Loading...

Tuesday, September 20, 2011

Mantra Pembalik Simhavaktra Dakini 獅面空行母迴遮咒


Mantra Pembalik Simhavaktra Dakini
獅面空行母迴遮咒

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng
Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu


Pada suatu ketika.
Ada seorang mahabiksu yang sangat tinggi kedudukannya, sangat terkenal dan memiliki kekuatan spiritual, datang ke daerah dimana Aku tinggal untuk menyebarkan Dharma. Banyak sekali umat Budha, begitu mendengar mahabiksu ini akan datang, langsung datang dari delapan penjuru untuk menghadiri Upacara Dharmanya. Dengan membawa cenderamata dan beberapa buah buku tulisan sendiri, Aku juga pergi melihat mahabiksu ini. Terlebih dahulu Aku mengunjunginya, menunjukkan rasa hormat. Begitu sang mahabiksu melihat Aku, ia langsung membalikkan badan, tidak sudi melihat-Ku, di tempat itu juga Aku langsung tersandung sebuah 'paku lembut'.
Mahabiksu berkata:
Shengyen Lu si raja iblis kecil ini, juga berani datang mengunjungiku. Dia itu seorang penipu dunia dan pencuri nama, merupakan penganut Ajaran iblis yang sesat, adalah Budha Hidup palsu, hanya orang bodoh tolol saja yang mau percaya dengan kata-kata sesatnya.'
Mahabiksu berkata:
'Dengan kekuatan spiritual saya, pasti saya akan memenggal kepala Shengyen Lu, mewakili Budha melaksanakan Dharma.'
Setelah Aku mendengar itu, hati-Ku sangat sedih.
Namun, Aku menahan diri dan bersabar.
Mahabiksu menitipkan pesan pada-Ku:
'Kamu tidak boleh menyebarkan Dharma menyelamatkan makhluk, harus dengan sungguh-sungguh menyepi dan bertobat, kalau tidak, ajal akan menjemput!'
Aku mengabaikannya.
Aku terus menyebarkan 'Dharma Tantra Satya Budha', murid-murid-Ku semakin lama semakin banyak, mahabiksu semakin marah dan gusar.


Pada suatu hari.
Aku lupa melakukan ritual 'Perlindungan Diri', lalu pergi ke halaman belakang Vihara Vajragarbha bermain basket, bola jatuh keluar lapangan, Aku pergi mengambilnya, tiba-tiba kaki-Ku terpelintir, tulang dan ototnya terkilir. Aku terluka.
Lianhua Yihui dan Lianhua Biyan sibuk mengobati cedera kaki-Ku, luka kaki-Ku benar-benar serius, ototnya luka dan tulangnya sakit, berjalan menjadi pincang dan tertatih-tatih.
Baru saja akan ada Upacara Dharma besar. Aku hanya bisa menaiki singgasana Dharma dengan tertatih-tatih.
(Pada saat yang sama, yang mengalami luka kaki adalah anak-Ku Foqi Lu, biksu Lianxu, biksu Lian'en, dll, total ada belasan orang, ini sungguh sangat ganjil, bagaimana bisa pada saat yang sama semua orang mengalami cedera kaki. )
Aku melakukan perhitungan gaib dengan jari, betapa terkejutnya!
Ternyata mahabiksu itu mempraktekkan 'Ilmu Kapak Vajra', 'Ilmu Kapak Vajra' ini sangat dahsyat, tadinya ingin memenggal kepala Shengyen Lu, Aku pasti sudah mati. Untungnya, setiap hari Aku mempraktekkan banyak 'Ilmu Tubuh Pengganti'. Jadi memenggal kepala menjadi memotong kaki.
Sudah itu juga telah memotong kaki beberapa murid-Ku.
Begitu mahabiksu mendengar Aku tidak mati, hanya melukai kaki-Ku saja, melukai kaki dari beberapa murid-Ku.
Mahabiksu berkata pada orang-orang: 'Anggaplah Ia bernasib baik, tapi, agar Ia tahu saja saya mahabiksu mempunyai kekuatan spiritual yang dahsyat, Kapak Vajra ku akan mengikutinya setiap saat.'
Setelah Aku mendengarnya, Aku tidak khawatir. Namun, Aku mengkhawatirkan murid-murid-Ku, Aku mempunyai banyak murid, mereka sungguh tidak berdaya melindungi diri dari 'Ilmu Kapak Vajra'.


Pada saat Aku sedang cemas dan gelisah, Aku melihat di angkasa muncul sesosok Dakini, Ia adalah Simhavaktra, seluruh tubuh-Nya memancarkan cahaya api yang terang benderang, daya wibawa-Nya takterhingga.

Simhavaktra Dakini berkata:
Dahulu kala Padmasambhava menghadapi lawan yang kuat, hanya mengandalkan 'Mantra Pembalik' Dakini.
Hari ini Liansheng menghadapi biksu yang dengki. Silahkan lawan dengan Simhavaktra.
Simhavaktra Dakini memberitahu-Ku:
'Dahulu Padmasambhava Bodhisatva, menghadapi lima ratus ilmu mantra sesat, pada saat-saat kritis, Aku wariskan Mantra Pembalik, lima ratus ilmu sesat semuanya takluk dan lenyap. Sekarang, Anda Budha Hidup Liansheng bertemu dengan Ilmu Kapak Vajra dari mahabiksu yang dengki, juga hanya dengan Mantra Pembalik barulah mampu menaklukkan lawan.'

Aku berkata:
'Aku tidak ingin menewaskan dia!'
Simhavaktra Dakini berkata:
'Welas asih di hati-Mu sangat besar, begini saja. Anda cederai juga kakinya, satu dibalas satu. Sekarang Aku wariskan dulu pada-Mu intisari Dharma Tantra Mantra Pembalik, untuk membalikkan Dharma Kapak Vajra, didalamnya terdapat delapan ilmu penakluk lawan, tiga intisari Tantra besar.'

Tiga intisari Tantra besar adalah:
1. Kembali: seberapa besar kekuatan ilmu lawan, sebesar itu pula kekuatan ilmu itu akan kembali.
2. Pelindung: Tidak peduli seberapa besar kekuatan ilmu lawan, semuanya akan terlindungi.
3. Mantra: kata kunci ilmu, mudra, mantra, dan visualisasi (termasuk alat kelengkapan untuk mempraktekkan sadhana ini.'

Jadi, Aku tidak melakukan apapun, hanya menjapa mantra saja.
Hanya dalam satu minggu, mahabiksu itu juga jatuh terkilir, ia cedera sangat parah, tidak mampu bangun.
Muridnya membantu membawanya ke rumahsakit, kakinya dipasang gips dan digantung.
Setelah itu ia duduk di atas kursi roda.

Aku tuliskan sebuah syair:
Belajar Budha Dharma harus belajar Jalan Kebajikan, jangan merasa dengki dengan Sidha lain.
Berbuat kebajikan dan menolong dunia adalah keharusan, ini adalah Ajaran luhur Tathagata.
Mengadu kekuatan gaib tiada gunanya, mohon dengarkan pesan luhur Liansheng.

0 Comment:

Post a Comment