Banyak Tantrika, setelah menerima abhiseka Sadhana “Hevajra” dan “Pancavajra” di tempat Acarya (Guru). Setiap hari menekuni “empat kali sadhana” berdasarkan “Kye-rim atau Tahap Permulaan”. Namun, setelah menekuni sebulan, setahun, atau empat tahun, sepuluh tahun, tak disangka bahkan seberkas bayangan kontak yoga pun tidak ada, tidak merasakan pahala apapun. Ini berarti “sebab” telah ada, namun, dengan adanya “rintangan” menandakan belum “berjodoh”, makanya tidak dapat membuahkan hasil.
Ada 6 jenis rintangan yang saya kenali:
1. Melanggar sila — melanggar Sila Samaya.
2. Setan dan Mara — rintangan yang ditimbulkan oleh setan dan Mara.
3. Teman menyesatkan — berteman dengan orang menyesatkan.
4. Pola makan – pola makan yang bertentangan dengan ikrar.
5. Tidak bersih — mandala dan jasmani tidak bersih.
6. Kerasukan setan — kerasukan setan orang yang meninggal dunia.
Sebenarnya keenam jenis rintangan ini akan ditunjukkan lewat pertanda mimpi, dengan adanya pertanda mimpi, seharusnya mengerti bahwa ada “rintangan”! Jika bermimpi dibentak-bentak oleh acarya (secun), ditinggalkan oleh acarya, acarya marah, acarya menatap dengan pandangan murka. Bermimpi diri sendiri jatuh ke air, jatuh ke jurang, dan lain-lain, ini berarti melanggar Sila Samaya. Jika bermimpi tanah longsor, bumi retak, rumah ambruk, air bah, matahari dan bulan jatuh dari langit, ini berarti diganggu oleh setan dan Mara. Jika bermimpi dari tubuh keluar caplak, kutu, ulat, tubuh dikerubuti oleh serangga, diikat oleh pakaian yang dikenakan, dikejar teman, dan lain-lain, ini berarti diri Anda terlibat dengan teman yang melanggar sila. Jika bermimpi makan abu, makan serangga, makan air seni, makan kotoran, makan lalat, ini berarti rintangan dalam hal pola makan. Jika bermimpi rumah kediaman Anda bagaikan tumpukan sampah, rumah kediaman Anda berbau busuk, rumah kediaman Anda dipenuhi oleh benda-benda kotor, bermimpi tubuh Anda dekil, dijerat benda kotor, ini berarti mandala dan jasmani tidak bersih. Jika bermimpi setan mengejar sadhaka, setan menyemburkan api membakar sadhaka, setan memegang pisau memenggal sadhaka, ini semua adalah pertanda mimpi dari kerasukan setan. Dengan adanya “rintangan” demikian, bersadhana dengan sendirinya tidak akan mengalami kontak yoga, juga tidak merasakan pahala.
Yang lebih parahnya adalah:
1. Nyawa melayang.
2. Lahir dan batin didera penyakit.
3. Tidak ada kekuatan samadhi.
4. Tidak ada jodoh dengan sesama.
5. Tubuh lemah dan prana terpencar.
6. Murung.
Saya pribadi pernah memaparkan pada saat upacara homa “Kalachakra”, ada tiga macam cara untuk menyingkirkan rintangan-rintangan ini.
Pertama,
saya mengimbau, sadhaka sebaiknya menerima abhiseka lagi, malah harus 3 kali berturut-turut. Sebenarnya menerima abhiseka adalah cara untuk menyingkirkan rintangan atas pelanggaran sila, setan dan Mara, serta teman yang menyesatkan, apalagi tiga kali abhiseka dari Mulacarya dapat memberantas segala rintangan.
Kedua,
saya menghimbau, sadhaka sebaiknya menggelar Trimulapuja, memberi persembahan kepada Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, dakini, para dewa. Atau sadhaka melakukan homa, membersihkan dengan abu homa, cara ini dapat membersihkan pola makan, mandala, jasmani yang kurang bersih, dan lain sebagainya. (misalnya bervegetarian dulu)
Ketiga,
saya mengimbau, sadhaka menggunakan metode berbasuh, cara ini juga dapat menyingkirkan rintangan. Pada hari “Chu” ri, menggunakan bunga putih yang tidak terhingga, setiap kuntum bunga putih dijapa “Mantra Yidam”, lalu lempar ke dalam bak mandi, hingga bunga putih mengapung memenuhi bak mandi, kemudian sadhaka berbasuh di dalam bak mandi, cara ini juga bisa menyingkirkan “rintangan”.
Pertanda mimpi dari tersingkirnya rintangan:
1. Sadhaka memuntahkan benda-benda kotor.
2. Serangga-serangga merangkak keluar dari dalam tubuh sadhaka.
3. Sadhaka bermimpi berbasuh dan mengenakan busana putih.
4. Sadhaka terbang bagaikan kuda sembrani. Semua ini adalah pertanda mimpi bahwa “rintangan” telah habis dibasmi!
Ada 6 jenis rintangan yang saya kenali:
1. Melanggar sila — melanggar Sila Samaya.
2. Setan dan Mara — rintangan yang ditimbulkan oleh setan dan Mara.
3. Teman menyesatkan — berteman dengan orang menyesatkan.
4. Pola makan – pola makan yang bertentangan dengan ikrar.
5. Tidak bersih — mandala dan jasmani tidak bersih.
6. Kerasukan setan — kerasukan setan orang yang meninggal dunia.
Sebenarnya keenam jenis rintangan ini akan ditunjukkan lewat pertanda mimpi, dengan adanya pertanda mimpi, seharusnya mengerti bahwa ada “rintangan”! Jika bermimpi dibentak-bentak oleh acarya (secun), ditinggalkan oleh acarya, acarya marah, acarya menatap dengan pandangan murka. Bermimpi diri sendiri jatuh ke air, jatuh ke jurang, dan lain-lain, ini berarti melanggar Sila Samaya. Jika bermimpi tanah longsor, bumi retak, rumah ambruk, air bah, matahari dan bulan jatuh dari langit, ini berarti diganggu oleh setan dan Mara. Jika bermimpi dari tubuh keluar caplak, kutu, ulat, tubuh dikerubuti oleh serangga, diikat oleh pakaian yang dikenakan, dikejar teman, dan lain-lain, ini berarti diri Anda terlibat dengan teman yang melanggar sila. Jika bermimpi makan abu, makan serangga, makan air seni, makan kotoran, makan lalat, ini berarti rintangan dalam hal pola makan. Jika bermimpi rumah kediaman Anda bagaikan tumpukan sampah, rumah kediaman Anda berbau busuk, rumah kediaman Anda dipenuhi oleh benda-benda kotor, bermimpi tubuh Anda dekil, dijerat benda kotor, ini berarti mandala dan jasmani tidak bersih. Jika bermimpi setan mengejar sadhaka, setan menyemburkan api membakar sadhaka, setan memegang pisau memenggal sadhaka, ini semua adalah pertanda mimpi dari kerasukan setan. Dengan adanya “rintangan” demikian, bersadhana dengan sendirinya tidak akan mengalami kontak yoga, juga tidak merasakan pahala.
Yang lebih parahnya adalah:
1. Nyawa melayang.
2. Lahir dan batin didera penyakit.
3. Tidak ada kekuatan samadhi.
4. Tidak ada jodoh dengan sesama.
5. Tubuh lemah dan prana terpencar.
6. Murung.
Saya pribadi pernah memaparkan pada saat upacara homa “Kalachakra”, ada tiga macam cara untuk menyingkirkan rintangan-rintangan ini.
Pertama,
saya mengimbau, sadhaka sebaiknya menerima abhiseka lagi, malah harus 3 kali berturut-turut. Sebenarnya menerima abhiseka adalah cara untuk menyingkirkan rintangan atas pelanggaran sila, setan dan Mara, serta teman yang menyesatkan, apalagi tiga kali abhiseka dari Mulacarya dapat memberantas segala rintangan.
Kedua,
saya menghimbau, sadhaka sebaiknya menggelar Trimulapuja, memberi persembahan kepada Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, dakini, para dewa. Atau sadhaka melakukan homa, membersihkan dengan abu homa, cara ini dapat membersihkan pola makan, mandala, jasmani yang kurang bersih, dan lain sebagainya. (misalnya bervegetarian dulu)
Ketiga,
saya mengimbau, sadhaka menggunakan metode berbasuh, cara ini juga dapat menyingkirkan rintangan. Pada hari “Chu” ri, menggunakan bunga putih yang tidak terhingga, setiap kuntum bunga putih dijapa “Mantra Yidam”, lalu lempar ke dalam bak mandi, hingga bunga putih mengapung memenuhi bak mandi, kemudian sadhaka berbasuh di dalam bak mandi, cara ini juga bisa menyingkirkan “rintangan”.
Pertanda mimpi dari tersingkirnya rintangan:
1. Sadhaka memuntahkan benda-benda kotor.
2. Serangga-serangga merangkak keluar dari dalam tubuh sadhaka.
3. Sadhaka bermimpi berbasuh dan mengenakan busana putih.
4. Sadhaka terbang bagaikan kuda sembrani. Semua ini adalah pertanda mimpi bahwa “rintangan” telah habis dibasmi!
0 Comment:
Post a Comment