釋迦牟尼如來及西方三聖
Sakyamuni Tathagata dan Trini Arya
✽Homage To Grand Master Liansheng
✽Homage To The Golden Light of The Most Victorious Kings Sutra
✽Homage To Sarasvati Bhagavati
Source : Taisho Tripitaka 1 No 12
Translated by Lianhua Jun Shi An
Pada saat itu, di hadapan Buddha muncul cahaya keagungan, menerangi seluruh Jambudvipa, bahkan sampai ke Negeri lainnya, dari dalam cahaya tersebut berkumandang gatha :
Engkau yang menuntun pada pembebasan melalui metode Maha-karuna.
Bersemayam di Gunung Potaloka di dunia saha.
Yang senantiasa mengamati dunia.
Yang memiliki ikrar nidana untuk memberikan manfaat pada semua.
Kemudian Tathagata Sakyamuni melantunkan pujian bagi Bodhisattva Avalokitesvara :
Sadhu – Sadhu ! Seperti yang Engkau katakan, itulah nidana – nidana kelahiran di Sukhavatiloka. Ketahuilah wahai Anda sekalian, seperti halnya saat ini, Aku dan Buddha Amitabha memberikan penuntunan sejak permulaan sampai akhir. Diibaratkan seperti Ayah dan Bunda, yang memiliki satu putera dan puteranya terjerumus ke dasar sumur. Ayahnya masuk ke dasar sumur untuk mengentaskan puteranya, sedangkan Sang Bunda menyambut di tepi sumur, memeluknya dan merawatnya, para kerabatnya membantu Sang Bunda untuk merawat putera tersebut dan bersahabat dengannya supaya dia tidak terjerumus lagi ke dalam sumur kotor itu. Aku bagaikan Ayah yang penuh maîtri itu, para insan yang terperdaya dengan panca skandha bagaikan putera yang terjerumus di dasar sumur. Buddha Amitabha bagaikan Bunda yang penuh karuna menanti di atas sumur, sedangkan Bodhisattva Avalokitesvara dan lainnya yang berada di Tanah Murni bagaikan para kerabat yang menjalin persahabatan dengannya, mereka tidak lagi mundur. Ketahuilah bahwa memasuki dunia saha yang penuh panca skandha ini adalah demi menuntun para insan yang diperdaya oleh kegelapan batin, supaya memperoleh penjemputan Buddha Amitabha dan terlahir di Tanah Murni, sementara itu Bodhisattva Avalokitesvara dan Mahastamaprapta senantiasa melindungi supaya para insan tidak lagi terjerumus, semua itu karena ikrar yang pernah dibuat pada masa lampau.
Usai Sang Buddha melantunkan pujian, di angkasa muncullah Tathagata Amitabha dengan diiringi oleh Para Suciwan yang tak terhitung banyaknya dan melantunkan gatha :
Sadhu Wahai Bhagavan Sakyamuni yang memberikan manfaat bagi para insan di dunia penuh kekeruhan.
Barangsiapa mendengar Nama Agung Nya dan menyaksikan tubuh Nya, pasti kelak akan merealisasikan Kebuddhaan.
Karena nidana masa lampau, saat ini Aku hadir di angkasa,
Barangsiapa bertekad terlahir di Negeri Ku, pasti akan dituntun menuju Barat.
Buddha Sakyamuni melantunkan gatha memuji Buddha Amitabha :
Sadhu wahai Yang Paling Mulia Diantara Dewa dan Manusia,
Yang mampu memberikan manfaat sejati bagi sahaloka.
Yang merealisasikan Satya Dharma, Yang ber maîtri karuna pada semua,
Seandainya ada insan yang ber karmawarana berat, tidak memiliki sebab karma untuk terlahir di Tanah Murni , namun dengan bersandar pada kekuatan ikrar Buddha Amitabha, pasti akan terlahir di Sukhavatiloka.
Jika manusia melakukan banyak perbuatan jahat, maka ia seharusnya terjerumus ke neraka, namun dengan mendengar – meyakini dan menginsafi Nama Agung Buddha Amitabha , kobaran api akan berubah menjadi kesejukan.
Pelafalan dan penginsafan Nama Agung Buddha Amitabha mampu melenyapkan dosa yang tak terhingga banyaknya, menganugerahkan suka cita yang tiada tandingannya, kemudian kelak pasti terlahir di Tanah Murni.
Kemudian Bodhisattva Avalokitesvara bangkit dari tempat duduk Nya dan melantunkan gatha :
Kedua Bhagavan (Buddha Sakyamuni dan Buddha Amitabha) bagaikan mentari,
Mampu menghancurkan kegelapan kelahiran dan kematian,
Menunjukkan nidana masa lampau, beserta semua jerih payah yang tak sia-sia selama berkalpa-kalpa,
Aku mengingat pada masa kalpa yang tak terhingga, segala nidana saat mulai membangkitkan tekad Agung, senantiasa bersemayam di Potaloka,
Pernah saat dalam samsara, Kedua Bhagavan menjadi Ayah dan Ibunda Ku,
Dan saat ini, Kedua Bhagavan masing-masing bersemayam di Tanah Murni dan Tanah yang penuh kekeruhan, saling mendukung dalam menuntun semesta.
Kemudian Bodhisattva Mahastamaprapta melantunkan gatha :
Sejak awal pembangkitkan Bodhicitta,
Aku telah mengikuti Kedua Bhagavan dan tak pernah terpisahkan,
Saat ini mendengar nidana masa lampau, dapat mengetahui afinitas yang tak pernah berakhir ini, saat Aku menggerakan satu kaki, tiga alam rendah akan terhindar dari penderitaan.
Saat insan terlahir di Tanah Murni, Aku akan menyambut tangannya dan menuntun menuju Barat.
Usai Bodhisattva Mahastamaprapta melantunkan gatha, Bodhisattva Dharanisvararaja juga menyambut dengan lantunan gatha :
Pada masa lampau Aku pernah menjadi sahabat, saat ini dapat mengetahuinya,
Di masa yang akan datang barangsiapa dapat mendengarnya, pasti kelak akan terlahir di Tanah Murni.
Usai gatha dilantunkan, tiba-tiba Buddha Amitabha lenyap dari pandangan, para hadirin bersuka cita dan bersujud untuk mohon pamit.
◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣◦⌣
爾時佛前有大光明。遍照南閻浮提。漸及佗方國土。而光明
成就大悲解脫門。常在娑婆補陀山。晝夜六變觀世間。本願
爾時釋迦牟尼如來。讚嘆觀世音菩薩。
善哉善哉。誠如所言。往生因緣。一一如斯。汝等當知。如
爾時阿彌陀如來無數百千聖眾。現空中。說偈言。
善哉釋迦文。在濁利眾生。聞名見身者。決定成佛道。往昔
爾時釋迦牟尼佛讚阿彌陀。說偈曰。
善哉兩足尊。能利娑婆界。證明真實法。慈悲施一切。若有
爾時觀世音從座而起。說偈言。二尊如日出。能破生死闇。
爾時大勢至說偈言。
我從初發心。隨二尊不離。
今聞昔因緣。能知緣不已。
我動一足時。三惡離苦惱
若生淨土時。授手迎西方
爾時總持自在王亦復偈說言。
我昔為朋友。今日能知之。當來得聞者。決定生淨土
爾時阿彌陀佛忽念不現。大眾歡喜。作禮而去。
12 years ago
0 Comment:
Post a Comment