(Judul asli: Tantra Aliran Hitam)
Oleh Maha Mula Acharya Liansheng
Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu
Sejak Aku mengajar Dharma Tantra Satya Budha, seringkali ketika Aku sedang membahas Dharma Tantra, ada orang yang menyebut XXX dari Aliran Hitam.
Pertama-tama, Aku melakukan sedikit studi tentang Aliran Hitam. Aliran Hitam, juga dikenal dengan Bon, merupakan agama primitif orang Tibet sebelum perkenalannya dengan Budha Tantrayana. Agama Bon percaya dengan animisme dan melakukan penjapaan dan praktek magis. Sebagai contoh tipe praktek ini adalah menghiasi lukisan seseorang, dengan campuran biji sesawi dan berbagai bahan beracun. Kemudian dijapakan mantra yang menyebabkan kecelakaan pada korban, terbakar misalnya.
Bon bukan agama esoterik. Belakangan, setelah terlibat persaingan kekuasaan dengan agama Tantra, akhirnya ia diserap dalam Tantra Tibet. Dengan berpindahnya penganut Bon ke Budha Tantra, agama primitif asli Tibet itu menjadi punah.
Aku melakukan pengamatan khusus pada XXX. Ia berbicara tentang 'chi', 'hongshui', 'ling-tzu', 'solusi dunia lain', 'solusi dunia ini', dan menerima Silsilah Aliran Hitam nya dari Lama-lama tertentu...Namun, Aku temukan ia telah membangun sistem latihan seni sendiri dari buku-buku yang ia baca. Hongshui yang ia ajarkan, ternyata samasekali berbeda dari yang diajarkan oleh guru-guru hongshui jaman dulu. Doktrin 'ling-tzu' nya adalah semacam kepercayaan animisme, sedangkan ajarannya tentang 'solusi dunia lain' dan 'solusi dunia ini' betul-betul menyimpang dari Budha Dharma. Meskipun ia mengklaim menerima pewarisan Silsilah dan telah diabhiseka dalam Ajaran Tantra sejak umur enam tahun, sejauh ini tidak ada bukti yang menguatkan.
Sejujurnya, adalah karena penasaran pertama kali Aku memperhatikan XXX. Kemudian Aku sungguh sangat terkesan akan kecerdasannya. Ia dapat menbuat sesuatu yang putih dan mengubahnya menjadi hitam, atau sebaliknya. Ajaran Tantra 21 Tara, menurutnya, telah menjadi ajaran utama Aliran Hitam nya. Buku Sadhana Aliran Hitam yang disederhanakan yang ia sunting adalah hasil dari mengutip di sini dan di sana dan menambahkan sedikit ajarannya sendiri.
Hal yang aneh adalah, XXX mempunyai banyak pengikut yang mengerumuninya dan memberi panggilan akrab 'Erh Ke' (Kakak Kedua). Ketika Aku menggunakan Mata Dewa mengamati chi-nya, Aku menemukan sebab dari daya tariknya. Sebenarnya itu disebabkan adanya suatu aliran 'chi' unik padanya, tetapi itu bukan dihasilkan usaha bhavananya sendiri. Sebaliknya itu merupakan chi luar yang menempel padanya.
XXX sendiri mungkin tidak tahu aliran energi khas ini menempel padanya. Ia mungkin mengira bahwa hal itu ditimbulkan dari 'latihan pernapasan energi matahari' nya. Karena pertolongan dari aliran chi khusus yang menempel padanya itu, XXX dapat menarik banyak orang kepadanya. Banyak orang terkenal seperti bintang film, profesor, sarjana, politisi telah ditarik dan melekat kuat oleh aliran chi ini.
Apa yang dilakukan aliran energi ini? Dengan melekat pada tubuh XXX, ia dapat menyedot cahaya dan energi dari orang disekelilingnya. Dengan kata lain, ia makan murid-muridnya melalui XXX. Seperti gelombang, satu demi satu, pengikut XXX datang dan pergi dalam kerumunan. Selama aliran chi pada XXX ini menarik kerumunan pengikut, mereka benar-benar terpikat dan tidak mau pergi. Hanya ketika chi ini memutuskan untuk melepaskan, barulah mereka bangun dari mimpi!
Ia sungguh merupakan aliran chi yang sangat kuat. Dalam pengamatan-Ku, Aku tahu pada suatu hari, saat chi ini tidak mau dia lagi, XXX akan menderita sangat parah. Ia akan tiba-tiba menjadi kurus kering dan habis energinya, seolah-olah semua udara telah lepas dari balon. Saat ini terjadi, banyak penyakit akan muncul dan ia kemudian akan menyadari waktu pembalasan karma telah tiba.
Aku mengenali aliran chi pada XXX. Itu adalah anak sulung Mahesvara, sesosok makhluk yang gelap dengan hidung yang besar panjang seperti manusia dengan belalai gajah. Anak sulung Mahesvara gemar dengan wanita, jadi secara alamiah banyak murid wanita mempunyai kegemaran khusus akan aliran chi ini.
Sebenarnya, karena XXX suka membahas soal chi, ia seharusnya tahu bahwa chi para yogi yang telah melatih diri adalah sangat stabil dan dapat digerakkan oleh keinginan yogi itu sendiri. Jika aliran chi tidak stabil, kadang kuat, kadang lemah, kadang panas, kadang dingin, naik dan turun, keluar dan masuk setiap waktu, maka chi ini bukanlah chi hasil latihan sendiri dan ada yang tidak beres dengannya.
Dengan Ganapati, anak sulung Mahesvara, menempel padanya, XXX pasti tahu dirinya mempunyai kekuatan psikik. Namun, apakah kemampuan psikik ini berhasil diterapkan dalam hal besar dan penting belum dapat dijamin. Juga apabila Ganapati tidak lagi menginginkan XXX, ia akan tiba-tiba hilang segalanya, termasuk kekuatan spiritualnya.
Lebih jauh lagi, Ganapati mempunyai nafsu makan besar. Aku tidak tahu apakah XXX mempunyai nafsu makan besar, tetapi berdasarkan prinsip chi luar mempengaruhi seseorang, XXX pasti mempunyai kegemaran besar akan makanan. Ganapati menyukai seni dan hiburan dan dirinya seorang artis dan penghibur berbakat. Ia adalah gabungan setengah baik dan setengah jahat.
Mengapa Mahesvara melekat pada XXX? Mahesvara adalah Penguasa alam semesta masa kini yang tinggal di puncak alam Kamaloka, jadi ada hubungan yang kuat didukung oleh Mahesvara. Karena Budha Dharma yang diajarkan oleh XXX bukan ajaran Budha ortodoks juga bukan Budha Tantra ortodoks, cukup masuk akal bahwa sumber kekuatannya datang dari Dewa diluar Budha Dharma ortodoks.
Mahesvara mempunyai tiga mata, delapan lengan, dan menunggangi kerbau putih. Aliran Tantra menganggap Mahesvara sebagai manifestasi Vairocana Budha. Dengan kata lain, Vairocana Budha adalah sumber dari Mahesvara. XXX menganut pelatihan pernapasan chi maha surya, tetapi, alih-alih menghirup Vairocana Budha, ia telah menarik putra sulung Mahesvara datang kepadanya.
Latihan Tantra untuk menghormati Mahesvara juga ada: Latihan Dewa Maha Suci Bahagia dan pasangan Vinaya, Latihan Dewa Maha Suci Bahagia dan pasangan Ketenaran dan Kekayaan, dan Latihan Dewa Maha Suci Bahagia dan pasangan Mahesvara.
Dari sisi positif, ketika putra sulung Mahesvara menempel pada seseorang, orang itu akan mendapatkan berkah besar dengan bertambahnya ketenaran dan kekayaan. Sisi negatif adalah jika orang yang telah menikmati ketenaran dan kekayaan besar itu tidak sesuai dengan kekuatan yang dihasilkan dirinya sendiri, begitu putra sulung Mahesvara pergi, kesialan akan segera turun. Ketika hal itu terjadi, akan ada pembalikan berkah besar-besaran, yang tidak ada ditolong dengan banyaknya ratap tangis.
Sejauh mengenai 'pencurian chi', sadhaka harus sadar bahwa makhluk berbagai tingkat alam Dewa makan 'chi'. 'Pencurian chi' adalah keahlian khusus Ganapati. Aku dapat melihat adalah Ganapati yang menempel pada XXX, bukan XXX sendiri yang menyedot cahaya dan energi dari kelompok demi kelompok muridnya.
Aliran Hitam XXX suatu hari akan berakhir karena kekeringan energi dirinya. Jika Aku menjadi dia, Aku akan melatih Ritual Homa Maha Yamantaka Vajra untuk meminta perlindungan Yamantaka. Vajra Maha Angkara Murka Yamantaka mempunyai enam belas kaki, dengan yang sebelah kanan menginjak manusia, banteng, kerbau kuning, keledai, onta, anjing, domba dan kambing dan sebelah kiri menginjak burung nasar, burung hantu, burung gagak, burung kakaktua, elang, ayam jantan, ayam dan bangau. Kerabat Yamantaka terdiri dari Brahmadewa, Indradewa, Side-Inner Dewa, Mahesvara, Kumara Dewa Berwajah Enam, Deflected Dewa, Dewa Bulan, Dewa Matahari.
Semua Dewa dibawa kekuasaan Yamantaka. Saat Yamantaka datang membimbing seseorang, Ganapati, putra sulung Mahesvara, mau tidak mau harus pergi. Begitu Ganapati pergi, XXX harus melatih 'Lima Jenis Perlindungan Vajra' yaitu 'Lantai Vajra', 'Tiang Vajra', 'Dinding Vajra', 'Api Vajra' dan 'Jaring Vajra'. Dengan daerah disekitarnya diubahkan menjadi ruang suci, Ganapati tidak dapat kembali untuk menempel dan menghisap energi. Kemudian, XXX harus segera melatih diri menguatkan dan melindungi chi dirinya sendiri. Dengan cara ini, energinya tidak akan mengering dan terkuras.
0 Comment:
Post a Comment