Loading...

Tuesday, May 29, 2012

Sebuah Buku yang Dilempar Dakini Putih

Di dalam artikel sebelumnya yang berjudul Prakata menyebutkan, Dakini Putih melempar sebuah buku kepada saya dari tengah angkasa, begitu saya buka, saya terperanjat.

Judul buku ini: DAFTAR NAMA ORANG YANG TURUN KE TIGA ALAM SAMSARA YANG SANGAT RAHASIA

Saya buka-buka sebentar.

Saya terkejut sampai gelagapan.

Halaman pertama:



Banyak sadhaka, sejak bersarana pada Vajracarya, bersarana pada Buddha, bersarana ada Dharma, dan bersarana pada Sangha, menekuni Sadhana Luar, Sadhana Dalam, Sadhana Rahasia, dan Sadhana Sangat Rahasia. Mereka mempertahankan keyakinan yang tak tergoyahkan terhadap Triratna.

Terhadap Acarya.

Terhadap Triratna.

Mengundang dan mempersembahkan pujana.

Semua ini dibutuhkan dalam melatih diri. Namun, mereka telah lupa bahwa menaati sila adalah landasan melatih diri.

Karena tanpa menaati sila, berdasarkan jodoh karma, kelak akan jatuh ke tiga alam samsara.

Ketiga alam samsara ini terdiri dari:

- Neraka.
- Pretta.
- Binatang.

Di dalam buku disebutkan beberapa contoh seputar sebab dan beberapa contoh seputar akibat. Yang mendebarkan adalah tidak sedikit nama-nama yang familiar muncul di mata saya, nama-nama itu sudah luar biasa familiarnya.

Makanya, air mata saya berderai!

Bagaimana ini? Bagaimana ini? Bagaimana ini? Siswa yang sangat familiar ini jatuh ke tiga alam samsara, sudah pasti jatuh. Bagaimana menyelamatkan mereka, jawabannya adalah, "Sadhana Mengembalikan Kesucian!"

*

Apa itu Sadhana Mengembalikan Kesucian?

Ternyata adalah bertobat atas sila yang telah dilanggarnya, segera memohon pertobatan di hadapan para yidam.

Bertobat atas kesalahan di hadapan Mulacarya. Selanjutnya, bersarana dan diabhiseka ulang, berikrar menaati 5 sila, 8 Sila, Sila Bodhisattva, menjalankan Dharma 10 kebajikan, dan membangkitkan Bodhicitta.

Hingga muncul wujud pertobatan.

Baru tidak akan terjatuh ke 3 alam samsara yang berbahaya dan menyesatkan.

Jika tidak demikian:

Pasti jatuh ke 3 alam samsara dan tidak akan terbebaskan selamanya.

*

Kita sebagai umat Buddha mengerti:

Menaati 5 sila -- alam manusia.

Menjalankan 10 kebajikan -- alam dewa.

Menaati Sila Hinayana -- Arahat.

Menekuni 12 nidana -- Pratyeka.

Menjalani 6 Paramita -- Bodhisattva.

Membangkitkan Mahabodhicitta -- Buddha.

Banyak Buddha dan Bodhisattva memperlihatkan berbagai macam wujud dan penampilan yang berbeda-beda untuk menuntun kita menaati bermacam-macam sila yang berbeda-beda, tingkat pencapaian kita mesti tinggi, namun, kita mesti mulai melatih diri dari Sila.

(Dengan kata lain, melatih diri mulai dari sila yang paling dasar)

Sang Buddha meninggalkan satu pernyataan yang paling penting saat memasuki parinirvana, "Berguru pada sila." Inilah asas dari Sang Buddha.

Sang Buddha yang telah mencapai Anuttara Samyaksambodhi, hanya meninggalkan satu kata Sila, kita sebagai umat Buddha mana mungkin tidak menaatinya?

Kita tidak percaya seseorang dapat mencapai kebuddhaan tanpa menaati sila.

Di buku tersebut jelas-jelas menunjukkan:

Berlatih menaati sila, serta apa yang harus dihindari, dan apa yang harus dijalankan, dengan demikian, melatih diri baru bisa berjalan di jalan Darma yang benar.

Kekuatan menaati sila akan membuat kita mencapai tingkat yang setinggi apapun, buang perbuatan jahat yang tidak benar, itulah cara mengobati kerisauan, gigihlah menjalankan sila!

Menaati sila itu terhormat.

Menaati sila itu bersih.

Menaati sila itu berpahala.

Dengan demikian, melatih diri baru bisa terbantu.

0 Comment:

Post a Comment