Loading...

Saturday, April 28, 2012

‎"Pemberian Abhiseka??"

‎"Pemberian Abhiseka??"

Diterjemahkan dari blog Lotus Chef

Hari ini adalah tanggal 26 Maret 2012.

Maha Guru memberikan abhiseka di vihara Da Yin , Jakarta, Indonesia.

Urutan abhiseka adalah sebagai berikut.

Guru memulai pemberian abhiseka dari lantai atas ke bawah, dengan menggunakan beras dan campuran garam.

Ketika kami (para fashe dan Sangshe) mengikuti Guru menuju lantai bawah, kami harus berhenti di belakang Guru karena Beliau memberikan abhiseka di pintu masuk depan.

Beberapa siswa mengatakan,ketika Maha guru melemparkan beras dan garam, beras dan garam tersebut tidak menyentuh mereka, dan mereka bertanya-tanya apakah mereka menerima abhiseka dari Shizun atau tidak.

Saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka mendapat kekuatan abhiseka itu, karena ketika Maha Guru melambaikan tangannya untuk menyebar beras dan garam, beliau juga memancarkan cahaya sebagai transfer abhiseka.



Meskipun cahaya ini tidak terlihat oleh kebanyakan orang, saya mendorong semua murid untuk percaya bahwa Guru memberikan abhiseka kepada setiap individu tanpa adanya diskriminasi atau perbedaan sedikitpun.

Apa yang Anda terima dari Guru tergantung pada ketulusan dan pola pikir Anda sendiri!

Apakah Anda ingat petunjuk dari Guru dari tentang visualisasi, mudra dan mantra?

Atau Anda terlalu sibuk dengan memastikan barang yang Anda miliki di tangan Anda menyentuh peralatan abhiseka (misalnya thangka,dsb)?

Pada tanggal 25-3-2012, beberapa siswa berkata kepada saya bahwa mereka melewati thangka sebanyak 3 putaran atau lebih di bawah thangka abhiseka.

Hahaha!

Saya katakan dengan jujur bahwa mereka mendapat kekuatan abhiseka di putaran pertama namun kehilangan kekuatan itu pada putaran kedua dan selanjutnya.

Ketika Anda percaya bahwa Guru tidak mampu atau tidak cukup kuat untuk memberikan transfer abhiseka pada putaran pertama, apa yang membuat Anda begitu yakin bahwa beberapa putaran akan membuat segalanya lengkap?

Semua ini adalah pikiran-pikiran negatif yang harus Anda singkirkan.

Jangan mengikuti apa yang orang lain lakukan dengan membabi buta.

Dengarkan petunjuk Maha Guru saja.

Pada kesempatan lain, di vihara lain, saat mengantri untuk abhiseka, beberapa siswa maju ke depan dan memotong antrian. Ini adalah tindakan yang sangat egois dengan menempatkan diri untuk menjadi pertama, serta tidak memiliki sopan santun untuk menunggu giliran anda.

Ingatlah bahwa ketika pikiran / hati terlalu penuh dari apa yang Anda anggap penting, Anda bisa kehilangan apa yang Guru ingin berikan pada Anda.

0 Comment:

Post a Comment