Loading...

Sunday, January 15, 2012

Keagungan Budi Jasa Dewa Siwa / 報恩摩醯首羅威德天

Keagungan Budi Jasa Dewa Siwa
報恩摩醯首羅威德天

★ Homage To Dharmaraja Liansheng 
★ Homage To Sarasvati Bhagavati 

"Om Maheswaraye Buddha Svaha"

伊舍那天喜時諸天亦喜。魔眾不亂也。舊名摩醯首羅也。
佛言若供養摩醯首羅(唐云大自在)已為供養一切諸天。
此天瞋時魔眾皆現國土荒亂。
大藏經 第二十一冊 No. 1297《供養十二大威德天報恩品》

要成佛的人皆應該過魔王的考驗
魔王的廣大菩提心真極不可思議
沒有破壞就無法創造沒有新生命
沒有破壞力就沒有消災解惡除障

Translated by Lianhua Jun Shi An

The merit dedication and prayer "May i realize enlightememt, m all beings in happines" is not only Buddhist Bodhicitta. But that all already appear in Veda, long time before the born of Siddharta Gautama Buddha.

Lets see :

When some Buddhist sect and Buddhist sadhaka is slander and hate each other, Veda have teach :

☆Yajur Veda 36-18 : "Let all beings look on me with friendly eyes. May I look on all beings with friendly eyes- may we look each other with friendly eyes".

✽Asato Ma Sad Gamaya
From The Unreal Lead Me To The Real

✽Tamaso Ma Jyotir Gamaya
From The Darkness Lead Me To Light

✽Mrityor Ma Amritam Gamaya
From Death Lead Me To Spiritual Life

✽Saravesham Svastir Bhavatu
May All Beings Dwell In Happiness

✽Saravesham Shantir Bhavatu
May All Beings Dwell In Peace

✽Saravesham Purnam Bhavatu
May All Beings Attain Oneness

✽Saravesham Mangalam Bhavatu
May All Beings Attain Auspiciousness

✽Lokah Samastah Sukhino Bhavatu
May All Happiness Be Unto The Universe

Om Shanti Shanti Shanti 

☆“O Supreme Mahadeva: Teach us to heal the disease of the mind" i.e. ignorance being the darkest night.

☆Isa Ups the last chapter of Yajur Veda Meditation takes a person from darkness to utter darkness when not following Rta and Dharma . Right meditation when followed with Rta and Dharma can cut pieces of ignorance R.V 1-45-5

☆ May we listen with ears what is good and noble and speak whatever is good, and see with eyes good. Mahatma Gandhi's three monkeys are based on this Vedic prayer

Mari menyimak Sabda Buddha Sakyamuni :
"Saat Dewa Ishana bersuka cita, Para Dewata akan turut bersuka cita. Mara tidak akan mengacau. Dewa Ishana adalah Maheswara.
Buddha bersabda, menghaturkan pujana pada Maheswara berarti telah berpujana pada semua Dewata. 
Saat Dewa Siwa murka, maka para mara akan muncul dan negeri akan kacau balau." (Tripitaka 21 No. 1297)
《Sutra Pujana Membalas Budi 12 Dewata》
Negeri dalam sutra diatas bukan hanya menunjuk pada sebuah negara, namun juga mengarah pada makrokosmos dan mikrokosmos, yaitu kondisi luar dan kondisi dalam batin insan.

Dalam Siwa Purana Bab 3 (18-21)dinyatakan :
"Pencapaian kahyangan dewa Siva bisa dicapai dengan bhakti yang tulus kepada Nya. Sadhaka hendaknya adalah orang yang terbebas dari segala keinginan bahkan keinginan untuk mencapai keabadian sekalipun...semua yang berbhakti akan mendapatkan pahala yang sesuai dengan besarnya rasa bhakti pada Nya. ... MENDENGARKAN keagungan Siva, menyanyikan atau MENYAMPAIKAN keagungan Nya, dan memvisualisasikan wujud Nya senantiasa dalam batin adalah cara yang terbaik untuk mencapai semua itu. Maheswara hendaknya dijadikan didengar keagungan Nya , diagungkan kemudian dijadikan objek meditasi.

Semua yg hendak mencapai Kebuddhaan harus melalui ujian Raja Mara. 
Bodhicitta agung dari Raja Mara sungguh tak terperikan. 
Tiada penghancuran dan peleburan maka tak akan mampu menciptakan dan tiada hidup baru. 
Tiada kekuatan peleburan, maka tidak akan ada santika (tolak bala), tidak akan ada penghancuran rintangan.

0 Comment:

Post a Comment