Loading...

Saturday, September 17, 2011

Sadhana Tantra Dalam Memohon Petunjuk


Majalah dharma talk edisi Mei 2011 telah terbit dalam versi electronic dan dapat di baca dan download selengkapnya di : http://www.shenlun.org/dharma-talk/2011/mei/
 
Berikut ini salah satu artikel yang berjudul ”Sadhana Tantra Dalam Memohon Petunjuk” dari Majalah Dharma Talk edisi Mei 2011

Majalah Dharma Talk edisi Mei 2011 法音集 Mei 2011 Download / baca online di:http://www.shenlun.org/dharma-talk/2011/mei/

Dalam melatih ajaran Tantra sebagian besar sadhaka tidak mengetahui apakah Dharma yang dilatihnya bisa berhasil? Sesungguhnya di dalam ajaran Tantra ada suatu Dharma dimana Yidam memberi petunjuk kepada sadhaka. Sadhaka harus mengerti petunjuk dari Yidam terhadap suatu permasalahan apakah permasalahan tersebut bisa berhasil atau gagal. Sesungguhnya sadhaka tidak perlu bertanya kepada Mula Acarya ataupun dengan Acarya. Dengan adanya ajaran tadi maka sadhaka seharusnya bisa menjawab pertanyaan sendiri.

Di dalam ajaran Tantra ada keharusan, jika sadhaka ingin menanyakan suatu pertanyaan maka diharuskan melakukan puja api homa, puja api homa ini sama saja dengan melakukan persembahan, sadhaka mesti menyucikan diri dan bervegetarian lalu mengambil benang panca warna. Benang panca warna ini harus di lewatkan di atas api sebagai simbol penyucian. Benang panca warna ini di buat simpul sebanyak 7 buah. Sambil membuat simpul sambil membaca mantra, jadi keseluruhan mantra dibaca 7 kali dan jumlah simpul pun sebanyak 7 buah.

Seandainya sadhaka tidak mampu untuk melakukan puja homa, maka boleh di depan altar mandala melakukan maha mandala puja lalu mengutarakan permasalahan atau pertanyaan di hadapan altar mandala. Dan memohon kepada Yidam untuk memberi petunjuk atas permasalahan tersebut apakah bisa berhasil atau gagal. Benang panca warna yang telah di simpulkan di pakai di pergelangan tangan sebelah kiri waktu sadhaka tidur.

Sebelum tidur sadhaka kembali memohon kepada Yidam untuk memberi petunjuk atas permasalahan yang di tanyakan. Seandainya sadhaka bermimpi bertemu dengan Tri Ratna, bertemu Bodhisattva, atau bertemu dengan para makhluk suci (Arahat, Dewa) berarti permasalahan atau pertanyaan yang diajukan bisa berhasil. Seandainya sadhaka bermimpi mendaki gunung, menyeberangi lautan, menaiki kuda, menerima persembahan makanan, berarti itu adalah mimpi yang mujur dan menandakan pertanyaan sadhaka bisa berhasil. Jika sadhaka bermimpi yang tidak baik berarti permasalahan dan pertanyaan sadhaka tidak bisa
berhasil. Inilah yang disebut dengan petunjuk dalam mimpi.

Sadhaka dengan tulus memohon kepada Yidam, menyucikan diri dan bervegetarian dengan tulus membaca mantra Yidam dan membuat simpul di benang panca warna dan memakai benang tersebut di pergelangan tangan kiri ini merupakan simbol Yidam bersama kita. Sadhaka sebelum tidur kembali memohon kepada Yidam untuk memberi petunjuk. Demikianlah caranya apabila sadhaka ingin melatih mendapatkan petunjuk dalam mimpi.

Di dalam Tantrayana untuk melaksanakan suatu Dharma juga harus memperhatikan penanggalan. Seperti contoh pada waktu penanggalan 15 lunar dimana bulan bulat sempurna, dan diyakini apabila kita melakukan suatu Dharma sangat manjur. Sebetulnya yang paling penting dalam melakukan sadhana ini yaitu adanya benang panca warna yang di bacakan mantra dan dibuat simpul setelah itu di pakai di pergelangan tangan kiri.

Om mani padme hum

0 Comment:

Post a Comment