderungan watak mereka).
Meditasi tidak dapat membuat anda mencapai keBudhaan secara langsung. Namun, ia dapat membuatmu mencapai kebijaksanaan yang pada gilirannya membuatmu dapat mencapai keBudhaan.
Meditasi dapat membuatmu mencapai kebijaksanaan kebenaran relatif dan kebenaran tertinggi, semacam kebenaran transenden. Ini adalah prasyarat untuk mencapai keBudhaan.

Kebijaksanaan yang dapat dicapai seseorang melalui meditasi termasuk:
'Prinsip yang mendasari ilmu perbintangan'
'Prinsip yang mendasari kehidupan biologis'
'Prinsip yang mendasari atom (prana, nadi dan bindu)'
'Prinsip yang mendasari ruang dan waktu'
'Prinsip yang mendasari kekuatan supernatural'
'Prinsip yang mendasari Yogacara, Ajaran Kesadaran-Semata'
dll, dll.

Ketika anda memiliki kebijaksanaan-kebijaksanaan besar ini, maka menjadi jauh lebih mudah bagimu untuk mengenali dan mencapai Kedemikianan Sejati Tathagata (Kebenaran Alam Semesta Yang Demikian Adanya).

0 Comment:

Post a Comment